Sejumlah sopir alami hipertensi
A
A
A
Sindonews.com - Dari 15 orang sopir armada mudik Lebaran yang menjalani tes kesehatan diketahui lima di antaranya mengalami tekanan darah tinggi atau dipertensi. Rata-rata tekanan darah mereka di atas 180/110. Hal itu dikarenakan mereka kurang istirahat, sebab dari menempuh perjalanan jauh.
Handi, salah seorang sopir mengaku, baru tidur dua jam dan baru tiba di Depok. Dirinya mengendarai bus dari Bandung menuju Depok. "Baru tidur dua jam. Ini diharuskan istirahat sama dokter," kata Handi di Terminal Depok, Senin (5/8/2013).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Lies Karmawati mengatakan, tes ini dilakukan untuk mengetahui, apakah para sopir dalam kondisi sehat atau tidak. Jika tidak sehat maka sopir tidak diijinkan untuk menempuh perjalanan.
"Kita berikan rekomendasi apakah yang berangkutan dalam kondisi sehat atau tidak. Kita beri resep dan obat wajib diminum," kata Lies.
Dikatakan dia, jika ada sopir yang terindikasi memiliki penyakit organ dalam maka akan dilakukan pemeriksaan darah.
"Mulanya kita lakukan anamsia jika mengarah pada satu penyakit kita arahkan untuk tes darah," ungkapnya.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok Nasrun ZA menambahkan, pemeriksaan ini dilakukan secara simultan pada para sopir dan armadanya. Sehingga penumpang yang mudik dapat terjamin kesehatannya.
"Tes dilakukan secara terpadu dan simultan terhadap kendaraan dan sopirnya. Kita sepakat jika sopir atau armada tidak layak maka tidak akan diberangkatkan," ungkapnya.
Handi, salah seorang sopir mengaku, baru tidur dua jam dan baru tiba di Depok. Dirinya mengendarai bus dari Bandung menuju Depok. "Baru tidur dua jam. Ini diharuskan istirahat sama dokter," kata Handi di Terminal Depok, Senin (5/8/2013).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Lies Karmawati mengatakan, tes ini dilakukan untuk mengetahui, apakah para sopir dalam kondisi sehat atau tidak. Jika tidak sehat maka sopir tidak diijinkan untuk menempuh perjalanan.
"Kita berikan rekomendasi apakah yang berangkutan dalam kondisi sehat atau tidak. Kita beri resep dan obat wajib diminum," kata Lies.
Dikatakan dia, jika ada sopir yang terindikasi memiliki penyakit organ dalam maka akan dilakukan pemeriksaan darah.
"Mulanya kita lakukan anamsia jika mengarah pada satu penyakit kita arahkan untuk tes darah," ungkapnya.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok Nasrun ZA menambahkan, pemeriksaan ini dilakukan secara simultan pada para sopir dan armadanya. Sehingga penumpang yang mudik dapat terjamin kesehatannya.
"Tes dilakukan secara terpadu dan simultan terhadap kendaraan dan sopirnya. Kita sepakat jika sopir atau armada tidak layak maka tidak akan diberangkatkan," ungkapnya.
(mhd)