Mudik Lebaran Delman Dilarang Beroperasi

Rabu, 02 Juli 2014 - 10:08 WIB
Mudik Lebaran Delman Dilarang Beroperasi
Mudik Lebaran Delman Dilarang Beroperasi
A A A
GARUT - Selain pasar tumpah, beroperasinya delman atau andong juga ditengarai menjadi penyebab kemacetan di beberapa titik jalur mudik wilayah Kabupaten Garut. Selain berjalan lambat, kusir angkutan tradisional yang ditarik oleh kuda ini sering kali berhenti di mana saja.

“Dari informasi yang dihimpun, kurang lebih ada sekitar 300 delman yang beroperasi di Garut. Adanya delman di tengah jalan, sering kali membuat laju arus lalu lintas tersendat. Jadi selain pasar tumpah, kemacetan diperparah dengan adanya delman,” kata Kapolres Garut AKBP Arif Rachman, Rabu (2/7/2014).

Dengan demikian, keberadaan delman membuat arus lalu lintas pada jalur yang sebelumnya telah menyempit oleh pasar tumpah menjadi semakin runyam. Ia mengaku pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut untuk menyelesaikan persoalan ini.

“Kami akan membuat surat edaran agar pemilik delman tidak beroperasi di jalur mudik. Kami beserta pemerintah daerah juga segera membahas perihal kompensasi mengenai tidak beroperasinya para pemilik delman. Semoga hal ini dapat membantu memecahkan permasalahan kemacetan di jalur mudik wilayah Garut,” ujarnya.

Selain itu, Polres Garut pun akan memberlakukan sistem kanalisasi jalur untuk mengatasi kemacetan di setiap titik pasar tumpah. Pembatas jalan yang akan digunakan dalam upaya tersebut kini telah dipersiapkan.

“Kami akan memberlakukan sistem kanalisasi jalur agar pedagang tidak menggunakan badan jalan untuk tempat berjualan mereka. Adanya pedagang ditambah pejalan kaki yang menggunakan badan jalan, kerap membuat arus tersendat,” imbuhnya.

Di Kabupaten Garut, delman kerap beroperasi pada dua jalur mudik utama yaitu Jalur Limbangan-Malangbong dan Jalur Kadungora-Leles. Pada dua jalur tersebut, terdapat sejumlah pasar tradisional yang setiap tahun menjadi titik kemacetan musim mudik Lebaran.

Diberitakan sebelumnya, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Garut mewaspadai 15 titik rawan kemacetan di Kabupaten Garut. Sebanyak 11 titik di antaranya, disebabkan oleh munculnya pasar tumpah.

Sebanyak 11 titik rawan kemacetan berupa pasar tumpah yang harus diwaspadai ini adalah Pasar Limbangan, Pasar Lewo, Pasar Malangbong, Pasar Kadungora, Pasar Leles, Pasar Banyuresmi, Pasar Leuwigoong, Pasar Wanaraja, Pasar Cibatu, Pasar Simpang Andir, dan Pasar Cikajang. Sementara empat titik kemacetan berupa kawasan wisata di Garut adalah Cipanas, Puncak Darajat, Pantai Santolo, dan Pantai Sayangheulang.
(hyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2548 seconds (0.1#10.140)