Mudik 2014, Dinkes DKI Siapkan 43 Pos Kesehatan
A
A
A
JAKARTA - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta akan membantu musim mudik Lebaran 1435 Hijriah. Setidaknya ada 43 pos kesehatan di tiap titik seperti terminal, stasiun, posko mudik bersama dengan pelabuhan yang akan menyebrang untuk pulang.
"Wisata ke pulau itu ternyata tinggi sekali, biasanya pada hari kedua Lebaran, dan kami juga siagakan posko di situ juga," ujar Kepala Dinkes Provinsi DKI Jakarta Dien Emmawati di Jakarta Pusat, Selasa (15/7/2014).
Dien menerangkan, setiap pos akan dijaga selama 24 jam. Selain itu, kata dia, setiap petugas akan digilir, setiap sif akan ada empat orang yang akan disiagakan.
"Jadi nanti satu sif ada dokter, perawat, driver, dan farmasi. Untuk terminal besar (utama) alurnya akan 24 jam, kita alurnya juga 24 jam, yang gede-gede terminalnya," tukasnya.
Untuk posko kesehatan ini akan dipersiapkan pada saat H-7 hingga H+7, kata Dien, saat ini tengah dilakukan pemeriksaan kesehatan lingkungan terhadap terminal dan stasiun.
"Pengemudinya kita periksa, kesehatannya apakah dia mengonsumsi zat-zat alkholo atau tidak, semua sudah kita periksa," tukasnya.
Lebih lanjut Dien mengatakan, sanitasi yang ada di tempat untuk pengangkutan penumpang lebih baik di kereta.
"Kalau sanitasi di stasiun itu bagus. Kalau yang di terminal masih di bawah stasiunlah," ujarnya.
"Wisata ke pulau itu ternyata tinggi sekali, biasanya pada hari kedua Lebaran, dan kami juga siagakan posko di situ juga," ujar Kepala Dinkes Provinsi DKI Jakarta Dien Emmawati di Jakarta Pusat, Selasa (15/7/2014).
Dien menerangkan, setiap pos akan dijaga selama 24 jam. Selain itu, kata dia, setiap petugas akan digilir, setiap sif akan ada empat orang yang akan disiagakan.
"Jadi nanti satu sif ada dokter, perawat, driver, dan farmasi. Untuk terminal besar (utama) alurnya akan 24 jam, kita alurnya juga 24 jam, yang gede-gede terminalnya," tukasnya.
Untuk posko kesehatan ini akan dipersiapkan pada saat H-7 hingga H+7, kata Dien, saat ini tengah dilakukan pemeriksaan kesehatan lingkungan terhadap terminal dan stasiun.
"Pengemudinya kita periksa, kesehatannya apakah dia mengonsumsi zat-zat alkholo atau tidak, semua sudah kita periksa," tukasnya.
Lebih lanjut Dien mengatakan, sanitasi yang ada di tempat untuk pengangkutan penumpang lebih baik di kereta.
"Kalau sanitasi di stasiun itu bagus. Kalau yang di terminal masih di bawah stasiunlah," ujarnya.
(mhd)