Pantau Arus Mudik, Polda Jateng Siapkan Empat Helicam
A
A
A
SEMARANG - Untuk memantau arus mudik tahun ini, Ditlantas Polda Jawa Tengah menggunakan teknologi canggih. Sebanyak empat helicam atau helikopter pengawas yang dilengkapi dengan kamera akan disiapkan guna memantau arus lalu lintas.
Dirlantas Polda Jateng Kombespol Istu Hari Winarto mengatakan, empat helicam tersebut nantinya akan digunakan untuk mengawasi titik-titik yang rawan macet di Jateng. Dengan pantauan udara tersebut, diharapkan dapat diketahui secara pasti kondisi kemacetan yang terjadi.
"Helicam ini beroperasi dengan remote control dan bisa memantau radius 1 km ke atas serta ke samping kanan-kiri sejauh 300 meter. Sangat praktis dan cocok digunakan untuk pantauan titik-titik kemacetan di Jateng ini," ujarnya, Rabu (16/7/2014).
Dengan pantauan helicam, lanjut dia, pihaknya dapat memantau lokasi-lokasi yang seringkali mengalami kemacetan parah di Jateng, seperti daerah Brebes, Ungaran, dan Banyumas. Dengan begitu, dapat segera dicarikan solusi agar kemacetan tidak bertambah parah.
"Semua hasil pantauan akan terhubung ke markas, sehingga kami dapat segera memerintahkan petugas di daerah masing-masing untuk mengurai kemacetan atau mengalihkan ke jalur-jalur alternatif," imbuhnya.
Selain menggunakan empat helicam tersebut, Ditlantas Polda Jateng juga mendistribusikan 175 sepeda motor dan 7 mobil kepada seluruh Polres/Polresta jajaran untuk menyukseskan Operasi Ketupat Candi Lebaran 2014. Kendaraan-kendaran bantuan dari Korlantas Polri tersebut nantinya digunakan petugas untuk memperlancar petugas dalam pengamanan dan pantuan arus mudik-balik Lebaran.
"Kendaraan-kendaraan itu nantinya akan digunakan petugas di lapangan untuk memantau arus mudik-balik Lebaran 2014. Selain itu, kami juga mendapatkan perlengkapan pendukung lainnya berupa tenda, jas hujan, dan sejumlah alat lain,"paparnya.
Semua kendaraan dan peralatan tersebut, lanjut Istu, didistribusikan ke polresta/polres sesuai dengan kondisi wilayah masing-masing. Untuk mobil, pihaknya memprioritaskan ke wilayah-wilayah yang membutuhkan.
"Karena jumlahnya terbatas kami hanya prioritaskan ke wilayah-wilayah yang memang membutuhkan. Dari tujuh mobil itu, kami serahkan kepada Ditlantas Polda Jateng dua unit, Polrestabes Semarang dua unit, Solo satu unit, Magelang Kota satu unit, dan Pekalongan Kota satu unit," terangnya.
Istu berharap, pembagian kendaraan operasional tersebut mampu meningkatkan profesionalitas anggotanya dalam menjalankan tugas selama arus mudik-balik lebaran tahun ini. Selain itu, dirinya juga berpesan agar kendaraan yang telah didistribusikan tersebut dapat dijaga dengan baik. "Harus dijaga dan dirawat dengan baik agar tetap awet dan tahan lama. Polres/polresta yang sudah menerima wajib bertanggung jawab atas kendaraan itu," pungkasnya.
Kasatlantas Polrestabes Semarang AKBP Windro Akbar mengatakan, dengan penambahan armada dari Polda tersebut, proses pemantauan arus mudik di Kota Semarang akan semakin mudah. "Tambahan kendaraan itu membuat proses pemantauan petugas kami menjadi mudah. Apalagi untuk sepeda motor, karena kami akan menyiagakan pasukan dengan kendaraan sepeda motor untuk mengawal para pemudik bersepeda motor yang melintas di Kota Semarang," ujarnya.
Dirlantas Polda Jateng Kombespol Istu Hari Winarto mengatakan, empat helicam tersebut nantinya akan digunakan untuk mengawasi titik-titik yang rawan macet di Jateng. Dengan pantauan udara tersebut, diharapkan dapat diketahui secara pasti kondisi kemacetan yang terjadi.
"Helicam ini beroperasi dengan remote control dan bisa memantau radius 1 km ke atas serta ke samping kanan-kiri sejauh 300 meter. Sangat praktis dan cocok digunakan untuk pantauan titik-titik kemacetan di Jateng ini," ujarnya, Rabu (16/7/2014).
Dengan pantauan helicam, lanjut dia, pihaknya dapat memantau lokasi-lokasi yang seringkali mengalami kemacetan parah di Jateng, seperti daerah Brebes, Ungaran, dan Banyumas. Dengan begitu, dapat segera dicarikan solusi agar kemacetan tidak bertambah parah.
"Semua hasil pantauan akan terhubung ke markas, sehingga kami dapat segera memerintahkan petugas di daerah masing-masing untuk mengurai kemacetan atau mengalihkan ke jalur-jalur alternatif," imbuhnya.
Selain menggunakan empat helicam tersebut, Ditlantas Polda Jateng juga mendistribusikan 175 sepeda motor dan 7 mobil kepada seluruh Polres/Polresta jajaran untuk menyukseskan Operasi Ketupat Candi Lebaran 2014. Kendaraan-kendaran bantuan dari Korlantas Polri tersebut nantinya digunakan petugas untuk memperlancar petugas dalam pengamanan dan pantuan arus mudik-balik Lebaran.
"Kendaraan-kendaraan itu nantinya akan digunakan petugas di lapangan untuk memantau arus mudik-balik Lebaran 2014. Selain itu, kami juga mendapatkan perlengkapan pendukung lainnya berupa tenda, jas hujan, dan sejumlah alat lain,"paparnya.
Semua kendaraan dan peralatan tersebut, lanjut Istu, didistribusikan ke polresta/polres sesuai dengan kondisi wilayah masing-masing. Untuk mobil, pihaknya memprioritaskan ke wilayah-wilayah yang membutuhkan.
"Karena jumlahnya terbatas kami hanya prioritaskan ke wilayah-wilayah yang memang membutuhkan. Dari tujuh mobil itu, kami serahkan kepada Ditlantas Polda Jateng dua unit, Polrestabes Semarang dua unit, Solo satu unit, Magelang Kota satu unit, dan Pekalongan Kota satu unit," terangnya.
Istu berharap, pembagian kendaraan operasional tersebut mampu meningkatkan profesionalitas anggotanya dalam menjalankan tugas selama arus mudik-balik lebaran tahun ini. Selain itu, dirinya juga berpesan agar kendaraan yang telah didistribusikan tersebut dapat dijaga dengan baik. "Harus dijaga dan dirawat dengan baik agar tetap awet dan tahan lama. Polres/polresta yang sudah menerima wajib bertanggung jawab atas kendaraan itu," pungkasnya.
Kasatlantas Polrestabes Semarang AKBP Windro Akbar mengatakan, dengan penambahan armada dari Polda tersebut, proses pemantauan arus mudik di Kota Semarang akan semakin mudah. "Tambahan kendaraan itu membuat proses pemantauan petugas kami menjadi mudah. Apalagi untuk sepeda motor, karena kami akan menyiagakan pasukan dengan kendaraan sepeda motor untuk mengawal para pemudik bersepeda motor yang melintas di Kota Semarang," ujarnya.
(zik)