Macet Parah, Madiun-Nganjuk 4 Jam
A
A
A
NGANJUK - Penumpukan kendaraan pemudik yang hendak kembali ke daerah asalnya pasca berhari raya masih terus terjadi di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Ribuan kendaraan pemudik terjebak macet di pintu masuk maupun pintu keluar Nganjuk. Akibatnya, perjalanan dari Madiun ke Nganjuk yang biasanya hanya butuh waktu setengah jam, kini empat jam.
Ribuan kendaraan pemudik yang bergerak ke arah Surabaya terjebak kemacetan panjang di wilayah Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Jumat (1/8/2014) siang. Penyebabnya adalah padatnya lalu lintas kendaraan di perempatan lampu merah Kertosono, sehingga kendaraan yang akan bergerak dari keempat arah tersebut harus melintas secara bergantian.
Di jalur ini, penumpukan kendaraan pemudik mengular mulai dari perempatan Kertosono hingga terminal bus. Kesal dengan kemacetan tersebut, para pengendara roda dua nekat trotoar dan menjadikan trotoar tersebut sebagai jalan alternatif menghindari macet. Agar kemacetan tidak semakin parah, petugas terpaksa mengabaikan lampu pengatur lalu lintas dan mengatur arus lalu lintas secara manual.
Tak hanya di wilayah Kecamatan Kertosono, kemacetan panjang juga dialami pemudik sejak Saradan-Madiun hingga Kecamatan Bagor-Nganjuk. Pemudik memperkirakan panjang antrean kendaraan mencapai lebih dari 10 kilometer.
Panjangnya antrean kendaraan juga membuat waktu tempuh dari Madiun menuju Nganjuk menjadi lebih lama, mencapai empat jam. Padahal, jika kondisinya normal, dari Madiun ke Nganjuk hanya butuh waktu setengah sampai satu jam.
Penyebab kemacetan di jalur Nganjuk-Madiun masih sama dengan tahun-tahun lalu, yakni karena adanya penyempitan ruas jalan di beberapa titik baik di Nganjuk maupun Madiun. Gunawan, salah seorang pemudik, mengeluhkan kondisi tersebut karena meski kemacetan parah terjadi setiap tahun, sampai saat ini tak pernah ada pelebaran jalan atau perbaikan infrastruktur dari aparat terkait.
Ribuan kendaraan pemudik yang bergerak ke arah Surabaya terjebak kemacetan panjang di wilayah Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Jumat (1/8/2014) siang. Penyebabnya adalah padatnya lalu lintas kendaraan di perempatan lampu merah Kertosono, sehingga kendaraan yang akan bergerak dari keempat arah tersebut harus melintas secara bergantian.
Di jalur ini, penumpukan kendaraan pemudik mengular mulai dari perempatan Kertosono hingga terminal bus. Kesal dengan kemacetan tersebut, para pengendara roda dua nekat trotoar dan menjadikan trotoar tersebut sebagai jalan alternatif menghindari macet. Agar kemacetan tidak semakin parah, petugas terpaksa mengabaikan lampu pengatur lalu lintas dan mengatur arus lalu lintas secara manual.
Tak hanya di wilayah Kecamatan Kertosono, kemacetan panjang juga dialami pemudik sejak Saradan-Madiun hingga Kecamatan Bagor-Nganjuk. Pemudik memperkirakan panjang antrean kendaraan mencapai lebih dari 10 kilometer.
Panjangnya antrean kendaraan juga membuat waktu tempuh dari Madiun menuju Nganjuk menjadi lebih lama, mencapai empat jam. Padahal, jika kondisinya normal, dari Madiun ke Nganjuk hanya butuh waktu setengah sampai satu jam.
Penyebab kemacetan di jalur Nganjuk-Madiun masih sama dengan tahun-tahun lalu, yakni karena adanya penyempitan ruas jalan di beberapa titik baik di Nganjuk maupun Madiun. Gunawan, salah seorang pemudik, mengeluhkan kondisi tersebut karena meski kemacetan parah terjadi setiap tahun, sampai saat ini tak pernah ada pelebaran jalan atau perbaikan infrastruktur dari aparat terkait.
(zik)