Korban Tewas Kecelakaan di Sumut Terus Bertambah
A
A
A
MEDAN - Kepolisian Daerah (Polda) Sumut mencatat, jumlah korban tewas akibat kecelakaan lalu lintas terus bertambah. Pada H+4 berjumlah 36 orang, sementara pada H+6 menjadi 43 orang.
Kasubbid Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PID) Polda Sumut Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Zulfikar mengatakan, berdasarkan catatan di Posko Operasi (Ops) Ketupat Toba 2014 terhitung sejak 22 Agustus 2014, dari 3.974 pelanggaran yang terjadi, sebanyak 2.112 di antaranya ditilang dan 1.862 pelanggaran mendapat teguran.
"Jika dibandingkan dengan tahun 2013, memang ada penurunan korban. Pada tahun 2013 tercatat 152 kasus kecelakaan, sedangkan tahun 2014 sebanyak 127 (menurun 16,45 persen), dengan korban meninggal dunia 47 (tahun 2013) dan 43 (tahun 2014) atau menurun sekitar 8,51 persen," katanya, Minggu (3/8/2014).
Selain itu, sambung dia, jumlah korban yang mengalami luka berat dan luka ringan juga menurun. Untuk luka berat, pada tahun 2013 sebanyak 93 orang, sementara tahun 2014 sebanyak 64 orang atau menurun 31,18 persen. Korban luka ringan tahun 2013 sebanyak 232 orang, sedangkan pada tahun 2014 sebanyak 127 orang, atau menurun 45,26 persen.
"Kerugian materil juga menurun dari Rp 489.900.000 tahun 2013 menjadi Rp 408.500.000 tahun 2014 atau turun sekitar 16,62 persen. Tetapi, meskipun ada penurunan, tetap saja angka kematian itu sangat tinggi. Karena kematian itu terjadi dengan sia-sia di jalanan."
Terpisah, Kabid Humas Polda Sumut Komisaris Besar (Kombes) Pol Raden Heru Prakoso mengatakan, puncak arus balik diperkirakan hari ini hingga pada malam hari, khususnya di Jalur Berastagi-Medan. "Karena dari kawasan ini tidak ada jalur alternatif. Sehingga fokus utamanya di kawasan ini," katanya.
Namun, sambung dia, daerah lainnya seperti Parapat-Siantar-Medan bukan berarti tidak diperhatikan. "Personel yang sudah diplot di posnya masing-masing difokuskan kerja maksimal, tetapi khusus yang di jalur Berastagi-Medan ada perhatian khusus," jelasnya.
Kasubbid Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PID) Polda Sumut Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Zulfikar mengatakan, berdasarkan catatan di Posko Operasi (Ops) Ketupat Toba 2014 terhitung sejak 22 Agustus 2014, dari 3.974 pelanggaran yang terjadi, sebanyak 2.112 di antaranya ditilang dan 1.862 pelanggaran mendapat teguran.
"Jika dibandingkan dengan tahun 2013, memang ada penurunan korban. Pada tahun 2013 tercatat 152 kasus kecelakaan, sedangkan tahun 2014 sebanyak 127 (menurun 16,45 persen), dengan korban meninggal dunia 47 (tahun 2013) dan 43 (tahun 2014) atau menurun sekitar 8,51 persen," katanya, Minggu (3/8/2014).
Selain itu, sambung dia, jumlah korban yang mengalami luka berat dan luka ringan juga menurun. Untuk luka berat, pada tahun 2013 sebanyak 93 orang, sementara tahun 2014 sebanyak 64 orang atau menurun 31,18 persen. Korban luka ringan tahun 2013 sebanyak 232 orang, sedangkan pada tahun 2014 sebanyak 127 orang, atau menurun 45,26 persen.
"Kerugian materil juga menurun dari Rp 489.900.000 tahun 2013 menjadi Rp 408.500.000 tahun 2014 atau turun sekitar 16,62 persen. Tetapi, meskipun ada penurunan, tetap saja angka kematian itu sangat tinggi. Karena kematian itu terjadi dengan sia-sia di jalanan."
Terpisah, Kabid Humas Polda Sumut Komisaris Besar (Kombes) Pol Raden Heru Prakoso mengatakan, puncak arus balik diperkirakan hari ini hingga pada malam hari, khususnya di Jalur Berastagi-Medan. "Karena dari kawasan ini tidak ada jalur alternatif. Sehingga fokus utamanya di kawasan ini," katanya.
Namun, sambung dia, daerah lainnya seperti Parapat-Siantar-Medan bukan berarti tidak diperhatikan. "Personel yang sudah diplot di posnya masing-masing difokuskan kerja maksimal, tetapi khusus yang di jalur Berastagi-Medan ada perhatian khusus," jelasnya.
(zik)