Surat Yusuf Ayat 93: Gamis Nabi Yusuf Sembuhkan Mata Nabi Yakub Atas Izin Allah
Selasa, 28 Maret 2023 - 19:37 WIB
Ustaz Mukhlis Mukti Al-Mughni
Dai Lulusan Al-Azhar Mesir,
Yayasan Pustaka Afaf
Setelah Nabi Yusuf menjelaskan siapa dirinya kepada para saudaranya, beliau menanyakan kabar ayahnya. Saudara-saudara Nabi Yusuf menjawab bahwa ayah mereka Nabi Yakub tidak bisa melihat lagi. Seketika itu Yusuf memberikan baju gamisnya kepada saudara-saudaranya agar diusapkan ke wajah ayahnya.
Berikut lanjutan kisah Nabi Yusuf dalam Tadabbur Surat Yusuf :
Artinya: "Pergilah kamu dengan membawa bajuku ini, lalu usapkan ke wajah ayahku, nanti dia akan melihat kembali; dan bawalah seluruh keluargamu kepadaku." (QS Yusuf ayat 93)
Pesan dan Hikmah
1. Setelah para saudaranya dimaafkan dan mereka saling berbicara dan bercengkrama sampailah pada cerita ayahnya yang mengalami masalah dalam penglihatannya. Lalu Nabi Yusuf memberikan baju gamisnya kepada saudaranya untuk diberikan kepada ayahnya semoga dengan ini penglihatannya kembali. Pesannya ini merupakan wahyu Allah yang diajarkan kepada Yusuf.
2. Ada yang mengatakan itu bukan sembarang gamis, tetapi gamis sutra surga yang pernah dikenakan oleh Nabi Ibrahim yang diberikan Malaikat Jibril yang menyelamatkannya dari api yang membakar. Gamis sutra dari surga ini dijaga secara turun-temurun oleh Ibrahim, Ishak sampai kepada Yakub dan Yusuf. Gamis sutra ini memiliki banyak khasiat sesuai dengan masalah yang dihadapinya. Adapun dimasa Yusuf bisa menjaganya dari sihir mata (Al-'Ain). Dalam masalah Yakub bisa mengobati matanya.
Pendapat lain gamis yang pernah Yusuf kenakan saat Yusuf kecil dan dilempar ke dalam sumur. Pendapat lain gamis yang terkoyak dari belakang saat ditarik istri Al Aziz. Yang jelas gamis milik Yusuf menjadi tanda dan bukti bahwa Yusuf benar-benar masih hidup. Pemberian cendramata menjadi hal penting untuk mengobati kerinduan. Ternyata ini sunnah para Nabi.
3. Permintaan Yusuf berikutnya adalah agar semua keluarga dibawa ke Mesir. Sebuah permintaan yang wajar demi membahagiakan keluarga sekaligus membahagiakan diri Yusuf.
Dai Lulusan Al-Azhar Mesir,
Yayasan Pustaka Afaf
Setelah Nabi Yusuf menjelaskan siapa dirinya kepada para saudaranya, beliau menanyakan kabar ayahnya. Saudara-saudara Nabi Yusuf menjawab bahwa ayah mereka Nabi Yakub tidak bisa melihat lagi. Seketika itu Yusuf memberikan baju gamisnya kepada saudara-saudaranya agar diusapkan ke wajah ayahnya.
Berikut lanjutan kisah Nabi Yusuf dalam Tadabbur Surat Yusuf :
اِذْهَبُوْا بِقَمِيْصِيْ هٰذَا فَاَلْقُوْهُ عَلٰى وَجْهِ اَبِيْ يَأْتِ بَصِيْرًا ۚوَأْتُوْنِيْ بِاَهْلِكُمْ اَجْمَعِيْنَ ࣖ
Artinya: "Pergilah kamu dengan membawa bajuku ini, lalu usapkan ke wajah ayahku, nanti dia akan melihat kembali; dan bawalah seluruh keluargamu kepadaku." (QS Yusuf ayat 93)
Pesan dan Hikmah
1. Setelah para saudaranya dimaafkan dan mereka saling berbicara dan bercengkrama sampailah pada cerita ayahnya yang mengalami masalah dalam penglihatannya. Lalu Nabi Yusuf memberikan baju gamisnya kepada saudaranya untuk diberikan kepada ayahnya semoga dengan ini penglihatannya kembali. Pesannya ini merupakan wahyu Allah yang diajarkan kepada Yusuf.
2. Ada yang mengatakan itu bukan sembarang gamis, tetapi gamis sutra surga yang pernah dikenakan oleh Nabi Ibrahim yang diberikan Malaikat Jibril yang menyelamatkannya dari api yang membakar. Gamis sutra dari surga ini dijaga secara turun-temurun oleh Ibrahim, Ishak sampai kepada Yakub dan Yusuf. Gamis sutra ini memiliki banyak khasiat sesuai dengan masalah yang dihadapinya. Adapun dimasa Yusuf bisa menjaganya dari sihir mata (Al-'Ain). Dalam masalah Yakub bisa mengobati matanya.
Pendapat lain gamis yang pernah Yusuf kenakan saat Yusuf kecil dan dilempar ke dalam sumur. Pendapat lain gamis yang terkoyak dari belakang saat ditarik istri Al Aziz. Yang jelas gamis milik Yusuf menjadi tanda dan bukti bahwa Yusuf benar-benar masih hidup. Pemberian cendramata menjadi hal penting untuk mengobati kerinduan. Ternyata ini sunnah para Nabi.
3. Permintaan Yusuf berikutnya adalah agar semua keluarga dibawa ke Mesir. Sebuah permintaan yang wajar demi membahagiakan keluarga sekaligus membahagiakan diri Yusuf.
(rhs)