Ini Skema Pergerakan Jemaah Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina

Senin, 19 Juni 2023 - 10:37 WIB
PPIH akan mulai memberangkatkan jemaah haji Indonesia pada 8 Zulhijjah. Foo/tangkapan layar
JAKARTA - Puncak ibadah haji 1444 H/2023 M tinggal hitungan hari. Seluruh jemaah haji yang berada di Mekkah akan melaksanakan wukuf di Arafah, mabid di Muzdalifah dan Mina (Armuzna).

Ketua PPIH Subhan Cholid menjelaskan, PPIH bersama Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, serta pihak Masyarik, telah menyusun rencana pergerakan jemaah haji pada fase Armuzna. Jemaah haji Indonesia akan mulai diberangkatkan ke Arafah pada 8 Zulhijjah.

Mereka diberangkatkan dalam tiga tahap pemberangkatan. Tahap pertama, mulai pukul 07.00-11.00 Waktu Arab Saudi (WAS). Tahap kedua, mulai pukul 11.00-15.00 WAS. Tahap ketiga, mulai 15.00 WAS sampai selesai.

"Ada tiga trip pemberangkatan jemaah. Setiap Maktab akan mengalokasikan 21 bus. Jumlah jemaah per maktab sekitar 2.900 orang. Satu bus akan membawa 45 jemaah. Jadi Insyaallah setiap maktab bisa diselesaikan dalam tiga setengah kali putaran penjemputan," ucapnya, Senin (19/6/2023).

Pergerakan selanjutnya adalah dari Arafah menuju Muzdalifah, setelah jemaah menjalani ibadah wukuf. Pada fase ini, sarana transportasi yang digunakan setiap maktab dikurangi menjadi 9 bus. Sehingga, proses penjemputan jemaah diperkirakan akan sampai tujuh hingga delapan putaran.

Dari Muzdalifah, kata dia, jemaah selanjutnya akan diberangkatkan menuju Mina. Jarak antara Muzdalifah ke Mina, hanya sekitar 2 Km. Untuk menghindari kemacetan, armada yang digunakan kembali dikurangi, menjadi hanya 5 bus per maktab. Ini berakibat pada proses perputaran bus menjadi lebih banyak.

"Untuk pergerakan dari Mina ke Makkah, armada yang digunakan akan kembali menjadi 21 bus per maktab. Jemaah yang mengambil nafar awal akan diberangkatkan pada 12 Zulhijah sebelum terbenamnya matahari, sedang yang mengambil nafar tsani diberangkatkan dari Mina pada 13 Zulhijah," jelas Subhan.

Selama di Mina, jemaah lansia diimbau untuk tetap berada di tenda. Proses lempar jumrah bisa diwakilkan kepada jemaah lainnya dan itu sah. Sebab, untuk sampai ke jamarat, jemaah harus jalan kaki dan itu butuh energi luar biasa.

Jarak terdekat antara tenda ke jamarat sekitar 3 Km, kalau pergi pulang berarti 6 Km. Sementara jarak terjauh mencapai 7 Km, kalau pergi pulang berarti 14 Km.

"Ini tentu bagi jemaah lansia sangat berat. Karenanya bisa diwakilkan karena secara syar'i memang diizinkan untuk diwakilkan. Jemaah lansia tetap berada di tenda untuk berdoa dan berzikir, sementara lontar jumrahnya diwakilkan," jelas Subhan.

Skema persiapan puncak haji ini, kata Subhan, akan mulai disosialisasikan ke petugas dan jemaah. Petugas diharapkan bisa memahami tugas dan pos layanannya masing-masing. Jemaah memahami bahwa ada banyak petugas yang akan melayani mereka di setiap tahapan puncak haji.

"Masing-masing maktab sudah melakukan koordinasi terkait pembagian jadwal keberangkatan. Jadwal itu akan diinformasikan ke petugas dan jemaah agar dipahami dan dipedomani," tandasnya.

Senada, Kabid Perlindungan Jemaah (Linjam) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Harun Al Rasyid menjelaskan, kedatangan jemaah ke Arafah sesuai jadwal dan rute pergerakan yang telah disusun oleh Satuan Operasi (Satops) Armina atau Masyair yakni, satuan operasional Arafah, Mudzalifah, dan Mina.

"Jemaah akan bergerak pada 8 Zulhijah mulai pukul 07.00 hingga 22.00 WAS. Itulah waktu bergerak jemaah," ujarnya.

Berbeda dengan jemaah, kata Harun, untuk petugas haji mulai bergerak ke Armuzna pada 6 dan 7 Zulhijah sebagai tim aju. Pada tanggal itu petugas sudah menyiapkan sektor-sektor yang dibentuk di Arofah.

"Di Arafah ini ada 70 maktab yang akan dipetakan dalam 11 sektor adhoc mulai dari 1 sampai 11 sektor adhoc. Setiap 1 adhoc akan membawahi 8-9 maktab. Setiap maktab berisi 7 kloter. Personel tiap-tiap maktab berjumlah 48-50 orang dari petugas Daker Bandara dan Makkah," ucapnya.
(muh)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Aisyah radhiyallahu 'anha, dia berkata: Orang yang paling Allah benci adalah orang yang suka membantah dan sengit permusuhannya.

(HR. Bukhari No. 4161)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More