Dahsyatnya Keajaiban Ayat Kursi Beserta Kandungan Arti di Dalamnya
Senin, 21 Agustus 2023 - 09:47 WIB
Tidak ada satu ayat pun di dalam Al-Qur'an yang lebih agung dari ayat Kursi . Ayat kursi juga memiliki manfaat yang dahsyat jika kita membacanya, bahkan banyak keajaiban dari ayat Kursi ini. Mengapa demikian dan apa saja keajaibannya?
Ayat kursi adalah bagian dari surat Al-Baqarah dan merupakan ayat ke 255 dari surat tersebut. Ayat kursi terdiri dari 9 kalimat yang menceritakan segala hal yang ada karena Allah. Itulah mengapa, meskipun seluruh ayat dari semua surat di Al-Qur'an adalah mulia, namun ayat kursi ini memiliki keutamaannya sendiri.
Dikutip dari buku 'Keajaiban Ayat Kursi' karya DR Ahmad Asy-Syarqawi, dijelaskan bahwa ayat kursi adalah benteng penjaga yang tidak bisa ditembus oleh jin dan setan. Setiap orang yang membacanya seusai salat menjadikannya dilindungi Allah sepanjang hari. Bahkan, pelakunya akan mendapatkan kabar gembira sebagai calon-calon penghuni surga.
Artinya : Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.) (QS Al-Baqarah Ayat 255).
Dari ayat inilah, ayat kursi menunjukkan beberapa hal. Disarikan dari Al-Qur'an Alhadi, berikut penjelasannya:
"Allaahu laa ilaaha illaa huw, al-hayyul-qayyuum"
"Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya)"
Sebagaimana pada kalimat terakhir yang juga mengandung dua nama Allah, Al-'Aliy (Yang Maha Tinggi) dan Al-'Azhiim (Yang Maha Agung).
"wa huwal-'aliyyul-'aẓiim" (dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar)
"laa ta`khużuhuu sinatuw wa laa na`ụm" (tidak mengantuk dan tidak tidur)
Sedangkan pada kalimat kedelapan, Allah memberi tahu kita kalau meskipun Allah harus menjaga langit dan Bumi seisinya, Allah sama sekali tidak lelah.
"wa laa ya`ụduhụ ḥifẓuhumaa" (Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya)
Hadits dha'if, diriwayatkan oleh al-Tirmizi (hadis no. 2803). Dia mengisyaratkan ke-"dha'if"-an (Hadits yang tingkatannya di bawah hadits hasan atau tidak memenuhi syarat sebagai hadits shahih maupun hasan) hadits ini karena salah seorang perawi (seseorang yang meriwayatkan suatu hadits) dalam sanad (urutan orang-orang yang menjadi sandaran atau jalan yang menghubungkan satu hadits atau sunnah sampai kepada Nabi SAW) ini adalah Hakim bin Jubair yang menurut banyak kritikus rijalul hadits (perawi) sebagai perawi yang dha'if ("lemah") - Taqrib al-Tahdzib, jil. I, hal. 176, perawi no. 1468.
Abu Hurairah RA berkata: Saya (Abu Hurairah) telah ditugaskan oleh Rasulullah saw untuk menjaga hasil zakat yang diambil pada bulan Ramadhan (makanan dll), tiba-tiba datang seseorang yang mengambil makanan. Saya pun merampasnya lagi dan berkata: Akan saya adukan kamu kepada Rasulullah SAW! Kemudian saya pun menceritakannya, termasuk pesan orang tersebut yang berkata : Jika kamu ingin tidur bacalah ayat al-Kursi niscaya kamu akan selalu dalam lindungan Allah dan setan tidak bisa mendekatimu sampai pagi.
Lalu, Nabi SAW berkomentar:
Ayat kursi adalah bagian dari surat Al-Baqarah dan merupakan ayat ke 255 dari surat tersebut. Ayat kursi terdiri dari 9 kalimat yang menceritakan segala hal yang ada karena Allah. Itulah mengapa, meskipun seluruh ayat dari semua surat di Al-Qur'an adalah mulia, namun ayat kursi ini memiliki keutamaannya sendiri.
Dikutip dari buku 'Keajaiban Ayat Kursi' karya DR Ahmad Asy-Syarqawi, dijelaskan bahwa ayat kursi adalah benteng penjaga yang tidak bisa ditembus oleh jin dan setan. Setiap orang yang membacanya seusai salat menjadikannya dilindungi Allah sepanjang hari. Bahkan, pelakunya akan mendapatkan kabar gembira sebagai calon-calon penghuni surga.
Bacaan Ayat Kursi dan Kandungan Arti di Dalamnya
Ayat Kursi
"Allaahu laa ilaaha illaa huw, al-ḥayyul-qayyụm, laa ta`khużuhụ sinatuw wa laa naụm, lahụ maa fis-samaawaati wa maa fil-arḍ, man żallażii yasyfa'u 'indahuu illaa bi`iżnih, ya'lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum, wa laa yuḥiiṭụna bisyai`im min 'ilmihii illaa bimaa syaa`, wasi'a kursiyyuhus-samaawaati wal-arḍ, wa laa ya`ụduhụ ḥifẓuhumaa, wa huwal-'aliyyul-'aẓiim".Artinya : Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.) (QS Al-Baqarah Ayat 255).
Dari ayat inilah, ayat kursi menunjukkan beberapa hal. Disarikan dari Al-Qur'an Alhadi, berikut penjelasannya:
1. Mengandung Nama dan Sifat Allah
Pada kalimat pertama mengandung dua nama Allah, Al-Hayyu (Yang Maha Hidup) dan Al-Qayyuum (Yang Maha Mandiri)."Allaahu laa ilaaha illaa huw, al-hayyul-qayyuum"
"Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya)"
Sebagaimana pada kalimat terakhir yang juga mengandung dua nama Allah, Al-'Aliy (Yang Maha Tinggi) dan Al-'Azhiim (Yang Maha Agung).
"wa huwal-'aliyyul-'aẓiim" (dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar)
2. Memberitahu Sifat Manusia sekaligus Keagungan Allah
Pada kalimat kedua, Allah memberitahu kita kalau manusia bisa lelah dan mengantuk, sementara Allah tidak."laa ta`khużuhuu sinatuw wa laa na`ụm" (tidak mengantuk dan tidak tidur)
Sedangkan pada kalimat kedelapan, Allah memberi tahu kita kalau meskipun Allah harus menjaga langit dan Bumi seisinya, Allah sama sekali tidak lelah.
"wa laa ya`ụduhụ ḥifẓuhumaa" (Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya)
3. Salah Satu Ayat yang Derajatnya Paling Tinggi
Abu Hurairah RA berkata: Rasulullah SAW mengatakan, Segala sesuatu itu memiliki pundak/puncak, dan pundak/puncaknya al-Qur’an itu adalah surah al-Baqarah. Dalam surah itu terdapat satu ayat, ayat tersebut merupakan ayat paling utama dalam al-Qur’an, Itulah ayat al-Kursi.Hadits dha'if, diriwayatkan oleh al-Tirmizi (hadis no. 2803). Dia mengisyaratkan ke-"dha'if"-an (Hadits yang tingkatannya di bawah hadits hasan atau tidak memenuhi syarat sebagai hadits shahih maupun hasan) hadits ini karena salah seorang perawi (seseorang yang meriwayatkan suatu hadits) dalam sanad (urutan orang-orang yang menjadi sandaran atau jalan yang menghubungkan satu hadits atau sunnah sampai kepada Nabi SAW) ini adalah Hakim bin Jubair yang menurut banyak kritikus rijalul hadits (perawi) sebagai perawi yang dha'if ("lemah") - Taqrib al-Tahdzib, jil. I, hal. 176, perawi no. 1468.
4. Baca Ayat Kursi di Malam Hari, akan Dijauhi Setan sampai Pagi Datang
Sebagaimana disebutkan dalam hadis:Abu Hurairah RA berkata: Saya (Abu Hurairah) telah ditugaskan oleh Rasulullah saw untuk menjaga hasil zakat yang diambil pada bulan Ramadhan (makanan dll), tiba-tiba datang seseorang yang mengambil makanan. Saya pun merampasnya lagi dan berkata: Akan saya adukan kamu kepada Rasulullah SAW! Kemudian saya pun menceritakannya, termasuk pesan orang tersebut yang berkata : Jika kamu ingin tidur bacalah ayat al-Kursi niscaya kamu akan selalu dalam lindungan Allah dan setan tidak bisa mendekatimu sampai pagi.
Lalu, Nabi SAW berkomentar: