Pentingnya Mengajarkan Anak Laki-Laki untuk Memuliakan Perempuan Sejak Dini

Rabu, 23 Agustus 2023 - 17:35 WIB
Mendidik anak lelaki yang ber- adab mulia pada kaum perempuan menjadi amat penting dan hendaknya dilakukan sejak usia ini. Foto ilustrasi/ist
Mendidik anak lelaki yang ber- adab mulia pada kaum perempuan menjadi amat penting dan hendaknya dilakukan sejak usia ini. Hal tersebut penting, karena kaum lelakilah yang kelak memimpin generasi. Mereka adalah pemimpin bagi kaum Hawa tersebut.

Sebagaimana firman Allah Ta'ala:

اَلرِّجَالُ قَوَّامُوۡنَ عَلَى النِّسَآءِ بِمَا فَضَّلَ اللّٰهُ بَعۡضَهُمۡ عَلٰى بَعۡضٍ وَّبِمَاۤ اَنۡفَقُوۡا مِنۡ اَمۡوَالِهِمۡ‌ ؕ فَالصّٰلِحٰتُ قٰنِتٰتٌ حٰفِظٰتٌ لِّلۡغَيۡبِ بِمَا حَفِظَ اللّٰهُ‌ ؕ وَالّٰتِىۡ تَخَافُوۡنَ نُشُوۡزَهُنَّ فَعِظُوۡهُنَّ وَاهۡجُرُوۡهُنَّ فِى الۡمَضَاجِعِ وَاضۡرِبُوۡهُنَّ‌ ۚ فَاِنۡ اَطَعۡنَكُمۡ فَلَا تَبۡغُوۡا عَلَيۡهِنَّ سَبِيۡلًا‌ ؕاِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيۡرًا‏


“Laki-laki itu pelindung bagi perempuan, karena Allah telah melebihkan sebagian mereka atas sebagian yang lain, dan karena mereka telah memberikan nafkah dari hartanya........” (QS An-Nisa : 34)

Semua adab itu harus bermula dari rumah, karena di sana ada ayah dan ibu sebagai model pergaulan pria dan wanita yang langsung dilihat oleh anak-anak. Di mana para ayah diperintahkan Nabi Shallallahu alaihi wa sallam untuk berakhlak mulia pada ibu anak-anak mereka.



Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

أَكْمَل الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهمْ خُلُقًا، وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ


“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya dan sebaik-sebaik kamu adalah orang yang paling baik kepada istrinya” (HR. Tirmidzi)

Apa saja yang harus ditanamkan orang tua pada anak lelaki mereka agar memuliakan kaum wanita ? Menurut Ustadz Iwan Januar, pengajar agama dan penulis ini dalam website pribadinya menjelaskan, ada beberapa hal yang harus dilakukan para orang tua dalam mendidik anak lelaki - nya ini, yaitu:

1. Para ayah wajib memuliakan ibu kandung dan juga istri mereka agar anak-anak lelaki mendapatkan kesan kuat begitulah cara lelaki memperlakukan wanita sebaik-baiknya. Persis pesan Nabi Shallallahu alaihi wa sallam,

يا رسولَ اللهِ ! مَنْ أَبَرُّ ؟ قال : أُمَّكَ ، قُلْتُ : مَنْ أَبَرُّ ؟ قال : أُمَّكَ ، قُلْتُ : مَنْ أَبَرُّ : قال : أُمَّكَ ، قُلْتُ : مَنْ أَبَرُّ ؟ قال : أباك ، ثُمَّ الأَقْرَبَ فَالأَقْرَبَ


“Wahai Rasulullah, siapa yang paling berhak aku perlakukan dengan baik? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: ayahmu, lalu yang lebih dekat setelahnya dan setelahnya.” (HR. Al Bukhari).

2. Tanamkan bahwa perempuan itu adalah ibu, istri, saudara perempuan dan kelak anak-anak perempuan mereka.

Sebagaimana pesan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam kepada seorang anak muda yang hendak berzina, Beliau ingatkan kedudukan perempuan seperti itu. Dengan begitu, maka pada diri seorang anak lelaki muncul rasa hormat pada perempuan.

3. Ingatkan anak lelaki kita akan beratnya ujian yang muncul dari kaum wanita.

Ceritakan bagaimana ujian terhadap Nabi Yusuf alaihissalam atau ujian yang menimpa kaum Bani Israil, yang berasal dari kaum perempuan.

Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِي النَّاسِ فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ


“Aku tidak meninggalkan ujian yang lebih besar bagi laki-laki selain dari perempuan,” (HR Al-Bukhari).
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bertanya kepada para sahabat: Tahukah kalian, siapakah orang yang bangkrut itu?  Para sahabat menjawab: Menurut kami, orang yang bangkrut diantara kami adalah orang yang tidak memiliki uang dan harta kekayaan.  Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya umatku yang bangkrut adalah orang yang pada hari kiamat datang dengan shalat, puasa, dan zakat, tetapi ia selalu mencaci-maki, menuduh, dan makan harta orang lain serta membunuh dan menyakiti orang lain. Setelah itu, pahalanya diambil untuk diberikan kepada setiap orang dari mereka hingga pahalanya habis, sementara tuntutan mereka banyak yang belum terpenuhi. Selanjutnya, sebagian dosa dari setiap orang dari mereka diambil untuk dibebankan kepada orang tersebut, hingga akhirnya ia dilemparkan ke neraka.

(HR. Muslim No. 4678)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More