Kisah Nabi Nuh dan Bahteranya, Inilah Penumpang yang Selamat dari Banjir Besar

Minggu, 10 September 2023 - 05:10 WIB
Bahtera Nabi Nuh berupa perahu besar adalah Mukjizat yang menyelamatkan beliau dan pengikutnya dari banjir dahsyat yang menimpa umatnya. Foto ilustrasi/Islam paripurna
Kisah Nabi Nuh 'alaihissalam dan bahteranya menyelamatkan pengikutnya dari banjir besar menarik untuk diulas. Siapa saja yang ikut dalam bahtera Nabi Nuh itu? Simak ulasannya berikut ini.

Nabi Nuh diangkat oleh Allah Ta'ala menjadi Rasul untuk melanjutkan tugas kerasulan Nabi Idris 'alaihissalam. Beliau adalah Rasul pertama dari golongan 'Ulul Azmi (Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan Nabi Muhammad ﷺ). Nama Nuh dalam Al-Qur'an disebut sebanyak 43 kali.

Nasab dan Usia Nabi Nuh

Nasab Nabi Nuh bersambung hingga kepada manusia pertama Nabi Adam 'alaihissalam. Dalam satu kajian Syaikh Ahmad Al-Mishry, Dai asal Mesir yang bermukim di Jakarta diceritakan bahwa Nabi Nuh merupakan salah satu Nabi yang dikaruniai umur yang panjang. Usia beliau mencapai 950 tahun dan sekaligus nenek moyang manusia kedua setelah Nabi Adam.

Adapun silsilah nasab beliau yaitu: Nabi Nuh bin Lamuk bin Matusyalkha bin Idris 'alaihissalam bin Yarid bin Mahlaail bin Qinan bin Ainusy bin Syits bin Adam 'alaihissalam. Disebutkan makam Nabi Nuh berada di Masjidil Haram Makkah. Beliau dikenal sebagai seorang tukang kayu pertama di muka bumi.

Nabi Nuh diutus untuk kaumnya saat berusia 50 tahun lebih. Riwayat lain mengatakan ketika usianya 400 tahun dan Beliau terus berdakwah hingga usia 950 tahun.

Kisah Bahtera Nabi Nuh

Bahtera Nabi Nuh berupa perahu besar adalah Mukjizat yang menyelamatkan beliau dan pengikutnya dari azab banjir besar yang menimpa umatnya. Bahtera yang dibuat Nabi Nuh ini bukan kapal biasa.

Konon dikisahkan beliau menanam pohon kurma selama 90 tahun untuk membuat bahtera itu. Riwayat lain dari Salman al-Farisi, pembuatan bahtera itu membutuhkan waktu 400 tahun yang dibuat dari jenis pohon jati. Wallahu A'lam.

Perintah membuat perahu besar itu berawal dari dakwah Nabi Nuh yang menyeru kaumnya untuk beriman dan menyembah Allah. Nabi Nuh kesal terhadap umatnya yang menyembah berhala hingga menyumpahi mereka agar dimusnahkan. "Ya Allah, musnahkan orang kafir itu," demikian doanya.

Akhirnya Allah memerintahkan beliau membuat kapal. Nabi Nuh diperintahkan menanam pohon kurma yang digunakan untuk membuat kapal. Beliau juga disebut sebagai manusia pertama yang menanam kurma di muka bumi. Kemudian Beliau membuat kapal besar atau disebut bahtera Nuh. Beliau membuat kapal di tengah padang pasir.

Kaumnya yang melihat pembuatan perahu itu pun meremehkan Nabi Nuh karena jaraknya sangat jauh dari laut. Atas izin Allah, air pun memancar dari dapur tempat pembuatan kapal itu. Disebutkan, panjang kapal Nabi Nuh adalah 360 hasta, lebarnya 50 hasta. Atau seukuran panjang 150 Meter, lebar 25 Meter. Tingginya sekitar 15 Meter. Sebuah kapal berukuran sangat besar. Sekadar informasi, ukuran 1 Hasta sama dengan 45 centimeter atau 0,45 meter.

Penumpang yang Selamat Ikut Bahtera Nabi Nuh

Adapun kaum yang selamat dari banjir besar itu ialah mereka yang ikut naik bahtera Nabi Nuh. Selain pengikut Nabi Nuh berjumlah 80 orang (40 pasangan), terdapat kawanan binatang dan burung ikut di dalam kapal tersebut.

Dari 80 orang pengikut Nabi Nuh, tidak ada yang punya keturunan. Allah hanya menanugerahi keturunan dari Nabi Nuh saja. Allah memerintahkan Nabi Nuh membawa masing-masing pasangan binatang.

Hujan tiba-tiba turun sangat deras. Bumi dipenuhi air, banjir besar pun datang. Kemudian Allah menenggelamkan kaum Nabi Nuh yang durhaka.

"Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung-gunung. Dan Nuh memanggil anaknya, sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil: "Wahai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu bersama orang-orang-orang kafir". Dia (anaknya) menjawab: "Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!" Nuh berkata: "Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah (saja) yang Maha Penyayang". Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan." (QS Hud Ayat 42-43)

Akhirnya anak Nabi Nuh tidak bisa diselamatkan meskipun anak seorang Rasul. Disebutkan, kapal Nabi Nuh memiliki 3 tingkatan. Tingkat pertama untuk binatang. Tingkat kedua untuk manusia. Dan tingkat ketiga untuk kawanan burung. Nabi Nuh membawa sejenis dari setiap yang ada agar bisa berkembang biak.

Saat banjir besar terjadi, Allah menyelamatkan Nabi Nuh dan pengikutnya ketika berhenti membaca:

بِسۡمِ اللّٰهِ مَجْرٖٮٰھَا وَمُرۡسٰٮهَا ‌ؕ اِنَّ رَبِّىۡ لَـغَفُوۡرٌ رَّحِيۡمٌ
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Janganlah kalian banyak tertawa, karena banyak tertawa akan mematikan hati.

(HR. Ibnu Majah No. 4183)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More