Penyimpangan-penyimpangan Ibadah yang Sering Dianggap Sepele

Kamis, 21 September 2023 - 10:06 WIB
Sebagai muslim kita harus senantiasa berdoa dan memohon perlindungan Allah SWT dari godaan setan yang selalu menjerumuskan kita pada hal penyimpangan-peyimpangan ibadah. Foto ilustrasi/ist
Saat ini, banyak penyimpangan ibadah yang tersamar atau tidak nampak, bahkan banyak yang tidak disadari oleh pelakunya termasuk kalangan wanita. Penyimpangan tersebut umumnya dalam masalah keimanan dan akhlak .

Dikutip dari kitab “Mukhālafāt Nisa'iyyah, 100 Mukholafah Taqo'u fiha 'I-Katsir mina 'n-Nisa' bi Adillatiha 'sy'Syr'iyyah" Abdul Lathif bin Hajis Al-Ghomidi penyimpangan-penyimpangan dalam masalah keimanan dan ibadah yang sadar atau tidak sadar banyak dilakukan oleh sebagian kaum wanita saat ini. Berikut, beberapa di antaranya :

1. Bersumpah dengan selain nama Allah

Kesalahan yang sering terjadi pada sebagian wanita adalah seringnya mereka bersumpah dengan selain nama Allah Ta'la, karena hal itu termasuk syirik ashghor (kecil). Namun jika orang yang bersumpah meyakini sesuatu yang ia jadikan sumpah tersebut mempunyai kedudukan yang sama dengan Allah Ta'ala bahkan lebih agung dari-Nya, maka syirik kecil ini menjadi syirik akbar (besar) yang dapat mengeluarkan pelakunya dari agama dan menjadikannya murtad dari Islam.

Dari Abdullah bin Umar radhiyyalhu'anhu diriwiyatakan bahwa ia berkata, Saya pernah mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

"Barang siapa bersumpah dengan selain nama Allah, maka ia telah berbuat kesyirikan". (Shohih Sunan Abu Dhawud dan Shohih Sunan At-Tirmidzi)

2. Suka mendatangi tukang sihir dan tukang ramal

Mereka pergi ke tukang sihir dan tukang ramal, dengan tujuan untuk menyembuhkan penyakit atau melepaskan sihir atau mencari pekerjaan dan lain-lainnya. Mendatangi tukang sihir atau ramal ini termasuk amalan yang membinasakan dan menghinakan.

Bahkan barangsiapa yang mempercayainya maka ia telah kafir, sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam: “Barangsiapa yang mendatangi peramal lalu dia mempercayai perkataannya maka dia telah kafir terhadap apa yang telah diturunkan kepada Muhammad Shallallaahu ‘alaihi wa sallam” (HR. Muslim)

Tidak ada yang mengetahui hal gaib selain Allah Ta'ala dan tidak ada yang mengetahui apa yang akan terjadi di masa yang akan datang kecuali Dzat yang Maha Mengetahui segala sesuatu.

3. Menggantungkan jimat

Yang bisa memberikan manfaat dan mendatangkan mudharat hanyalah Allah Ta'ala. Dialah yang menentukan kebaikan dan kejelekan, yang menciptakan penyakit dan obat, yang menurunkan bencana dan menentukan kesembuhan bagi siapa saja yang dikehendaki-Nya. Tiada yang mampu menolak sesuatu yang membahayakan selain-Nya dan tiada yang mampu menolak sesuatu yang tidak disukai selain-Nya.

Oleh karena itu, semua hati wajib menggantungkan dirinya kepada Dzat yang mengetahui hal yang gaib dan tidak menoleh kepada selainnya, yaitu kepada sesuatu yang tidak mampu memberikan daya, kekuatan, kematian, kehidupan dan kebangkitan.

Allah Ta'ala berfirman :

وَإِن يَمْسَسْكَ ٱللَّهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهُۥٓ إِلَّا هُوَ ۖ وَإِن يُرِدْكَ بِخَيْرٍ فَلَا رَآدَّ لِفَضْلِهِۦ ۚ يُصِيبُ بِهِۦ مَن يَشَآءُ مِنْ عِبَادِهِۦ ۚ وَهُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ


"Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurnia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS Yunus : 107)

4. Menangisi dan meratapi orang yang meninggal dengan berlebihan

Misalnya mereka menangis dengan berteriak-teriak atau meraung-meraung, memukul-mukul wajah dan merobek pakaian ketika ada yang meninggal dunia. Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidaklah termasuk dari (golongan) kami orang yang memukul pipinya, merobek satu (pakaian)nya dan meneriakkan teriakan-teriakan jahiliyah.” (Muttafaq ‘alaih)

Beliau Shallallaahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda: “Wanita yang meratap, apabila dia tidak bertaubat sebelum meninggal, (maka) pada hari Kiamat dia akan dibangkitkan dan dipakaikan pakaian dari cairan tembaga serta mantel dari penyakit kudis.” (HR. Muslim)

5.Berkeluh kesah dan tidak sabar ketika ditimpa dengan musibah, sehingga dia berdoa lebih baik mati saja

Padahal Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallambersabda: “Janganlah seorang dari kalian mengharapkan kematian (hanya) karena musibah yang menimpanya. Kalau dia memang harus berharap (berdo’a) hendaklah dia mengatakan: ‘Ya Allah, hidupkanlah aku selama kehidupan itu lebih baik untukku dan matikanlah aku apabila kematian itu lebih baik untukku’.” (Muttafaq ‘alaih)

Semoga kita terhindar dan menjauhkan diri dari perkara-perkara seperti itu. Kita hendaknya selalu meminta perlindungan Allah Ta'ala agar dijauhkan dari hal-hal yang membinasakan tersebut.



Wallahu A'lam
(wid)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
فَاصۡبِرۡ اِنَّ وَعۡدَ اللّٰهِ حَقٌّ وَّاسۡتَغۡفِرۡ لِذَنۡۢبِكَ وَسَبِّحۡ بِحَمۡدِ رَبِّكَ بِالۡعَشِىِّ وَالۡاِبۡكَارِ
Maka bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampun untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi.

(QS. Ghafir Ayat 55)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More