Dubai Perkenalkan Proyek Wisata Religius Masjid Bawah Air Pertama Senilai Rp230,7 Miliar

Dubai akan memperkenalkan masjid terapung bawah air pertama di dunia dengan perkiraan biaya sekitar Dh55 juta atau setara dengan Rp230,7 miliar.

Departemen Urusan Islam dan Kegiatan Amal di Dubai, sebagaimana dilansir Gulf News 22 September lalu, mengumumkan Proyek Wisata Religius ambisius ini dirancang untuk meningkatkan pariwisata Islam di Emirat.

Proyek ini dijadwalkan tuntas pada tahun 2024. Struktur inovatif masjid ini terdiri dari tiga lantai, masing-masing memiliki tujuan unik. Lantai pertama merupakan tempat salat bawah air, lantai kedua merupakan ruang serba guna, dan lantai tiga menjadi tempat pameran Islam. Masjid ini direncanakan berkapasitas antara 50 hingga 75 jemaah.

Selain itu, masjid ini akan menjadi tuan rumah pameran Al-Quran yang mencatat perjalanan Al-Quran Syekh Maktoum bin Rashid Al Maktoum dari awal hingga distribusi salinan terbaru ke seluruh dunia.





Proyek terkenal

Ahmed Khalfan Al Mansouri, Konsultan Komunikasi Budaya di Departemen, mengatakan UEA memiliki potensi pariwisata global. "Kami percaya pada konsep kemanusiaan sebagai konsep yang lebih tinggi dan komprehensif dibandingkan semua konsep lain yang berlaku di zaman kita.”

“Proyek Pariwisata Religi di Dubai” bertujuan untuk mempromosikan status Dubai sebagai pusat wisata religi global, menyambut pengunjung dari semua latar belakang. Hal ini sejalan dengan tujuan untuk memposisikan Dubai sebagai kota yang paling banyak dikunjungi di dunia pada tahun 2025, sebagaimana dituangkan dalam strategi Dubai 2025.

Dr Abdullah Ibrahim Abdul Jabbar, Kepala Inisiatif Pariwisata Religius, mengatakan bahwa proyek ini mencakup serangkaian inisiatif, termasuk Buka Puasa di Dubai, pertemuan unik perwakilan agama, dan kunjungan ke masjid-masjid bersejarah, baru, dan terkemuka. Ini juga menampilkan program sosial, olahraga, dan pendidikan dalam inisiatif “Hala Ramadhan”, yang membina persatuan dan pertukaran budaya.