Tadabbur Al-Baqarah Ayat 168: Perintah Mengonsumsi Makanan Halal dan Baik

Minggu, 15 Oktober 2023 - 23:03 WIB
Dalam Surat Al-Baqarah ayat 168, Allah menyeru manusia mengonsumsi makanan halal dan baik, bukan kepada umat muslim saja. Foto/ist
Tadabbur ayat pilihan Al-Qur'an kali ini mengulas tentang perintah Allah kepada manusia untuk mengonsumsi makanan halal dan baik. Allah berfirman dalam Surat Al-Baqarah ayat 168 dengan menyeru manusia (يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ), bukan kepada umat muslim semata.

Mari kita simak firman-Nya berikut ini:

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ كُلُوۡا مِمَّا فِى الۡاَرۡضِ حَلٰلًا طَيِّبًا  ۖ وَّلَا تَتَّبِعُوۡا خُطُوٰتِ الشَّيۡطٰنِؕ اِنَّهٗ لَـكُمۡ عَدُوٌّ مُّبِيۡنٌ


Yaaa Ayyuhannaasu kuluu mimmaa fil ardhi halaalan taiyibaa, wa laa tattabi'uu khuthu waatish Syaitaan; innahuu lakum 'aduwwum mubiin.

Artinya: "Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu." (QS Al-Baqarah ayat 168)

Ibnu 'Abbas mengatakan ayat ini turun mengenai kaum Bani Saqif, Bani Amir bin Sa'sa'ah, Khuza'ah dan Bani Mudli. Mereka mengharamkan menurut kemauan mereka sendiri memakan beberapa jenis hewan seperti bahirah yaitu unta betina yang telah beranak lima kali dan anak kelima itu jantan, lalu dibelah telinganya; dan wasilah yaitu domba yang beranak dua ekor, satu jantan dan satu betina. Lalu anak yang jantan tidak boleh dimakan dan harus diserahkan kepada berhala. Padahal Allah tidak mengharamkan memakan jenis hewan itu.

Allah menjelaskan apa-apa yang diharamkan untuk dimakan sebagaimana firman-Nya berikut:

"Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, dan (hewan yang mati) tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu sembelih, dan (diharamkan juga bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, itu adalah suatu kefasikan." (QS Al-Ma'idah: 3)

Dalam tafsir ringkas Kemenag diterangkan bahwa segala sesuatu selain yang tersebut dalam ayat itu boleh dimakan. Sedangkan bahirah dan wasilah tidak disebut dalam ayat itu. Memang ada beberapa ulama berpendapat di samping ayat itu, ada lagi yang diharamkan memakannya berdasarkan Hadis Rasulullah seperti makan binatang yang bertaring tajam atau bercakar kuat.

Allah menyuruh manusia memakan makanan yang baik yang terdapat di bumi, sebagai tempat tinggal manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan dan lainnya. Allah hanya mengharamkan beberapa macam makanan tertentu sebagaimana dalam ayat 3 Surah Al-Ma'idah dan Ayat 173 Surah Al-Baqarah.

Selain dari yang diharamkan Allah dan yang tersebut dalam Hadis sesuai dengan pendapat sebagian ulama adalah halal, boleh dimakan. Kabilah-kabilah itu hanya mengharamkan beberapa jenis binatang berdasarkan hukum yang mereka tetapkan dengan mengikuti tradisi nenek moyang mereka.

Di akhir ayat, Allah mengingatkan agar kaum Muslimin tidak mengikuti langkah-langkah setan. Sebab, setan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.

(rhs)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Aisyah Ummul Mukminin, bahwa ia berkata:  Sudah biasa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa beberapa hari, hingga kami mengira bahwa beliau akan berpuasa terus. Namun beliau juga biasa berbuka (tidak puasa) beberapa hari hingga kami mengira bahwa beliau akan tidak puasa terus. Dan aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyempurnakan puasanya sebulan penuh, kecuali Ramadhan.  Dan aku juga tidak pernah melihat beliau puasa sunnah dalam sebulan yang lebih banyak daripada puasanya ketika bulan Sya'ban.

(HR. Muslim No. 1956)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More