Mutiara Hadis: Niat Berbuat Baik Saja Diganjar Pahala
Senin, 16 Oktober 2023 - 20:18 WIB
Hadis satu ini cukup populer di kalangan penuntut ilmu. Betapa luasnya rahmat Allah dan kasih sayang-Nya. Berniat melakukan kebaikan saja walau tidak dikerjakan diganjar dengan satu kebaikan.
Mari kita simak Hadis Nabi tentang hal ini. Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
فَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا ، كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً ، وَإِنْ هَمَّ بِـهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهُ اللّـهُ عَزَّوَجَلَّ عِنْدَهُ عَشْرَ حَسَنَاتٍ إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ إِلَى أَضْعَافٍ كَثِيْرَةٍ ، وَإِنْ هَمَّ بِسَيِّـئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا ؛ كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً ، وَإِنْ هَمَّ بِهَـا فَعَمِلَهَا ، كَتَبَهَا اللهُ سَيِّئَةً وَاحِدَةً
Artinya: "Barangsiapa berniat melakukan kebaikan namun dia tidak jadi melakukannya, Allah tetap menuliskan baginya sebagai satu kebaikan sempurna di sisi-Nya. Dan jika ada yang berniat berbuat kebaikan kemudian ia mengerjakannya, maka Allah menulisnya di sisi-Nya sebagai 10 kebaikan hingga 700 kali lipat bahkan sampai kelipatan yang banyak. Dan barangsiapa berniat berbuat buruk namun dia tidak jadi melakukannya, maka Allah menulisnya di sisi-Nya sebagai satu kebaikan yang sempurna. Dan barangsiapa berniat berbuat keburukan kemudian mengerjakannya, maka Allah menuliskannya sebagai satu dosa saja." (HR Al-Bukhari)
Di antara bentuk kasih sayang Allah adalah kebaikan bisa menghapus keburukan, sedangkan keburukan tidak akan menghapus kebaikan. Di antara bentuk kedermawanan Allah lainnya, balasan kebaikan sepuluh kali lipat dan balasan keburukan hanya keburukan yang sama.
Niat berbuat baik ditulis sebagai satu kebaikan sempurna, walaupun pelakunya tidak mengerjakannya, sebagaimana dijelaskan dalam Hadis Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma dan lain-lain. Dalam Hadis Abu Hurairah radhiyallahu anhu yang diriwayatkan Muslim disebutkan: "Jika hamba-Ku berniat ingin mengerjakan kebaikan, maka Aku menulis satu kebaikan baginya."
Zahir Hadis ini menunjukkan bahwa yang dimaksud dengan Tahadduts yaitu niat kuat yang disertai ambisi untuk beramal. Jadi tidak hanya sekadar bisikan hati yang kemudian hilang tanpa semangat dan tekad untuk beramal. [Jami'ul 'Ulum wal Hikam (II/319)]
Jika niat sudah disertai perkataan dan usaha, maka balasan sudah pasti diraih, dan orang itu sama seperti orang yang melakukannya. Kemudian, dalam hadis lain dari Ibnu 'Abbas radhiyallahu anhuma disebutkan, orang yang berniat melakukan keburukan namun tidak dikerjakannya, maka hal itu ditulis sebagai satu kebaikan yang sempurna.
Itulah bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-Nya. Semoga Allah melimpahkan taufik-Nya agar kita selalu berbuat baik.
Mari kita simak Hadis Nabi tentang hal ini. Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
فَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا ، كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً ، وَإِنْ هَمَّ بِـهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهُ اللّـهُ عَزَّوَجَلَّ عِنْدَهُ عَشْرَ حَسَنَاتٍ إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ إِلَى أَضْعَافٍ كَثِيْرَةٍ ، وَإِنْ هَمَّ بِسَيِّـئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا ؛ كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً ، وَإِنْ هَمَّ بِهَـا فَعَمِلَهَا ، كَتَبَهَا اللهُ سَيِّئَةً وَاحِدَةً
Artinya: "Barangsiapa berniat melakukan kebaikan namun dia tidak jadi melakukannya, Allah tetap menuliskan baginya sebagai satu kebaikan sempurna di sisi-Nya. Dan jika ada yang berniat berbuat kebaikan kemudian ia mengerjakannya, maka Allah menulisnya di sisi-Nya sebagai 10 kebaikan hingga 700 kali lipat bahkan sampai kelipatan yang banyak. Dan barangsiapa berniat berbuat buruk namun dia tidak jadi melakukannya, maka Allah menulisnya di sisi-Nya sebagai satu kebaikan yang sempurna. Dan barangsiapa berniat berbuat keburukan kemudian mengerjakannya, maka Allah menuliskannya sebagai satu dosa saja." (HR Al-Bukhari)
Di antara bentuk kasih sayang Allah adalah kebaikan bisa menghapus keburukan, sedangkan keburukan tidak akan menghapus kebaikan. Di antara bentuk kedermawanan Allah lainnya, balasan kebaikan sepuluh kali lipat dan balasan keburukan hanya keburukan yang sama.
Niat berbuat baik ditulis sebagai satu kebaikan sempurna, walaupun pelakunya tidak mengerjakannya, sebagaimana dijelaskan dalam Hadis Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma dan lain-lain. Dalam Hadis Abu Hurairah radhiyallahu anhu yang diriwayatkan Muslim disebutkan: "Jika hamba-Ku berniat ingin mengerjakan kebaikan, maka Aku menulis satu kebaikan baginya."
Zahir Hadis ini menunjukkan bahwa yang dimaksud dengan Tahadduts yaitu niat kuat yang disertai ambisi untuk beramal. Jadi tidak hanya sekadar bisikan hati yang kemudian hilang tanpa semangat dan tekad untuk beramal. [Jami'ul 'Ulum wal Hikam (II/319)]
Jika niat sudah disertai perkataan dan usaha, maka balasan sudah pasti diraih, dan orang itu sama seperti orang yang melakukannya. Kemudian, dalam hadis lain dari Ibnu 'Abbas radhiyallahu anhuma disebutkan, orang yang berniat melakukan keburukan namun tidak dikerjakannya, maka hal itu ditulis sebagai satu kebaikan yang sempurna.
Itulah bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-Nya. Semoga Allah melimpahkan taufik-Nya agar kita selalu berbuat baik.
(rhs)