Begini Landasan Yahudi untuk Menguasai Dunia dan Menghancurkan Kristen
Kamis, 09 November 2023 - 13:15 WIB
Landasan umum yang kaum Yahudi gunakan sebagai dasar untuk menguasai dunia dan menghancurkan dunia Kristen disampaikan Willian G. Carr dalam bukunya berjudul “Yahudi Menggenggam Dunia” (Pustaka Kautsar, 1993).
Jauh sebelum Zionis menguasai bumi Palestina , menurut Willian G. Carr, orang-orang Yahudi bertahan hidup sambil mengisolasi diri dari masyarakatnya, dengan mempertahankan bahasa dan kepercayaan mereka.
"Mereka tetap bisa menjalin kerja sama antarmereka meskipun mereka hidup di berbagai negeri yang berjauhan. Namun anehnya, mereka tidak bisa hidup antar-bersama dalam komunitas besar," ujarnya.
Landasan umum yang mereka pakai sebagai dasar untuk menguasai dunia dan menghancurkan dunia Kristen jarang keluar dari garis yang telah ditentukan, seperti tertera dalam isi surat yang disiarkan oleh majalah riset Yahudi Perancis tahun 1880 berikut ini:
Pada tanggal 13 Januari 1489, Shamur seorang pendeta Yahudi di kota Orles menulis surat kepada masyarakat Yahudi Istanbul, minta pandangan berkenaan dengan situasi gawat yang dialami oleh masyarakat Yahudi di Perancis.
Dijelaskan, bahwa orang-orang Perancis di kota Aix, Aries dan Marseilles mengancam keberadaan tempat-tempat ibadah (Synagogues).
Shamur bertanya apa yang harus dilakukan. Surat itu dijawab :
"Saudara-saudara, dengan rasa sedih pengaduan kalian kami pelajari. Derita nasib buruk yang kalian alami membuat kami ikut bersedih. Kalian mengadukan, bahwa raja Perancis telah memaksa kalian memeluk agama Nasrani. Kalian sulit menentang perintah paksaan itu. Maka masuklah ke agama Nasrani. Tetapi harus diingat, bahwa ajaran Musa harus tetap kalian pegang erat-erat dalam hati sanubari. Ummat Kristen memerintahkan supaya kalian menyerahkan harta benda kalian. Laksanakanlah.
Selanjutnya didiklah putra-putri kalian menjadi pedagang dan pengusaha yang tangguh, agar pelan-pelan bisa merebut kembali harta benda itu dari tangan mereka.
Kalian juga melaporkan, bahwa mereka mengancam keselamatan hidup kalian. Maka, binalah putra-putri kalian untuk menjadi dokter, agar bisa membunuh orang-orang Kristen secara rahasia.
Mereka menghancurkan tempat peribadatan kalian. Maka, didiklah putra-putri kalian untuk menjadi pendeta, agar bisa menghancurkan gereja mereka dari dalam.
Mereka menindas dengan melanggar hak dan nilai kemanusiaan. Maka, didiklah putra-putri kalian sebagai agen-agen propaganda dan penulis, agar bisa menyelusup ke dalam jajaran pemerintahan. Dengan demikian, kalian akan bisa menundukkan orang Kristen dengan cengkeraman kuku-kuku kekuasaan internasional yang kalian kendalikan dari balik layar. Ini berarti pelampiasan dendam kesumat kalian terhadap mereka. "
24 July 1489
ttd
Pemimpin Tertinggi Yahudi Konstantinopel
Willian G. Carr mangatakan para pemimpin Yahudi sering mengadakan pertemuan rahasia, untuk meletakkan dasar kerja-sama antara mereka, dan merumuskan program kerja dalam upayanya mewujudkan cita-cita. "Barangkali, konferensi Basel di Swiss tahun 1894 adalah salah satu pertemuan yang penting yang mereka adakan," tutur Willian G. Carr.
Rahasia protokol sesepuh Zion sempat bocor dan tersiar luas. Dalam Protokol I terdapat ungkapan yang membicarakan orang Kristen sebagai berikut:
Jauh sebelum Zionis menguasai bumi Palestina , menurut Willian G. Carr, orang-orang Yahudi bertahan hidup sambil mengisolasi diri dari masyarakatnya, dengan mempertahankan bahasa dan kepercayaan mereka.
"Mereka tetap bisa menjalin kerja sama antarmereka meskipun mereka hidup di berbagai negeri yang berjauhan. Namun anehnya, mereka tidak bisa hidup antar-bersama dalam komunitas besar," ujarnya.
Landasan umum yang mereka pakai sebagai dasar untuk menguasai dunia dan menghancurkan dunia Kristen jarang keluar dari garis yang telah ditentukan, seperti tertera dalam isi surat yang disiarkan oleh majalah riset Yahudi Perancis tahun 1880 berikut ini:
Pada tanggal 13 Januari 1489, Shamur seorang pendeta Yahudi di kota Orles menulis surat kepada masyarakat Yahudi Istanbul, minta pandangan berkenaan dengan situasi gawat yang dialami oleh masyarakat Yahudi di Perancis.
Dijelaskan, bahwa orang-orang Perancis di kota Aix, Aries dan Marseilles mengancam keberadaan tempat-tempat ibadah (Synagogues).
Shamur bertanya apa yang harus dilakukan. Surat itu dijawab :
"Saudara-saudara, dengan rasa sedih pengaduan kalian kami pelajari. Derita nasib buruk yang kalian alami membuat kami ikut bersedih. Kalian mengadukan, bahwa raja Perancis telah memaksa kalian memeluk agama Nasrani. Kalian sulit menentang perintah paksaan itu. Maka masuklah ke agama Nasrani. Tetapi harus diingat, bahwa ajaran Musa harus tetap kalian pegang erat-erat dalam hati sanubari. Ummat Kristen memerintahkan supaya kalian menyerahkan harta benda kalian. Laksanakanlah.
Selanjutnya didiklah putra-putri kalian menjadi pedagang dan pengusaha yang tangguh, agar pelan-pelan bisa merebut kembali harta benda itu dari tangan mereka.
Kalian juga melaporkan, bahwa mereka mengancam keselamatan hidup kalian. Maka, binalah putra-putri kalian untuk menjadi dokter, agar bisa membunuh orang-orang Kristen secara rahasia.
Mereka menghancurkan tempat peribadatan kalian. Maka, didiklah putra-putri kalian untuk menjadi pendeta, agar bisa menghancurkan gereja mereka dari dalam.
Mereka menindas dengan melanggar hak dan nilai kemanusiaan. Maka, didiklah putra-putri kalian sebagai agen-agen propaganda dan penulis, agar bisa menyelusup ke dalam jajaran pemerintahan. Dengan demikian, kalian akan bisa menundukkan orang Kristen dengan cengkeraman kuku-kuku kekuasaan internasional yang kalian kendalikan dari balik layar. Ini berarti pelampiasan dendam kesumat kalian terhadap mereka. "
24 July 1489
ttd
Pemimpin Tertinggi Yahudi Konstantinopel
Willian G. Carr mangatakan para pemimpin Yahudi sering mengadakan pertemuan rahasia, untuk meletakkan dasar kerja-sama antara mereka, dan merumuskan program kerja dalam upayanya mewujudkan cita-cita. "Barangkali, konferensi Basel di Swiss tahun 1894 adalah salah satu pertemuan yang penting yang mereka adakan," tutur Willian G. Carr.
Rahasia protokol sesepuh Zion sempat bocor dan tersiar luas. Dalam Protokol I terdapat ungkapan yang membicarakan orang Kristen sebagai berikut: