Salat Sunah Sebelum Maghrib, Dijauhkan dan Dilindungi dari Setan

Kamis, 21 Desember 2023 - 14:47 WIB
Umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan salat sunnah dua rakaat sebelum Maghrib sebagai penjaga diri dari gangguan setan. Foto ilustrasi/ist
Rasulullah shallalahu alaihi wa sallam memberi perhatian khusus pada waktu Maghrib . Kenapa? Karena waktu tersebut adalah awal dimulainya malam dan pertanda mulai keluarnya bala tentara jin, yakni setan. Karena itu, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan salat sunnah dua rakaat sebelum Maghrib sebagai penjaga diri dari gangguan setan.

Dalam hadis disebutkan bahwa setan itu menyebar pada saat Maghrib dan malam hari. Dari Jabir bin ‘Abdillahradhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallambersabda.:

"Apabila datang gelap malam (sore hari dimulai saat maghrib ), maka halangilah anak-anakmu dari keluar rumah karena setan ketika itu berkeliaran.Jika telah berlalu sesaat dari waktu malam (waktu Isya), maka lepaskanlah mereka lagi.Hendaklah kalian menutup pintu dan berdzikir kepada Allah karena sesungguhnya setan tidak dapat membuka pintu yang tertutup.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Maghrib adalah awal dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita. Artinya kejahatan malam hari apabila telah gelap, dan dari kejahatan waktu purnama apabila telah terbenam. Sehingga termasuk sunnah Rasulullah Shalallahu 'Alaihi wa Sallam adalah memasukkan anak-anak (juga wanita) ke dalam rumah saat masuknya waktu maghrib. Termasuk sunnah juga adalah menutup pintu-pintu di awal waktu Maghrib sambil menyebut nama AllahTa’ala.

Dalam riwayat Muslim terdapat hadis :

“Jangan lepaskan hewan-hewan ternak dan anak-anak kalian ketika matahari terbenam sampai berlalunya awal Isya' karena para setan berkeliaran antara waktu terbenamnya matahari sampai berlalunya awal Isya'.”(HR. Muslim).

Dalam Al-Istidzkar, Imam ibnu ‘Abdil Barrrahimahullahmengatakan, bahwa hadis hadis Nabi Shallalahu 'Alaihi wa Sallam yang menyebutkan waspada terhadap awal waktu Maghrib terdapat perintah untuk menutup pintu-pintu rumah pada waktu malam hari dan hal ini merupakan suatu sunnah yang diperintahkan sebagai bentuk kebaikan bagi manusia dalam melawan setan dari jenis jin dan manusia.

Karena itulah, Rasulullah Shallalahu 'Alaihi wa Sallam menganjurkan agar umat Islam melakukan sholat sunnah dua rakaat sebelum salat Maghrib. Hal ini berdasarkan hadis Abdullah bin Mughaffal Al-Muzaniradhiyallahu ‘anhudari Nabishallallahu ‘alaihi wa sallambeliau mengatakan:“Salatlah sebelum salat Maghrib” hingga berucaptiga kali dan pada yang ketiga, beliau katakan,“bagi yang mau”karena tidak ingin kalau umatnya menjadikan hal itu sebagai suatu kebiasaan yang akan memberatkan.

Juga berdasarkan hadits Anasradhiyallahu ‘anhubahwa beliau mengatakan,“Sungguh aku melihat para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang senior saling berlomba mengejar tiang-tiang (untuk dijadikan tempat salat) ketika masuk waktu Maghrib.”(HR. Bukhari).

Dari Anas bin Malikradhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan :

“Kami pernah tinggal di Madinah. Saat muadzin beradzan untuk salat Maghrib, mereka (para sahabat senior) saling berlomba mencari tiang-tiang lalu mereka sholat dua rakaat dua rakaat sampai ada orang asing yang masuk masjid untuk salat mengira bahwa sholat Maghrib sudah ditunaikan karena saking banyaknya yang melaksanakan salat sunnah sebelum Maghrib.”(HR. Muslim).

Meski dianjurkan, yakni untuk melindungi dari datangnya gangguan setan di awal waktu malam, namun sholat dua rakaat sebelum Maghrib bukanlah sunnah yang sangat ditekankan (bukan sunnah muakadah), sebagaimana ditekankannya melaksanakan salat sunnah rawatib. Salat ini boleh ditinggalkan. Oleh karena itu, NabiShallallahu ‘Alaihi wa Sallam menegaskan tentang salat dua rakaat sebelum Maghrib ini dengan kata-kata: “Bagi siapa yang mau”karena Rasulullah tidak ingin dianggap umatnya sebagai sunnah yang dikuatkan.

Rasulullah Shallalahu 'Alaihi wa Sallam hanya menganjurkan menjaga salat sebelum Maghrib tersebut karena sesungguhnya setan atau bangsa setan berkeliaran dan ditakutkan terjadinya gangguan kepada manusia.



Wallahu A'lam
(wid)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
اٰمَنَ الرَّسُوۡلُ بِمَاۤ اُنۡزِلَ اِلَيۡهِ مِنۡ رَّبِّهٖ وَ الۡمُؤۡمِنُوۡنَ‌ؕ كُلٌّ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَمَلٰٓٮِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ ۚ لَا نُفَرِّقُ بَيۡنَ اَحَدٍ مِّنۡ رُّسُلِهٖ‌ ۚ وَقَالُوۡا سَمِعۡنَا وَاَطَعۡنَا‌ ۖ غُفۡرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيۡكَ الۡمَصِيۡرُ
Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Al-Qur'an) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya. Dan mereka berkata, Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami Ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali.

(QS. Al-Baqarah Ayat 285)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More