Inilah Kalimat Pertama Allah SWT sebelum Menciptakan Manusia

Selasa, 16 Januari 2024 - 11:24 WIB
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam mengabarkan dalam sabdanya bahwa sebelum menciptakan manusia, Allah Subhanahu wa taala menuliskan kalimat pertama yang penuh cinta. Foto ilustrasi/ist
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam mengabarkan dalam sabdanya bahwa sebelum menciptakan manusia, Allah Subhanahu wa ta'ala menuliskan kalimat pertama yang penuh cinta.

Kalimat yang Allah SWT tulis tersebut sebuah kalimat yang menunjukkan betapa Allah sangat sayang kepada makhluk-Nya . Kalimat ini membuat bergetar hati siapa saja yang beriman dan memahami maknanya.

Sabda Rasulullah SAW:

إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ كِتَابًا قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ الْخَلْقَ إِنَّ رَحْمَتِى سَبَقَتْ غَضَبِى . فَهْوَ مَكْتُوبٌ عِنْدَهُ فَوْقَ الْعَرْشِ


“Sesungguhnya Allah menulis sebuah tulisan sebelum menciptakan makhluk, yang berbunyi, ‘Sesungguhnya kasih sayang-Ku mendahului murka-Ku.’ Tulisan itu termaktub dekat sisi-Nya di atas Arsy.” (HR. Bukhari)



Syaikh Raghib As Sirjani dalam bukunya 'Rahmah Ar Rasul Shallallahu ‘Alaihi Wasallam', menjelaskan tentang hadis di atas sebagai berikut:

"Inna rahmatii sabaqat ghadlabii. Sesungguhnya kasih sayang-Ku mendahului murka-Ku. Demikian Allah tetapkan dan tuliskan. Menunjukkan betapa sayangnya Allah kepada hamba-hamba-Nya.

Seluruh manusia mendapat nikmat yang amat sangat banyak. Oksigen gratis untuk bernafas. Tempat tinggal terbaik di dunia berupa bumi. Matahari yang menghangatkan, mencegah beku namun tidak membakar. Bahkan setiap detak jantung dan denyut nadi adalah nikmat-Nya. Seluruh manusia diberiNya nikmat itu, bukan yang beriman saja. Inilah rahman-Nya Allah.

Dan untuk orang yang beriman, disediakan nikmat yang berlipat-lipat kelak di akhirat. Bagaimana tidak, seluruh nikmat Allah untuk segena makhluk di dunia ini hanyalah satu dari seratus kasih sayang-Nya. 99 kasih sayang akan Dia anugerahkan kepada hamba-hambaNya yang beriman di akhirat. Inilah rahim-Nya Allah.

“Allah benar-benar menciptakan kasih sayang pada saat menciptakan langit dan bumi,” ungkap Syaikh Raghb as Sirjani.

“Maksudnya adalah Allah menciptakan kasih sayang sebelum menurunkan perintah yang harus dilaksanakan oleh hamba-hamba-Nya. Bahkan sebelum menciptakan mereka. Ini merupakan salah satu keagungan Allah dan keluasan kebaikan-Nya.”

Saling Menyayangi Sesama Manusia

Dalam kitab yang sama, Syaikh Raghib menjelaskan, Allah yang Maha Penyayang mencintai hamba-hamba yang penyayang. Allah mencintai orang yang mencintai sesama manusia.

Siapa yang tidak bisa menyayangi sesama manusia, ia tidak akan disayangi oleh Rabb pencipta manusia.

مَنْ لاَ يَرْحَمُ لاَ يُرْحَمُ


“Barangsiapa yang tidak menyayangi, niscaya ia tidak akan disayangi.” (HR. Bukhari)

Sebaliknya, orang yang menyayangi sesama manusia dan seluruh makhluk-Nya, ia akan disayang Allah dan para malaikatNya.

الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ ارْحَمُوا أَهْلَ الأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِى السَّمَاءِ


“Orang-orang penyayang, mereka akan disayang Dzat yang Maha Penyayang. Sayangilah penduduk bumi, niscaya kamu akan disayangi oleh penduduk langit.” (HR. Tirmidzi dan Ahmad)



Wallahu A'lam
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(wid)
cover top ayah
وَحُشِرَ لِسُلَيۡمٰنَ جُنُوۡدُهٗ مِنَ الۡجِنِّ وَالۡاِنۡسِ وَالطَّيۡرِ فَهُمۡ يُوۡزَعُوۡنَ (١٧) حَتّٰٓى اِذَاۤ اَتَوۡا عَلٰى وَادِ النَّمۡلِۙ قَالَتۡ نَمۡلَةٌ يّٰۤاَيُّهَا النَّمۡلُ ادۡخُلُوۡا مَسٰكِنَكُمۡ‌ۚ لَا يَحۡطِمَنَّكُمۡ سُلَيۡمٰنُ وَجُنُوۡدُهٗۙ وَهُمۡ لَا يَشۡعُرُوۡنَ‏ (١٨) فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِّنۡ قَوۡلِهَا وَقَالَ رَبِّ اَوۡزِعۡنِىۡۤ اَنۡ اَشۡكُرَ نِعۡمَتَكَ الَّتِىۡۤ اَنۡعَمۡتَ عَلَىَّ وَعَلٰى وَالِدَىَّ وَاَنۡ اَعۡمَلَ صَالِحًـا تَرۡضٰٮهُ وَاَدۡخِلۡنِىۡ بِرَحۡمَتِكَ فِىۡ عِبَادِكَ الصّٰلِحِيۡنَ (١٩)
Dan untuk Sulaiman dikumpulkan bala tentaranya dari jin, manusia dan burung, lalu mereka berbaris dengan tertib. Hingga ketika mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut, Wahai semut-semut! Masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan bala tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari. Maka dia (Sulaiman) tersenyum lalu tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa, Ya Tuhanku, anugerahkanlah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku mengerjakan kebajikan yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang shalih.

(QS. An-Naml Ayat 17-19)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More