14 Tempat dan Kondisi Seorang Muslim Dianjurkan Berselawat

Jum'at, 09 Februari 2024 - 05:15 WIB
Ada 14 tempat dan kondisi yang dituntut kepada umat Islam agar berselawat kepada Nabi Muhammad Shallalahu alaihi wa sallam. Foto ilustrasi/ist
Begitu agungnya Nabi Muhammad Rasulullah Shallalahu 'Alaihi wa Sallam, hingga Allah Subahanu wa Ta'ala dan malaikat-Nya pun berselawat kepada beliau.

Inilah 14 tempat yang dituntut kepada umat Islam agar berselawat kepada beliau Shallalahu 'Alaihi wa Sallam.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰٓئِكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ ۗ يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا


"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya." (QS. Al-Ahzab : 56).



Dalam buku Ash-Shalaatu 'alan Nabiyyi Muhammadin Shalallahu 'Alaihi wa Sallam Ma'nahaa Mawaathinuha Tsamaraatuhaa, yang ditulis Nurah bintu Muhammad as-Sa'di, ada tempat-tempat (posisi) dimana kita dituntut untuk berselawat . Baik yang hukumnya wajib (harus berselawat) maupun yang Sunnah mu'akad (yang ditekankan).

1. Pada Tasyahhud Akhir

Tempat ini merupakan tempat yang paling penting dan paling ditekankan di dalam salat, yakni di Tasyahhud akhir. Ulama dan kaum muslimin sepakat atas disyaria'atkannya selawat di Tasyahhud akhir.

Diriwayatkan dari Ibnu Umar Radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah Shallalahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :

"Salat tidak ada, kecuali membaca al-Fatihah dan tasyahhud, kemudian membaca selawat atasku". ( dari kitab Mausu'ah Nadhrotun Na'im).

2. Pada Tasyahhud Awwal

Berselawat pada tasyahhud yang pertama ini lebih pendek daripada tasyahhud akhir. Dan menurut Ibnu Qoyyim tasyahhud pertama ini sifatnya tidak wajib, melainkan hanya sunnah saja.

3. Setelah takbir kedua dalam salat jenazah

Setelah takbir kedua dalam salat jenasah (termasuk salat ghaib) adalah tempat yang disyari'atkan untuk membaca selawat kepada Niabi Shallalahu 'Alaihi wa Sallam. Tidak perbedaan dari para ulama tentang hal ini.

4. Setelah Menjawab Muadzin (setelah selesai adzan)

Sebagian tempat yang dituntut untuk berselawat adalah setelah menjawab muadzin. Imam Muslim meriwayatkan dalam Shahihnya, dari hadis Abullah bin 'Amr bahwa ia mendengar Rasulullah bersabda :

"Jika kalian mendengar muadzin (melantunkan adzan), maka ucapkanlah yang semisal dengan yang diucapkan muadzin. Kemudian berselawat lah kepadaku. Karena barang siapa yang bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan berselawat kepadanya 10 kali,..".

5. Ketika berdoa

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud, ia berkata, "Saya pernah salat, sedangkan ada Nabi Shollalahu 'Alaihi wa Sallam, Abu Bakar dan Umar menyertai nabi. Ketika selesai salat dan aku duduk, maka aku berdoa memulai dengan memuji Allah Subhanahu wa Ta'ala dan membaca selawat kepada Nabi Shallahu 'Alaihi wa Sallam lalu aku berdoa perihal tentang diriku sendiri. Maka Rasulullah Shallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda : "Mintalah sesuatu, niscaya engkau akan diberikan sesuatu tersebut".

6. Ketika masuk dan keluar masjid

Disyari'atkan juga ketika keluar atau masuk masjid berselawat kepada Rasulullah Shallalahu A'laihi wa Sallam, yakni sebelum atau sesudah membaca doa keluar masuk masjid.

7. Ketika di Shafa dan Marwa (umumnya saat umrah atau haji)

Sebagian tempat membaca selawat kepada Nabi Shallalahu 'Alaihi wa Sallam adalah ketika di Shafa dan Marwa (saat melakukan Sa'i salam ibadah umrah dan haji).

8. Ketika suatu kaum atau masyarakat sedang berkumpul atau dalam suatu majelis.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallalahu ' Alaihi wa Sallam bersabda :

"Tidaklah suatu kaum duduk dalam suatu majelis, sedang ia tidak berzikir pada Allah dan tidak berselawat kepada nabinya, maka mereka akan mendapatkan penyesalan. Jika berkehendak, Allah akan menyiksa. Dan jika berkehendak, Allah akan mengampuni mereka."

9. Ketika disebutkan nama beliau Shallalahu 'Alihi wa Sallam

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
وَ اِذۡ اَخَذَ رَبُّكَ مِنۡۢ بَنِىۡۤ اٰدَمَ مِنۡ ظُهُوۡرِهِمۡ ذُرِّيَّتَهُمۡ وَ اَشۡهَدَهُمۡ عَلٰٓى اَنۡفُسِهِمۡ‌ ۚ اَلَسۡتُ بِرَبِّكُمۡ‌ ؕ قَالُوۡا بَلٰى‌ ۛۚ شَهِدۡنَا ‌ۛۚ اَنۡ تَقُوۡلُوۡا يَوۡمَ الۡقِيٰمَةِ اِنَّا كُنَّا عَنۡ هٰذَا غٰفِلِيۡنَ
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap roh mereka seraya berfirman, Bukankah Aku ini Tuhanmu? Mereka menjawab, Betul Engkau Tuhan kami, kami bersaksi. Kami lakukan yang demikian itu agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan, Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini.

(QS. Al-A'raf Ayat 172)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More