Hari Ini, Jumat Terakhir di Bulan Syaban, Yuk Perbanyak Doa Sambut Ramadan

Jum'at, 08 Maret 2024 - 05:15 WIB
Hari ini, merupakan hari Jumat terakhir di bulan Syaban (27 Syaban 1445 Hijriyah) atau bertepatan tanggal 8 Maret 2024, menjadi momentum terbaik untuk berdoa sembari menyiapkan diri menyambut datangnya bulan mulia Ramadan. Foto ilustrasi/SINDOnews
Hari ini, merupakan hari Jumat terakhir di bulan Syaban (27 Syaban 1445 Hijriyah) atau bertepatan tanggal 8 Maret 2024, menjadi momentum terbaik untuk berdoa sembari menyiapkan diri menyambut datangnya bulan mulia Ramadan.

Sya'ban merupakan mukaddimah dan pintu gerbang menyambut kedatangan bulan suci Ramadan . Ini menjadi isyarat bagi kita untuk berbenah menyiapkan bekal sebelum masuknya bulan penuh keberkahan.

Abu Bakr Al-Balkhi berkata: "Bulan Rajab adalah bulan menanam, bulan Sya'ban adalah bulan menyirami tanaman dan bulan Ramadhan adalah bulan memanen tanaman."

"Perumpamaan bulan Rajab adalah seperti angin, bulan Syaban seperti awan yang membawa hujan. Dan bulan Ramadhan seperti hujan. Barang siapa yang tidak menanam di bulan Rajab dan tidak menyiraminya di bulan Sya’ban bagaimana mungkin dia memanen hasilnya di bulan Ramadhan." (Lathaiful-Ma’arif Ibnu Rajab Al Hanbali)

Dalam banyak riwayat disebutkan bahwa Sya'ban merupakan bulan di mana amal saleh setiap hamba diangkat ke langit. Ini disampaikan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dalam satu sabdanya: Dari Usamah bin Zaid berkata, saya bertanya, "Wahai Rasulullah, saya tidak melihat engkau puasa di suatu bulan lebih banyak melebihi bulan Sya’ban." Beliau bersabda:

ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ، وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ، فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ


"Ini adalah bulan yang sering dilalaikan banyak orang, bulan antara Rajab dan Ramadhan. Ini adalah bulan dimana amal-amal diangkat menuju Rab semesta alam. Dan saya ingin ketika amal saya diangkat, saya dalam kondisi berpuasa." (HR An-Nasa'i, Ahmad)

مَن عوّد نفسه فيه بالاجتهاد ، فاز في رمضان بحسن الاعتيادالسيد [محمد بن السيد علوي المالكي الحسني في رسالته شهر شعبان ماذا فيه ]


"Barangsiapa membiasakan diri beribadah di bulan Syaban dengan bersungguh-sungguh, maka ia akan memperoleh kemenangan dalam bulan Ramadhan dengan melakukan kebiasaan-kebiasaan baik". (Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki Al-Hasani dalam risalahnya Fi Syahr Sya’ban Madza Fih)

Memperbanyak Doa dan Selawat Nabi

Salah satu keistimewaan Syaban adalah diturunkannya ayat perintah bersholawat kepada Nabi (Surah Al-Ahzab Ayat 56) pada bulan ini:

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا


"Sesungguhnya Allah dan Para Malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya."

Sayyid Muhammad Al-Maliki dalam Kitabnya "Ma Dza fi Sya'ban" mengatakan bahwa ayat itu turun pada bulan Sya'ban. Beliau menegaskan pandangannya dengan menyebutkan salah satu hadis riwayat Imam Ad-Dailami dari Sayyidah Aisyah, dia berkata:

شَعْباَنُ شَهْرِيْ وَرَمَضَانُ شَهْرُ اللِه وَشَعْبَانُ المُطَهِّرُ وَرَمَضَانُ المُكَفِّرُ


"Sya'ban adalah bulanku, dan Ramadan bulan Allah. Bulan Sya'ban menyucikan dan Ramadhan menggugurkan dosa".

Sebagaimana diketahui Hari Jumat adalah Sayyidul Ayyam (penghulu semua hari). Rasulullah memerintahkan umatnya untuk memperbanyak selawat pada hari Jumat. Beliau bersabda: "Sesungguhnya hari yang paling utama adalah hari Jumat, karena itu perbanyaklah membaca selawat untukku. Sesungguhnya sholawat kalian ditampakkan kepadaku." (HR Abu Daud, An-Nasa'i, Ibnu Majah)

Di pengujung Syaban ini hendaknya kaum muslimin memperbanyak doa, istigfar, bertaubat kepada Allah, dan bersholawat kepada Nabi.

Berikut Doa yang Dianjurkan:

اللّهُمَّ إِنْ لَمْ تَكُنْ غَفَرْتَ لَنا فِيما مَضى مِنْ شَعْبانَ فَاغْفِرْ لَنا فِيما بَقِيَ مِنْهُ


Allahumma illam Takun Ghofarta Lana Fiimaa Madho min Sya'ban Faghfir Lana Fimaa Baqiya Minhu.
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
وَمَا مَنَعَهُمۡ اَنۡ تُقۡبَلَ مِنۡهُمۡ نَفَقٰتُهُمۡ اِلَّاۤ اَنَّهُمۡ كَفَرُوۡا بِاللّٰهِ وَبِرَسُوۡلِهٖ وَلَا يَاۡتُوۡنَ الصَّلٰوةَ اِلَّا وَهُمۡ كُسَالٰى وَلَا يُنۡفِقُوۡنَ اِلَّا وَهُمۡ كٰرِهُوۡنَ
Dan yang menghalang-halangi infak mereka untuk diterima adalah karena mereka kafir (ingkar) kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka tidak melaksanakan shalat, melainkan dengan malas dan tidak (pula) menginfakkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan (terpaksa).

(QS. At-Taubah Ayat 54)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More