Jemaah Haji yang Miliki Penyakit Penyerta Diminta Bawa Obat saat Salat di Masjid Nabawi
Kamis, 30 Mei 2024 - 10:46 WIB
Jemaah haji Indonesia yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta diminta membawa obat sendiri jika salat di Masjid Nabawi. Foto/SINDOnews/andryanto wisnuwidodo
MADINAH - Jemaah haji Indonesia yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta diminta membawa obat sendiri jika salat di Masjid Nabawi. Imbauan ini disampaikan Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah, dr Karmijono.
Karmijono mengimbau kepada jemaah haji yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta agar tetap membawa obatnya jika akan beribadah ke Masjid Nabawi.
“Rata-rata jemaah tersebut tidak membawa persediaan obat. Misal ke masjid sejak ashar, sampai isya, dia terlewat waktu minum obat jadinya,” ujar dr Karmijono saat ditemui Tim Media Center Haji (MCH) 2024 di KKHI Madinah, Rabu (29/5/2024).
Dokter yang praktik di Puskes Haji Jakarta ini juga mengingatkan saat di Madinah, jemaah ibarat seperti piknik. “Ingat bapak dan ibu di Madinah itu piknik, kita bergembira, maka jika sakit ada yang salah dengan pikniknya jadi tolong dijaga,” pesan dr Karmijono.
Kemudian bagi jemaah haji yang sudah bergerak ke Makkah, Karmijono juga mengingatkan agar sesampai di Makkah tidak langsung melakukan umrah.
“Jemaah yang akan bergerak ke Makkah ingat jangan langsung umrah tunggu sampai badan bugar. Yang utama tubuh bugar. Ingat haji ibadah fisik, maka jika tidak mengelola fisik sedemikian rupa akan banyak masalah nantinya,” ucapnya.
Berdasarkan data KKHI, pada Rabu, 29 Mei 2024, sebanyak enam jemaah dievakuasi ke Makkah. Saat ini hanya tiga jemaah haji yang sedang menjalani perawatan di KKHI Madinah, namun yang sedang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi tercatat 39 jemaah.
Karmijono mengimbau kepada jemaah haji yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta agar tetap membawa obatnya jika akan beribadah ke Masjid Nabawi.
“Rata-rata jemaah tersebut tidak membawa persediaan obat. Misal ke masjid sejak ashar, sampai isya, dia terlewat waktu minum obat jadinya,” ujar dr Karmijono saat ditemui Tim Media Center Haji (MCH) 2024 di KKHI Madinah, Rabu (29/5/2024).
Dokter yang praktik di Puskes Haji Jakarta ini juga mengingatkan saat di Madinah, jemaah ibarat seperti piknik. “Ingat bapak dan ibu di Madinah itu piknik, kita bergembira, maka jika sakit ada yang salah dengan pikniknya jadi tolong dijaga,” pesan dr Karmijono.
Kemudian bagi jemaah haji yang sudah bergerak ke Makkah, Karmijono juga mengingatkan agar sesampai di Makkah tidak langsung melakukan umrah.
“Jemaah yang akan bergerak ke Makkah ingat jangan langsung umrah tunggu sampai badan bugar. Yang utama tubuh bugar. Ingat haji ibadah fisik, maka jika tidak mengelola fisik sedemikian rupa akan banyak masalah nantinya,” ucapnya.
Berdasarkan data KKHI, pada Rabu, 29 Mei 2024, sebanyak enam jemaah dievakuasi ke Makkah. Saat ini hanya tiga jemaah haji yang sedang menjalani perawatan di KKHI Madinah, namun yang sedang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi tercatat 39 jemaah.
(cip)
