Mengapa di Bulan Muharram Dianjurkan Banyak Berpuasa?

Senin, 08 Juli 2024 - 09:08 WIB
Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam menganjurkan banyak berpuasa di bulan Muharram, karena puasa yang paling utama setelah Ramadan adalah puasa pada bulan Muharram. Foto ilustrasi/ist
Umat Islam dianjurkan banyak berpuasa atau melakukan puasa sunnah di bulan Muharram. Mengapa demikian dan apa alasannya? Berikut penjelasannya.

Dalam Islam, bulan Muharram adalah awal bulan dalam tahun hijriah, dia merupakan salah satu dari bulan Allah yang diharamkan (Asyhurul hurum), berdasarkan firman Allah Ta'ala,

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوۡرِ عِنۡدَ اللّٰهِ اثۡنَا عَشَرَ شَهۡرًا فِىۡ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوۡمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضَ مِنۡهَاۤ اَرۡبَعَةٌ حُرُمٌ‌ ؕ ذٰ لِكَ الدِّيۡنُ الۡقَيِّمُ ۙ فَلَا تَظۡلِمُوۡا فِيۡهِنَّ اَنۡفُسَكُمۡ‌ ؕ وَقَاتِلُوا الۡمُشۡرِكِيۡنَ كَآفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوۡنَكُمۡ كَآفَّةً‌  ؕ وَاعۡلَمُوۡۤا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الۡمُتَّقِيۡنَ


"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kamu Menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu," (QS. At-Taubah: 36)

Seperti dilansir islamqa, Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abu Bakrah radhiallahu anhu, dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda,

إِنَّ الزَّمَانَ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللهُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضَ، السَّنَّةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْراً، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ: ثَلاَثٌ مُتَوَالِيَاتٌ؛ ذُو الْقَعْدَةِ، وَذُوْ الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ


“Sesungguhnya zaman itu berputar sebagaimana bentuknya semula di waktu Allah menciptakan langit dan bumi. Setahun itu ada dua belas bulan, di antaranya termasuk empat bulan yang dihormati: Tiga bulan berturut-turut; Dzul Qoidah, Dzul Hijjah, Muharram, dan Rajab Mudhar yang terdapat antara bulan Jumadal Tsaniah dan Sya’ban.”

Juga terdapat riwayat dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam, bahwa puasa yang paling utama setelah Ramadan adalah puasa pada bulan Muharram .

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, dia berkata, Rasululllah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ، شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيْضَةِ، صَلاَةُ اللَّيْلِ


“Puasa yang paling utama setelah Ramadan adalah (puasa) di bulan Allah (yaitu) Muharram. Sedangkan salat yang paling utama setelah (salat) fardhu adalah salat malam.” (HR. Muslim, no. 1163)

Sabdanya, 'Bulan Allah' dinisbatkannya 'bulan' kepada 'Allah' menunjukkan adanya kemuliaan. Al-Qari berkata, 'Tampaknya, yang dimaksud adalah seluruh bulan Muharram.'

Akan tetapi terdapat riwayat bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam sama sekali tidak pernah berpuasa selama sebulan penuh selain bulan Ramadan. Maka hadits di atas dipahami bahwa hendaknya memperbanyak ibadah puasa pada bulan Muharram, bulan berpuasa selama sebulan penuh di bulan tersebut.



Wallahu A'lam
(wid)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Farwah bin Naufal Al Asyja'i dia berkata: Saya pernah bertanya kepada Aisyah tentang doa yang pernah diucapkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saat memohon kepada Allah Azza wa Jalla, maka Aisyah menjawab, sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah berdoa: ALLAHUMMA INNI A'UUDZU BIKA MIN SYARRI MAA 'AMILTU WA MIN SYARRI MAA LAM A'MAL (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatan yang telah aku lakukan dan yang belum aku lakukan).

(HR. Muslim No. 4891)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More