Inilah 4 Arah Godaan Setan pada Manusia
Selasa, 20 Agustus 2024 - 10:42 WIB
Manusia memiliki musuh nyata yang harus benar-benar dijadikan musuh, yakni setan baik dari golongan jin maupun manusia. Dalam Surat Fathir ayat 6, Allah subhanahu wata’ala menjelaskannya sebagai berikut:
“Sungguh, setan itu musuh bagimu, maka perlakukanlah ia sebagai musuh, karena sesungguhnya setan itu hanya mengajak golongannya agar mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.”
Begitu juga dengan Surat al-An’am ayat 112,
“Dan demikianlah untuk setiap nabi Kami menjadikan musuh yang terdiri dari setan-setan manusia dan jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan yang indah sebagai tipuan.”
Kedua ayat tersebut menegaskan kepada kita bahwa setan dari golongan jin maupun manusia merupakan musuh yang nyata bagi manusia di dunia.
Lantas dari arah mana saja Setan menggoda manusia ini? Dalam kitab Mu’jam Maqayis al-Lughah (jilid 3, halaman 184), lafal setan diambil dari akar kata bahasa Arab, sya-tha-na yang berarti jauh dan menentang dari kebenaran. Sehingga, setiap jin dan manusia yang menghalang-halangi dari kebenaran dan berusaha menyesatkan manusia, maka hakikatnya adalah setan.
Setan pun dapat dikatakan memiliki raja, bernama Iblis yang sejak penciptaan Nabi Adam ‘alaihissalam telah membangkang dari perintah Allah Ta’ala. Bahkan ia berjanji untuk menyesatkan manusia dari jalan yang benar.
Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam Surat al-A’raf ayat 17,
“Kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.”
Menurut Ustad Amir Sahidin MAg, dai yang rutin mengisi ceramah di Jakarta ini, dalam ayat tersebut, sangat jelas bahwa Iblis dan setan-setan bala tentaranya pasti akan berusaha menyesatkan manusia, baik dari depan, belakang, kanan maupun kiri manusia. Untuk itu, mari kita mengenal berbagai godaan tersebut.
Dai yang berkhidmat di lembaga dakwa ini menjelaskan, langkah-langkah setan menggoda manusia dari 4 arah, yakni :
Sehingga ia ragu akan kehidupan akhirat. Ia ragu akan adanya balasan atas segala perbuatan yang dilakukan, ia ragu akan adanya siksaan yang teramat pedih dan kenikmatan yang tiada duanya di surga, dan lain sebagainya.
Sehingga ia selalu mengejar dunia dan melupakan akhirnya. Ia mencari harta dengan berbagai cara tanpa memperhatikan syariat, ia memuaskan dirinya dengan segala kenikmatan walaupun melanggar syariat, dan lain sebagainya.
Sehingga, manusia ragu-ragu dan waswas dalam melakukan kebaikan, ia tidak ikhlas dalam melaksanakan ketaatan dan lain sebagainya.
اِنَّ الشَّيْطٰنَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوْهُ عَدُوًّاۗ اِنَّمَا يَدْعُوْا حِزْبَهُ لِيَكُوْنُوْا مِنْ اَصْحٰبِ السَّعِيْرِۗ
“Sungguh, setan itu musuh bagimu, maka perlakukanlah ia sebagai musuh, karena sesungguhnya setan itu hanya mengajak golongannya agar mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.”
Begitu juga dengan Surat al-An’am ayat 112,
وَكَذٰلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيٰطِيْنَ الْاِنْسِ وَالْجِنِّ يُوْحِيْ بَعْضُهُمْ اِلٰى بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُوْرًا
“Dan demikianlah untuk setiap nabi Kami menjadikan musuh yang terdiri dari setan-setan manusia dan jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan yang indah sebagai tipuan.”
Kedua ayat tersebut menegaskan kepada kita bahwa setan dari golongan jin maupun manusia merupakan musuh yang nyata bagi manusia di dunia.
Lantas dari arah mana saja Setan menggoda manusia ini? Dalam kitab Mu’jam Maqayis al-Lughah (jilid 3, halaman 184), lafal setan diambil dari akar kata bahasa Arab, sya-tha-na yang berarti jauh dan menentang dari kebenaran. Sehingga, setiap jin dan manusia yang menghalang-halangi dari kebenaran dan berusaha menyesatkan manusia, maka hakikatnya adalah setan.
Setan pun dapat dikatakan memiliki raja, bernama Iblis yang sejak penciptaan Nabi Adam ‘alaihissalam telah membangkang dari perintah Allah Ta’ala. Bahkan ia berjanji untuk menyesatkan manusia dari jalan yang benar.
Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam Surat al-A’raf ayat 17,
ثُمَّ لَاٰتِيَنَّهُمْ مِّنْۢ بَيْنِ اَيْدِيْهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ اَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَاۤىِٕلِهِمْۗ وَلَا تَجِدُ اَكْثَرَهُمْ شٰكِرِيْنَ
“Kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.”
Menurut Ustad Amir Sahidin MAg, dai yang rutin mengisi ceramah di Jakarta ini, dalam ayat tersebut, sangat jelas bahwa Iblis dan setan-setan bala tentaranya pasti akan berusaha menyesatkan manusia, baik dari depan, belakang, kanan maupun kiri manusia. Untuk itu, mari kita mengenal berbagai godaan tersebut.
Dai yang berkhidmat di lembaga dakwa ini menjelaskan, langkah-langkah setan menggoda manusia dari 4 arah, yakni :
1. Godaan Setan dari depan
Maksud godaan setan dari depan yaitu Iblis dan setan-setan bala tentaranya akan menyesatkan manusia dari perkara-perkara akhirat.Sehingga ia ragu akan kehidupan akhirat. Ia ragu akan adanya balasan atas segala perbuatan yang dilakukan, ia ragu akan adanya siksaan yang teramat pedih dan kenikmatan yang tiada duanya di surga, dan lain sebagainya.
2. Godaan Setan dari belakang
Maksud godaan setan dari belakang yaitu Iblis dan setan-setan bala tentaranya akan menjadikan manusia cinta akan dunia.Sehingga ia selalu mengejar dunia dan melupakan akhirnya. Ia mencari harta dengan berbagai cara tanpa memperhatikan syariat, ia memuaskan dirinya dengan segala kenikmatan walaupun melanggar syariat, dan lain sebagainya.
3. Godaan Setan dari kanan
Maksud godaan setan dari kanan yaitu Iblis dan setan-setan bala tentaranya akan mencegah manusia dari kebaikan-kebaikan.Sehingga, manusia ragu-ragu dan waswas dalam melakukan kebaikan, ia tidak ikhlas dalam melaksanakan ketaatan dan lain sebagainya.