10 Pembatal Syahadat yang Harus Diketahui Kaum Muslim

Selasa, 01 Oktober 2024 - 10:20 WIB
Ada sejumlah pembatal syahadat atau keislaman seseorang yang harus diketahui kaum muslim, salah satunya adalah perbuatan menyekutukan Allah atau syirik. Foto ilustrasi/ist
Ada sejumlah pembatal syahadat yang harus diketahui kaum muslim, karena perkara tersebut penting bagi mereka yang telah mengucapkan syahadat. Yakni, kalimat persaksian yang menggambarkan keyakinan bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah. Perkara apa saja?

Syahadat adalah rukun Islam yang pertama. Tak hanya itu, syahadat juga menjadi syarat mutlak seseorang ketika memutuskan untuk masuk agama Islam. Bacaan syahadat:

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الل


“Asyhadu an laa ilaha illallah, wa asyhadu anna muhammadar rasulullah”.

Artinya: "Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan yang wajib disembah kecuali Allah, dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad itu utusan (Rasul) Allah."

Pada statusnya yang sangat penting dalam Islam, seorang Muslim wajib menjaga syahadatnya dari hal-hal yang berpotensi membatalkannya. Sejalan dengan hal ini, seorang Muslim juga dianjurkan untuk sering kembali membaca syahadat. Alasannya karena bisa saja sewaktu-waktu syahadat yang sempat kita baca itu batal tanpa disadari.

10 Pembatal Syahadat

Lantas apa saja yang bisa membatalkan syahadat seseorang ini? Berikut rangkumannya:

1. Menyekutukan Allah/ syirik

Syirik adalah dosa terbesar dalam Islam selain meninggalkan salat wajib. Merujuk pada pengertiannya, syirik ini merupakan perilaku seorang Muslim yang menyekutukan Allah SWT. Adapun jenisnya sendiri beragam, ada syirik dalam berdoa atau meminta kepada selain Allah, syirik dalam ketaatan, syirik dalam tujuan, dan lainnya. Allah SWT pernah berfirman:

"Allah tidak akan mengampuni dosa syirik (mempersekutukan Allah dengan sesuatu), dan Dia mengampuni dosa selain itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sungguh, dia telah tersesat jauh sekali." (Qs. An-Nisa: 116)

2. Mengabaikan Ketentuan Allah SWT

Umat Islam wajib menaati ketentuan Allah SWT dan menjauhi segala larangannya. Jika mereka terus bersikeras menolak ajaran dan hukum Allah, maka dia akan masuk kategori orang kafir. "...Barangsiapa tidak memutuskan dengan apa yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang kafir." (Qs. Al Maidah: 44).

3. Meyakini Petunjuk yang Lebih Baik dari Sunnah Nabi Muhammad SAW

Pada kalimat syahadat, ada salah satunya yang menjelaskan kesaksian kita bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Lantas, bagaimana bisa seorang Muslim justru meyakini adanya petunjuk lain yang lebih baik dari ajaran Rasul setelah sebelumnya bersaksi demikian. Meyakini adanya petunjuk yang lebih sempurna daripada nabi juga bisa menjadikan seorang Muslim batal syahadat.

Dalam kasus ini, mereka biasanya lebih percaya dengan peraturan atau hukum thaghut daripada syariat Islam yang telah dibawa Nabi SAW.

4. Menghina Islam

Ada banyak kriteria yang termasuk dalam ketentuan ini. Bisa jadi orang itu menghina Allah, Nabi Muhammad, Al-Qur'an, agama Islam, malaikat, dan lainnya yang masih berhubungan. Allah SWT pernah berfirman:

"Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan menjawab: "Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja". Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?" Tidak usah kamu minta ma'af, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika Kami memaafkan segolongan daripada kamu (lantaran mereka taubat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa." (Qs. At-Taubah: 65,66).

5. Murtad

Murtad adalah meninggalkan atau keluar dari sebuah agama. Dalam Islam, hal ini diartikan sebagai orang Muslim yang kemudian keluar dari agamanya dengan sukarela. Ketika memilih untuk murtad, orang tersebut secara langsung telah keluar dari Islam dan syahadat yang pernah dibacakannya pun telah menjadi batal. Ada banyak penyebab seseorang murtad, di antaranya adalah karena kurangnya iman di dalam dirinya.

6. Tidak mengafirkan orang musyrik

Menolak untuk mengkafirkan orang musyrik, serta membenarkan madzhab mereka, bisa menjadi pembatal syahadat. Sikap seorang muslim hendaknya jelas, yaitu mengakui bahwa orang musyrik adalah kafir. Orang mukmin dilarang meragukan kekufuran mereka, atau berpikir bahwa apa yang mereka yakini adalah benar. Sebagaimana firman Allah, “Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam…” (QS.Ali Imran: 19).

7. Mengutamakan hukum Taghut

Dibanding Hukum Allah dan Petunjuk Rasulullah, seseorang tidak lagi dianggap beriman jika meyakini ada petunjuk lain yang lebih sempurna dibanding petunjuk dari Allah dan RasulNya. Misalnya memilih untuk mengikuti hukum taghut. Taghut adalah sesuatu yang disembah selain Allah. Umar bin Khattab mengatakan bahwa taghut merupakan setan.

Sementara menurut Ibnu Qayyim, taghut adalah sesuatu yang disembah berlebihan, hingga mengikuti dan menaatinya, bukannya mematuhi hukum yang telah ditetapkan dalam Al Quran dan Sunah. Mematuhi hukum atau aturan dari taghut bisa menjadi pembatal syahadat seseorang.

Mereka yang menolak untuk mengikuti petunjuk Allah bisa dibilang sebagai orang yang kafir. Di surat Al Maidah ayat 44, Allah berfirman, “Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang yang kafir”. Di ayat 47, Allah juga berfirman, “Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik”.

8. Membenci ajaran Rasulullah

Orang yang tidak menyukai ajaran Rasulullah, bahkan membencinya, bisa digolongkan sebagai orang kafir. Sesungguhnya, ajaran yang dibawa Rasulullah adalah kebaikan yang akan mendatangkan cinta dan ridha Allah. Orang yang membenci ajaran Rasulullah biasanya lebih memilih untuk melakukan hal yang bisa membuat Allah murka. Inilah yang bisa menjadi penyebab Allah menghapus amal baiknya.
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Ibnu Umar dari Hafshah ia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Tidak ada puasa bagi yang tidak berniat di waktu malamnya.

(HR. Sunan Ibnu Majah No. 1690)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More