Andai Semua Manusia Ingkar, Allah Ta'ala Tetap Mulia!
Kamis, 03 September 2020 - 21:20 WIB
Ketahuilah, Allah Ta'ala tidak membutuhkan amal ibadah kita. Allah Ta'ala memerintahkan manusia untuk menyembah-Nya, bukan karena DIA butuh untuk disembah. Tetapi manusialah yang butuh kepada Allah sebagaimana firman-Nya:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللَّهِ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ
"Hai manusia, kamulah yang sangat butuh kepada Allah; dan Allah Dialah yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji." (QS. Fathir: 15). (
Menurut Pengasuh Ponpes Ash-Shidqu Kuningan Jawa Barat, Al-Habib Quraisy Baharun , andai semua manusia kafir dan ingkar kepada Allah, sama sekali tidak mengurangi kekuasaan dan kemulian-Nya. Allah Ta'ala berfirman:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ مَا أُرِيدُ مِنْهُمْ مِنْ رِزْقٍ وَمَا أُرِيدُ أَنْ يُطْعِمُونِ إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ
"Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku (saja). Aku tidak menghendaki rezeki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan. Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh". (QS. Adz Dzariat: 56-58)
( )
"Kita beribadah atau tidak, kita melakukan amal kebaikan atau tidak. Kita taat atau ingkar, kita maksiat atau tidak, sama sekali tidak berpengaruh pada keagungan Allah Ta'ala. Andai seluruh manusia beriman dan bertakwa, keagungan Allah tetap pada kesempurnaan-Nya," terang Habib Quraisy . ( )
Dalam sebuah Hadis Qudsi , Allah berfirman:
يا عبادي ! لو أن أولكم وآخركم وإنسكم وجنكم . كانوا على أتقى قلب رجل واحد منكم . ما زاد ذلك في ملكي شيئا . يا عبادي ! لو أن أولكم وآخركم . وإنسكم وجنكم . كانوا على أفجر قلب رجل واحد . ما نقص ذلك من ملكي شيئا
"Wahai hamba-Ku, andai seluruh manusia dan jin dari yang paling awal samapi yang paling akhir, seluruhnya menjadi orang yang paling bertaqwa, hal itu sedikitpun tidak menambah kekuasaan-Ku. Wahai hamba-Ku, andai seluruh manusia dan jin dari yang paling awal sampai yang paling akhir, seluruhnya menjadi orang yang paling bermaksiat, hal itu sedikitpun tidak mengurangi kekuasaan-Ku". (HR. Muslim, No. 2577)
( )
Demikianlah Allah Ta'ala tidak butuh terhadap ibadah kita. Namun kitalah yang butuh untuk itu. Allah Ta’ala berfirman:
إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا
"Jika kamu berbuat baik, kebaikan itu bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri". (QS. Al Isra: 7)
وَمَنْ يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ
"Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri". (QS. Luqman: 12).
Karena itu, apalagi alasan kita untuk enggan dan malas beribadah dan beramal? Bukankah itu untuk kita sendiri? Semoga tausiyah singkat ini bermanfaat dan menjadi penyemangat kita untuk beramal saleh. ( )
Wallahu Ta'ala A'lam
يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللَّهِ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ
"Hai manusia, kamulah yang sangat butuh kepada Allah; dan Allah Dialah yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji." (QS. Fathir: 15). (
Menurut Pengasuh Ponpes Ash-Shidqu Kuningan Jawa Barat, Al-Habib Quraisy Baharun , andai semua manusia kafir dan ingkar kepada Allah, sama sekali tidak mengurangi kekuasaan dan kemulian-Nya. Allah Ta'ala berfirman:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ مَا أُرِيدُ مِنْهُمْ مِنْ رِزْقٍ وَمَا أُرِيدُ أَنْ يُطْعِمُونِ إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ
"Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku (saja). Aku tidak menghendaki rezeki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan. Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh". (QS. Adz Dzariat: 56-58)
( )
"Kita beribadah atau tidak, kita melakukan amal kebaikan atau tidak. Kita taat atau ingkar, kita maksiat atau tidak, sama sekali tidak berpengaruh pada keagungan Allah Ta'ala. Andai seluruh manusia beriman dan bertakwa, keagungan Allah tetap pada kesempurnaan-Nya," terang Habib Quraisy . ( )
Dalam sebuah Hadis Qudsi , Allah berfirman:
يا عبادي ! لو أن أولكم وآخركم وإنسكم وجنكم . كانوا على أتقى قلب رجل واحد منكم . ما زاد ذلك في ملكي شيئا . يا عبادي ! لو أن أولكم وآخركم . وإنسكم وجنكم . كانوا على أفجر قلب رجل واحد . ما نقص ذلك من ملكي شيئا
"Wahai hamba-Ku, andai seluruh manusia dan jin dari yang paling awal samapi yang paling akhir, seluruhnya menjadi orang yang paling bertaqwa, hal itu sedikitpun tidak menambah kekuasaan-Ku. Wahai hamba-Ku, andai seluruh manusia dan jin dari yang paling awal sampai yang paling akhir, seluruhnya menjadi orang yang paling bermaksiat, hal itu sedikitpun tidak mengurangi kekuasaan-Ku". (HR. Muslim, No. 2577)
( )
Demikianlah Allah Ta'ala tidak butuh terhadap ibadah kita. Namun kitalah yang butuh untuk itu. Allah Ta’ala berfirman:
إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا
"Jika kamu berbuat baik, kebaikan itu bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri". (QS. Al Isra: 7)
وَمَنْ يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ
"Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri". (QS. Luqman: 12).
Karena itu, apalagi alasan kita untuk enggan dan malas beribadah dan beramal? Bukankah itu untuk kita sendiri? Semoga tausiyah singkat ini bermanfaat dan menjadi penyemangat kita untuk beramal saleh. ( )
Wallahu Ta'ala A'lam
(rhs)