Jadwal Imsak dan Buka Puasa Jakarta, Selasa 4 Maret 2025/4 Ramadan 1446 H
Selasa, 04 Maret 2025 - 04:00 WIB
Masjid Cut Meutia Jakarta. Foto SINDOnews
Jadwal imsakiyah dan buka puasa Ramadan 2025 untuk wilayah DKI Jakarta ini, pada hari Selasa 4 Maret 2025/4 Ramadan 1446 H akan dibahas di dalam artikel ini.
Jadwal imsakiyah dan buka puasa ini mengikuti jadwal salat resmi Kemenag RI yang berlaku untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.
Subuh: 04.43
Terbit: 05.55
Duha: 06.22
Zuhur: 12.08
Asar: 15.08
Magrib: 18.14
Isya': 19.23
Sebuah hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Puasa adalah perisai. Maka (orang yang melaksanakannya) janganlah berbuat kotor (rafats) dan jangan pula ribut-ribut.”
Dalam sebuah riwayat disebutkan, “Dan jangan berbuat bodoh.” “Apabila ada orang yang mengajaknya berkelahi atau menghinanya maka katakanlah aku sedang shaum (ia mengulang ucapannya dua kali).” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Hadis di atas menunjukkan bahwa orang yang puasa dituntut untuk menjaga kesempurnaan puasanya dan menghindari dari segala hal yang membatalkannya. Di antara cara yang dapat dilakukan adalah dengan menghiasi diri dengan akhlak karimah dan menjauhi perbuatan-perbuatan tercela.
Jadwal imsakiyah dan buka puasa ini mengikuti jadwal salat resmi Kemenag RI yang berlaku untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.
Jadwal Imsak dan Buka Puasa DKI Jakarta, Ramadan 2025
Imsak: 04.33Subuh: 04.43
Terbit: 05.55
Duha: 06.22
Zuhur: 12.08
Asar: 15.08
Magrib: 18.14
Isya': 19.23
Puasa Adalah Perisai
Dinukil dari kitab: Mukhtashar Ahadits ash-Shiyam, Syaikh Abdullah bin Shalih al-Fauzan menjelaskan tentang puasa sebagai sebuah perisai.Sebuah hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Puasa adalah perisai. Maka (orang yang melaksanakannya) janganlah berbuat kotor (rafats) dan jangan pula ribut-ribut.”
Dalam sebuah riwayat disebutkan, “Dan jangan berbuat bodoh.” “Apabila ada orang yang mengajaknya berkelahi atau menghinanya maka katakanlah aku sedang shaum (ia mengulang ucapannya dua kali).” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Hadis di atas menunjukkan bahwa orang yang puasa dituntut untuk menjaga kesempurnaan puasanya dan menghindari dari segala hal yang membatalkannya. Di antara cara yang dapat dilakukan adalah dengan menghiasi diri dengan akhlak karimah dan menjauhi perbuatan-perbuatan tercela.
(wid)
Lihat Juga :