Alasan Mengapa Nabi Yunus Kabur dan Marah kepada Allah Ta'ala

Senin, 12 Oktober 2020 - 16:49 WIB
Ilustrasi/Ist
YUNUS bin Matta adalah seorang Nabi dan Rasul . Allah mewahyukan kepadanya seperti Allah mewahyukan kepada Rasul-Rasul yang lain, "Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang Rasul." (QS Ash-Shaffat: 139).

إِنَّا أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ كَمَا أَوْحَيْنَا إِلَىٰ نُوحٍ وَالنَّبِيِّينَ مِنْ بَعْدِهِ ۚ وَأَوْحَيْنَا إِلَىٰ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالْأَسْبَاطِ وَعِيسَىٰ وَأَيُّوبَ وَيُونُسَ وَهَارُونَ وَسُلَيْمَانَ ۚ وَآتَيْنَا دَاوُودَ زَبُورًا

"Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan Nabi-Nabi sesudahnya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Ya'qub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Dawud." (QS An-Nisa: 163).

Dia termasuk orang-orang shalih yang terpilih. Allah melebihkan mereka dari manusia-manusia yang lain.

وَإِسْمَاعِيلَ وَالْيَسَعَ وَيُونُسَ وَلُوطًا ۚ وَكُلًّا فَضَّلْنَا عَلَى الْعَالَمِينَ



"Dan Ismail, Alyasa', Yunus dan Luth. Masingmasingnya kami lebihkan derajatnya di atas umat (di masanya)." (QS Al-An'am: 86)

Allah telah memberitakan bahwa Yunus meninggalkan kaumnya dalam keadaan marah, "Dan ingatlah Dzun Nun (Yunus) ketika dia pergi dalam keadaan marah." (QS. Al Anbiya: 87).

Dan bahwa dia kabur dengan perahu yang sarat muatan (penuh beban), "Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang Rasul, ingatlah ketika dia lari ke kapal yang penuh muatan." (QS Ash-Shaffat: 139-140)

Alasan Kaburnya Yunus

Rasulullah SAW memberitakan alasan kaburnya Yunus dan bagaimana dia bisa marah. Hal itu karena dia menjanjikan azab kepada kaumnya setelah sekian lama mereka mendustakan Rasul mereka. Yunus menyatakan bahwa azab akan turun menimpa mereka setelah tiga hari. Ketika mereka telah yakin bahwa azab pasti turun, mereka bertaubat dan kembali kepada Allah. ( )


Mereka menyesali sikap mereka yang mendustakan Rasul mereka. Dan keadaan mereka, sebagaimana yang diberitakan oleh Rasulullah di dalam hadis ini, mereka memisahkan anak hewan dari induknya dan anak manusia dari ibunya.

Kemudian mereka keluar dan berdoa kepada Allah. Suara mereka bercampur-baur.

Mereka berdoa dan ber-tawassul dengan-Nya. Ibu-ibu dan induk-induk hewan berteriak sebagaimana anak-anak berteriak mencari ibu-ibu mereka. Maka Allah menahan azab-Nya dari mereka.

Syaikh ‘Umar Sulaiman al-Asyqor dalam bukunya berjudul " Kisah-Kisah Shahih Dalam Al-Qur’an dan Sunnah " menyebut kisah tentang alasan Nabi Yunus marah dan kabur tertuang dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam Mushannaf, 11/541, no. 1195, Kitab Fadhail Yunus. Suyuthi dalam Ad-Durrul Mantsur menisbatkannya kepada Ibnu Abi Syaibah dalam Mushannaf, Ahmad dalam Az-Zuhd, Abd bin Humaid, Ibnu Jarir, Ibnul Mundzir, Ibnu Abi Hatim dari Ibnu Mas'ud.

Dan Hafizh Ibnu Hajar menukil sepenggal darinya dan dia menyatakan bahwa riwayat Ibnu Abi Hatim adalah sahih. Fathul Bari (6/452). Hadis ini dishahihkan oleh Syaikh Ibrahim Al-Ali dalam Al-Ahadis As-Shahihah min Akhbaril Anbiya, hlm. 122, no. 177.

Menahan Azab

Ibnu Katsir berkata, "Ibnu Mas'ud, Mujahid, Said bin Jubair dan banyak ulama dari kalangan Salaf dan Khalaf berkata, ’Manakala Yunus keluar dari kota mereka, dan mereka yakin azab akan turun kepada mereka, Allah memberi mereka taufik untuk bertaubat dan kembali kepada-Nya, dan mereka menyesal atas sikap mereka selama ini kepada Nabi mereka. (Baca Juga: Benarkah 'Nun' Ikan yang Telan Nabi Yunus Masih Hidup Hingga Sekarang?
Maka mereka memakai pakaian ibadah dan memisahkan semua ternak dengan anaknya, kemudian mereka berdoa kepada Allah. Mereka mengangkat suara, merendahkan dan menundukkan diri mereka kepada-Nya. Kaum laki-laki, para wanita, anak-anak, laki-laki dan perempuan, serta para ibu, semuanya menangis.

Binatang ternak, binatang melata, semuanya bersuara, unta dan anaknya berteriak, sapi dan anaknya melenguh, kambing dan anaknya mengembik. Saat-saat yang mencekam. Lalu Allah dengan daya dan kekuatanNya, dengan rahmat dan kasih sayang-Nya menahan azab yang hampir menimpa mereka dengan sebab, dan ia telah berputar di atas kepala mereka seperti sepotong malam yang kelam." (Baca Juga: Irak Bekuk Ulama Gendut ISIS yang Fatwakan Membom Makam Nabi Yunus

Lihat Juga: Mirip Kisah Nabi Yunus, Pencari Lobster Ditelan Paus, Lalu Dimuntahkan Lagi
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Dua kalimat yang ringan diucapkan tetapi berat timbangannya, dan disenangi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala Yang Maha Pengasih yaitu, Subhanallah wa Bihamdihi Subhaanallaahil Azhim (Maha Suci Allah dengan segala pujian-Nya dan Maha Suci Allah Yang Maha Agung).

(HR. Muslim No. 4860)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More