Obat Bagi Semua Penyakit Hati Manusia adalah Ilmu
Sabtu, 09 Januari 2021 - 05:00 WIB
Dalam tubuh, hati merupakan inti dari diri seorang manusia . Dan, Allah Ta’ala sangat memperhatikan kondisi hati setiap hamba-Nya. Hati yang dijaga akan senantiasa memancarkan kekuatan iman , semakin tenang dengan melakukan kebaikan-kebaikan, terutama kala mendengarkan ayat-ayat Allah dikumandangkan.
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَاناً وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.” (QS. Al-Anfal : 2).
(Baca juga: Begini Seharusnya Adab Muslimah jika Ingin Salat Berjamaah di Masjid )
Sebaliknya, hati yang tidak terjaga maka akan banyak penyakit yang menghinggapinya. Penyakit hati sangat membahayakan pemiliknya. Karena itu, menurut Ustadz Abdullah Tasli MA, hati merupakan tempat tumbuhnya iman . Tempat takwa yang hakiki sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “Takwa itu terletak di sini.” (HR. Muslim)
Maka sebab untuk bisa menyembuhkan penyakit hati yang menghalangi iman yang sempurna dan takwa yang hakiki ini -dengan izin Allah Subhanahu wa Ta’ala- tidak lain adalah ilmu yang bermanfaat.
Imam Ibnul Qayyim Rahimahullahu Ta’ala berkata bahwa hati manusia akan selalu diancam dengan dua penyakit yang mendatanginya. Kalau kedua penyakit ini benar-benar telah merasuk ke dalam hati manusia, itu akan bisa membinasakan dan mematikan hati. Tentu ini merupakan ancaman yang sangat berbahaya.
(Baca juga: Inilah Karakter Perempuan yang Tertipu Fitnah Dajjal )
Dua penyakit inilah yang diistilahkan oleh para ulama sebagai penyakit syahwat dan syubhat. Karena syahwat itu berhubungan dengan keinginan jiwa, kecintaan yang berlebihan terhadap urusan-urusan dunia. Adapun syubhat adalah kesalahpahaman dalam memahami agama. Dua penyakit ini senantiasa mengancam hati manusia dan dua penyakit inilah yang merupakan kesimpulan dari semua godaan setan yang dilontarkan untuk merusak manusia dimulai dari hatinya dan kemudian merambah kepada seluruh anggota badannya.
Dai lulusan Universitas Islam Madinah ini menjelaskan, dua penyakit inilah yang merupakan pangkal atau pokok dari semua penyakit manusia kecuali orang yang dijaga oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Makanya dua penyakit ini adalah penghalang manusia untuk meraih takwa, untuk menyempurnakan iman, untuk meraih ikhlas, rasa takut, tunduk, cinta dan berharap kepada Allah Subhanahu wa Ta’al semata-mata. Dua penyakit ini adalah yang menghalangi semua kebaikan pada diri manusia.
Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan dua penyakit ini di dalam banyak ayat Al-Qur’an. Ini penting untuk kita ketahui. "Karena dengan sebab ini kita tahu apa inti permasalahan yang menghalangi kita untuk menyempurnakan tauhid kepada Allah, menyempurnakan iman kepada Allah, memperbaiki ibadah kita kepada Allah, memperbaiki khusyuk kita dalam salat, dalam berdoa maupun ibadah-ibadah yang lain. Dua penyakit inilah sebab utamanya. Sumber penghalang utama yang menghalangi kita dari kebaikan,"ungkap ustadz yang rajin mengisi kajian ilmiah tentang 'hati' ini di berbagai tempat.
(Baca juga: Ikuti Cara Para Nabi Berdoa, Doa Tidak Akan Tertolak )
Dikutip dari ceramahnya, inilah penjelasan tentang penyakit hati dari Ustadz Abdullah Taslim MA ini. Berikut uraiannya:
1. Penyakit Subhat
Penyakit syubhat diambil dari kata-kata الاشتباه (Tercampur antara kebenaran dan kebatilan). Jadi ada kesamaran pada sebagian orang sehingga dia menyangka yang benar itu salah dan yang salah itu benar, kurang faham agama sehingga tidak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah.
Adapun penyakit syubhat (kerancuan dalam memahami agama) ini adalah yang paling sulit dihilangkan dan paling besar pengaruhnya dalam membinasakan hati. Ini disebutkan dalam firman Allah Subhanahu wa Ta’ala tentang orang-orang munafik:
فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّـهُ مَرَضًا
“Di dalam hati mereka ada penyakit, maka Allah menambah penyakit mereka.” (QS. Al-Baqarah: 10)
Kemudian pada firman Allah Subhanahu wa Ta’ala yang lainnya:
وَلِيَقُولَ الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ وَالْكَافِرُونَ مَاذَا أَرَادَ اللَّـهُ بِهَـٰذَا مَثَلًا
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَاناً وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.” (QS. Al-Anfal : 2).
(Baca juga: Begini Seharusnya Adab Muslimah jika Ingin Salat Berjamaah di Masjid )
Sebaliknya, hati yang tidak terjaga maka akan banyak penyakit yang menghinggapinya. Penyakit hati sangat membahayakan pemiliknya. Karena itu, menurut Ustadz Abdullah Tasli MA, hati merupakan tempat tumbuhnya iman . Tempat takwa yang hakiki sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “Takwa itu terletak di sini.” (HR. Muslim)
Maka sebab untuk bisa menyembuhkan penyakit hati yang menghalangi iman yang sempurna dan takwa yang hakiki ini -dengan izin Allah Subhanahu wa Ta’ala- tidak lain adalah ilmu yang bermanfaat.
Imam Ibnul Qayyim Rahimahullahu Ta’ala berkata bahwa hati manusia akan selalu diancam dengan dua penyakit yang mendatanginya. Kalau kedua penyakit ini benar-benar telah merasuk ke dalam hati manusia, itu akan bisa membinasakan dan mematikan hati. Tentu ini merupakan ancaman yang sangat berbahaya.
(Baca juga: Inilah Karakter Perempuan yang Tertipu Fitnah Dajjal )
Dua penyakit inilah yang diistilahkan oleh para ulama sebagai penyakit syahwat dan syubhat. Karena syahwat itu berhubungan dengan keinginan jiwa, kecintaan yang berlebihan terhadap urusan-urusan dunia. Adapun syubhat adalah kesalahpahaman dalam memahami agama. Dua penyakit ini senantiasa mengancam hati manusia dan dua penyakit inilah yang merupakan kesimpulan dari semua godaan setan yang dilontarkan untuk merusak manusia dimulai dari hatinya dan kemudian merambah kepada seluruh anggota badannya.
Dai lulusan Universitas Islam Madinah ini menjelaskan, dua penyakit inilah yang merupakan pangkal atau pokok dari semua penyakit manusia kecuali orang yang dijaga oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Makanya dua penyakit ini adalah penghalang manusia untuk meraih takwa, untuk menyempurnakan iman, untuk meraih ikhlas, rasa takut, tunduk, cinta dan berharap kepada Allah Subhanahu wa Ta’al semata-mata. Dua penyakit ini adalah yang menghalangi semua kebaikan pada diri manusia.
Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan dua penyakit ini di dalam banyak ayat Al-Qur’an. Ini penting untuk kita ketahui. "Karena dengan sebab ini kita tahu apa inti permasalahan yang menghalangi kita untuk menyempurnakan tauhid kepada Allah, menyempurnakan iman kepada Allah, memperbaiki ibadah kita kepada Allah, memperbaiki khusyuk kita dalam salat, dalam berdoa maupun ibadah-ibadah yang lain. Dua penyakit inilah sebab utamanya. Sumber penghalang utama yang menghalangi kita dari kebaikan,"ungkap ustadz yang rajin mengisi kajian ilmiah tentang 'hati' ini di berbagai tempat.
(Baca juga: Ikuti Cara Para Nabi Berdoa, Doa Tidak Akan Tertolak )
Dikutip dari ceramahnya, inilah penjelasan tentang penyakit hati dari Ustadz Abdullah Taslim MA ini. Berikut uraiannya:
1. Penyakit Subhat
Penyakit syubhat diambil dari kata-kata الاشتباه (Tercampur antara kebenaran dan kebatilan). Jadi ada kesamaran pada sebagian orang sehingga dia menyangka yang benar itu salah dan yang salah itu benar, kurang faham agama sehingga tidak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah.
Adapun penyakit syubhat (kerancuan dalam memahami agama) ini adalah yang paling sulit dihilangkan dan paling besar pengaruhnya dalam membinasakan hati. Ini disebutkan dalam firman Allah Subhanahu wa Ta’ala tentang orang-orang munafik:
فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّـهُ مَرَضًا
“Di dalam hati mereka ada penyakit, maka Allah menambah penyakit mereka.” (QS. Al-Baqarah: 10)
Kemudian pada firman Allah Subhanahu wa Ta’ala yang lainnya:
وَلِيَقُولَ الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ وَالْكَافِرُونَ مَاذَا أَرَادَ اللَّـهُ بِهَـٰذَا مَثَلًا