Shalat Sunnah Rawatib dan Cara Mengerjakannya
Rabu, 13 Januari 2021 - 15:32 WIB
Shalat merupakan amalan pertama yang dihisab pada Hari Kiamat. Shalat juga merupakan pembeda antara mukmin dan kaum musyrikin (kafir).
Barangsiapa yang menjaga shalat fardhu dan menghidupkan shalat-shalat sunnah maka ia akan menjadi orang paling beruntung di dunia dan akhirat. Ada banyak macam shalat sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan. Salah satunya adalah Shalat Sunnah Rawatib.
(Baca Juga: Do'a Setelah Salat Hajat Serta Waktu dan Tata Caranya)
Shalat Rawatib adalah shalat sunnah yang dikerjakan sebelum dan sesudah shalat fardhu (shalat lima waktu). Shalat sunnah Rawatib yang dikerjakan sebelum shalat fardhu disebut shalat sunnah Qobliyah. Shalat sunnah Rawatib yang dikerjakan sesuadah shalat fardhu dinamakan shalat sunnah Ba'diyah.
Shalat Rawatib Dibagi Menjadi 2 Bagian, Yaitu:
1. Shalat Rawatib Mu'akkad (SANGAT DIANJURKAN untuk dikerjakan).
Yaitu shalat yang sangat ditekankan Rasulullah dan beliau selalu mengerjakan shalat yaitu 10 sampai 12 rakaat:
- 2 rakaat sebelum shalat shubuh
- 2 atau 4 rakaat sebelum shalat Zhuhur
- 2 atau 4 rakaat sesudah shalat Zhuhur
- 2 rakaat sesudah Maghrib
- 2 rakaat sesudah Isya
2. Shalat Rawatib Ghoiru Mu'akkad (DIANJURKAN untuk dikerjakan).
Adalah shalat sunnah rawatib yang kurang ditekankan. Adapun yang termasuk shalat sunnah Rawatib Ghairu Muakkad yaitu:
- 2 atau 4 rakaat sebelum shalat Ashar (jika dikerjakan 4 rakaat, boleh dikerjakan dengan satu kali salam atau dua kali salam)
- 2 rakaat sebelum shalat Maghrib
- 2 rakaat sebelum shalat Isya
Dalil Mengerjakan Shalat Rawatib
مَنْ ثَابَرَ عَلَى ثِنْتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً مِنْ السُّنَّةِ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْفَجْرِ
"Barangsiapa menjaga dalam mengerjakan shalat sunnah 12 rakaat, maka Allah akan membangunkan rumah untuknya di surga, yaitu empat rakaat sebelum Zhuhur, dua rakaat setelah Zhuhur, dua rakaat setelah Maghrib, dua rakaat setelah Isya dan dua rakaat sebelum Subuh." (HR At-Tirmizi No 379 dan An-Nasai No 1772 dari Sayyidah Aisyah)
مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يُصَلِّي لِلَّهِ كُلَّ يَوْمٍ ثِنْتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً تَطَوُّعًا غَيْرَ فَرِيضَةٍ إِلَّا بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ
"Tidaklah seorang muslim mendirikan shalat sunnah ikhlas karena Allah sebanyak 12 rakaat selain shalat fardhu, melainkan Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah di surga." (HR Muslim No 728)
Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu 'anhuma dia berkata:
حَفِظْتُ مِنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَشْرَ رَكَعَاتٍ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ فِي بَيْتِهِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ فِي بَيْتِهِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلَاةِ الصُّبْحِ
"Aku menghafal sesuatu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berupa shalat sunnah 10 rakaat yaitu; dua rakaat sebelum shalat Zuhur, dua rakaat sesudahnya, dua rakaat sesudah shalat Maghrib di rumah beliau, dua rakaat sesudah shalat Isya di rumah beliau, dan dua rakaat sebelum shalat Subuh." (HR Al-Bukhari No 937, 1165, 1173, 1180 dan Muslim No 729)
Dari Abdullah bin Mughaffal Al Muzani dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
بَيْنَ كُلِّ أَذَانَيْنِ صَلَاةٌ قَالَهَا ثَلَاثًا قَالَ فِي الثَّالِثَةِ لِمَنْ شَاءَ
"Di antara setiap dua adzan (adzan dan iqamah) itu ada shalat (sunnah)." Beliau mengulanginya hingga tiga kali. Dan pada kali yang ketiga beliau bersabda, "Bagi siapa saja yang mau mengerjakannya." (HR. Al-Bukhari No 588 dan Muslim No 1384)
رَحِمَ اللَّهُ امْرَأً صَلَّى قَبْلَ الْعَصْرِ أَرْبَعًا
"Semoga Allah merahmati seseorang yang mengerjakan shalat (sunnah) empat rakaat sebelum Ashar." (HR Abu Daud No 1271 dan At-Tirmizi No 430)
Dari Sayyidah Aisyah radhiyallahu 'anha beliau berkata:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ لَا يَدَعُ أَرْبَعًا قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْغَدَاةِ
"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah meninggalkan shalat sunnat empat rakaat sebelum zuhur dan dua rakaat sebelum shalat subuh." (HR Al-Bukhari No 1183)
مَنْ حَافَظَ عَلَى أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَأَرْبَعٍ بَعْدَهَا حَرَّمَهُ اللَّهُ عَلَى النَّارِ
"Barangsiapa yang menjaga shalat qobliyah Zhuhur sebanyak empat rakaat dan ba'diyah Zhuhur empat rakaat, maka Allah mengharamkan baginya neraka." (HR Imam Ahmad)
مَنْ صَلَّى اثْنَتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِى يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِىَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِى الْجَنَّةِ
"Barangsiapa yang mengerjakan 12 rakaat shalat sunnah Rawatib sehari semalam, maka akan dibangunkan baginya suatu rumah di surga." Hadits ini dikeluarkan oleh Muslim dari Ummu Habibah. Dikeluarkan pula oleh At Tirmidzi dengan sanad yang hasan dan ditambahkan dalam riwayat tersebut shalat sunnah rawatib empat rakaat sebelum Zhuhur, dua rakaat setelah Zhuhur, dua rakaat setelah Maghrib, dua rakaat setelah Isya, dan dua rakaat sebelum Shubuh.
Selamat Menunaikan Shalat Sunnah Rawatib
Semoga Bermanfaat
Wallahu A'lam
Barangsiapa yang menjaga shalat fardhu dan menghidupkan shalat-shalat sunnah maka ia akan menjadi orang paling beruntung di dunia dan akhirat. Ada banyak macam shalat sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan. Salah satunya adalah Shalat Sunnah Rawatib.
(Baca Juga: Do'a Setelah Salat Hajat Serta Waktu dan Tata Caranya)
Shalat Rawatib adalah shalat sunnah yang dikerjakan sebelum dan sesudah shalat fardhu (shalat lima waktu). Shalat sunnah Rawatib yang dikerjakan sebelum shalat fardhu disebut shalat sunnah Qobliyah. Shalat sunnah Rawatib yang dikerjakan sesuadah shalat fardhu dinamakan shalat sunnah Ba'diyah.
Shalat Rawatib Dibagi Menjadi 2 Bagian, Yaitu:
1. Shalat Rawatib Mu'akkad (SANGAT DIANJURKAN untuk dikerjakan).
Yaitu shalat yang sangat ditekankan Rasulullah dan beliau selalu mengerjakan shalat yaitu 10 sampai 12 rakaat:
- 2 rakaat sebelum shalat shubuh
- 2 atau 4 rakaat sebelum shalat Zhuhur
- 2 atau 4 rakaat sesudah shalat Zhuhur
- 2 rakaat sesudah Maghrib
- 2 rakaat sesudah Isya
2. Shalat Rawatib Ghoiru Mu'akkad (DIANJURKAN untuk dikerjakan).
Adalah shalat sunnah rawatib yang kurang ditekankan. Adapun yang termasuk shalat sunnah Rawatib Ghairu Muakkad yaitu:
- 2 atau 4 rakaat sebelum shalat Ashar (jika dikerjakan 4 rakaat, boleh dikerjakan dengan satu kali salam atau dua kali salam)
- 2 rakaat sebelum shalat Maghrib
- 2 rakaat sebelum shalat Isya
Dalil Mengerjakan Shalat Rawatib
مَنْ ثَابَرَ عَلَى ثِنْتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً مِنْ السُّنَّةِ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْفَجْرِ
"Barangsiapa menjaga dalam mengerjakan shalat sunnah 12 rakaat, maka Allah akan membangunkan rumah untuknya di surga, yaitu empat rakaat sebelum Zhuhur, dua rakaat setelah Zhuhur, dua rakaat setelah Maghrib, dua rakaat setelah Isya dan dua rakaat sebelum Subuh." (HR At-Tirmizi No 379 dan An-Nasai No 1772 dari Sayyidah Aisyah)
مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يُصَلِّي لِلَّهِ كُلَّ يَوْمٍ ثِنْتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً تَطَوُّعًا غَيْرَ فَرِيضَةٍ إِلَّا بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ
"Tidaklah seorang muslim mendirikan shalat sunnah ikhlas karena Allah sebanyak 12 rakaat selain shalat fardhu, melainkan Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah di surga." (HR Muslim No 728)
Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu 'anhuma dia berkata:
حَفِظْتُ مِنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَشْرَ رَكَعَاتٍ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ فِي بَيْتِهِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ فِي بَيْتِهِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلَاةِ الصُّبْحِ
"Aku menghafal sesuatu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berupa shalat sunnah 10 rakaat yaitu; dua rakaat sebelum shalat Zuhur, dua rakaat sesudahnya, dua rakaat sesudah shalat Maghrib di rumah beliau, dua rakaat sesudah shalat Isya di rumah beliau, dan dua rakaat sebelum shalat Subuh." (HR Al-Bukhari No 937, 1165, 1173, 1180 dan Muslim No 729)
Dari Abdullah bin Mughaffal Al Muzani dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
بَيْنَ كُلِّ أَذَانَيْنِ صَلَاةٌ قَالَهَا ثَلَاثًا قَالَ فِي الثَّالِثَةِ لِمَنْ شَاءَ
"Di antara setiap dua adzan (adzan dan iqamah) itu ada shalat (sunnah)." Beliau mengulanginya hingga tiga kali. Dan pada kali yang ketiga beliau bersabda, "Bagi siapa saja yang mau mengerjakannya." (HR. Al-Bukhari No 588 dan Muslim No 1384)
رَحِمَ اللَّهُ امْرَأً صَلَّى قَبْلَ الْعَصْرِ أَرْبَعًا
"Semoga Allah merahmati seseorang yang mengerjakan shalat (sunnah) empat rakaat sebelum Ashar." (HR Abu Daud No 1271 dan At-Tirmizi No 430)
Dari Sayyidah Aisyah radhiyallahu 'anha beliau berkata:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ لَا يَدَعُ أَرْبَعًا قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْغَدَاةِ
"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah meninggalkan shalat sunnat empat rakaat sebelum zuhur dan dua rakaat sebelum shalat subuh." (HR Al-Bukhari No 1183)
مَنْ حَافَظَ عَلَى أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَأَرْبَعٍ بَعْدَهَا حَرَّمَهُ اللَّهُ عَلَى النَّارِ
"Barangsiapa yang menjaga shalat qobliyah Zhuhur sebanyak empat rakaat dan ba'diyah Zhuhur empat rakaat, maka Allah mengharamkan baginya neraka." (HR Imam Ahmad)
مَنْ صَلَّى اثْنَتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِى يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِىَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِى الْجَنَّةِ
"Barangsiapa yang mengerjakan 12 rakaat shalat sunnah Rawatib sehari semalam, maka akan dibangunkan baginya suatu rumah di surga." Hadits ini dikeluarkan oleh Muslim dari Ummu Habibah. Dikeluarkan pula oleh At Tirmidzi dengan sanad yang hasan dan ditambahkan dalam riwayat tersebut shalat sunnah rawatib empat rakaat sebelum Zhuhur, dua rakaat setelah Zhuhur, dua rakaat setelah Maghrib, dua rakaat setelah Isya, dan dua rakaat sebelum Shubuh.
Selamat Menunaikan Shalat Sunnah Rawatib
Semoga Bermanfaat
Wallahu A'lam
(rhs)