Sejarah Maulid Nabi Muhammad dan Orang Pertama yang Merayakannya

Selasa, 04 Oktober 2022 - 07:15 WIB
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar Majelis Rasulullah di Monas beberapa tahun lalu dihadiri ribuan kaum muslim. Foto/dok Majelis Rasulullah
Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW yang diperingati setiap 12 Rabiul Awal penting untuk kita ketahui. Siapa sebenarnya orang pertama yang merayakan Maulid Nabi?

Maulid Nabi tanggal 12 Rabiul Awal (riwayat paling masyhur) tahun ini jatuh pada Sabtu, 8 Oktober 2022. Perayaan Maulid Nabi ini sudah menjadi tradisi masyarakat muslim di Indonesia yang mayoritas bermazhab Syafi'i.

Perayaan Maulid Nabi ini merupakan wujud dan ekspresi kegembiraan dan penghormatan atas kelahiran Baginda Nabi Muhammad shollallohu 'alaihi wasallam. Kaum muslim biasanya memperingati Maulid Nabi dengan membaca sholawat, kitab Maulid, memberi makan fakir miskin dan berziarah ke makam Nabi di Madinah.

Sejarah perayaan Maulid Nabi dapat kita ketahui dari beberapa referensi di antaranya keterangan Al-Maqrizy dalam kitabnya "Al-Khathat" yang menyebutkan perayaan Maulid dimulai ketika zaman Daulah Fatimiyah syiah di Mesir (berkuasa sekitar abad 4 H). Namun, ahlus sunnah waljamaah tidak sependapat dengan hal ini.

Sumber lain menyebutkan, Maulid dikembangkan oleh Abul Abbas Al-Azafi. Para ahli sejarah seperti Ibn Khallikan, Sibth Ibn Al-Jauzi, Ibn Kathir, Al-Hafizh Al-Sakhawi, Al-Hafizh Al-Suyuthi sepakat menyatakan bahwa orang yang pertama kali mengadakan peringatan Maulid adalah Sultan Al-Muzhaffar.



Namun, pihak lain mengatakan bahwa Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi adalah orang yang pertama kali mengadakan Maulid Nabi. Shalahuddin kala itu menggelar perayaan Maulid dengan tujuan membangkitkan semangat umat Islam untuk kembali berjihad membela Islam pada masa Perang Salib.

Ahmad bin 'Abdul Halim Al-Haroni rahimahullah mengatakan:

صَلَاحِ الدِّينِ الَّذِي فَتَحَ مِصْرَ ؛ فَأَزَالَ عَنْهَا دَعْوَةَ العبيديين مِنْ الْقَرَامِطَةِ الْبَاطِنِيَّةِ وَأَظْهَرَ فِيهَا شَرَائِعَ الْإِسْلَامِ

"Shalahuddin-lah yang menaklukkan Mesir. Dia menghapus dakwah 'Ubaidiyyun yang menganut aliran Qoromithoh Bathiniyyah (aliran yang jelas sesatnya). Shalahuddin-lah yang menghidupkan syariat Islam di kala itu." (Majmu' Al Fatawa, 35/138)

Dalam perkataan lainnya, beliau mengatakan:

فَتَحَهَا مُلُوكُ السُّنَّة مِثْلُ صَلَاحِ الدِّينِ وَظَهَرَتْ فِيهَا كَلِمَةُ السُّنَّةِ الْمُخَالِفَةُ لِلرَّافِضَةِ ثُمَّ صَارَ الْعِلْمُ وَالسُّنَّةُ يَكْثُرُ بِهَا وَيَظْهَرُ

"Negeri Mesir kemudian ditaklukkan oleh raja yang berpegang teguh dengan Sunnah yaitu Shalahuddin. Dia yang menampakkan ajaran Nabi yang shahih di kala itu, berseberangan dengan ajaran Rafidhah (Syi'ah). Pada masa dia, akhirnya ilmu dan ajaran Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam semakin terbesar luas." (Majmu' Al-Fatawa, 3/281)

Alasan Merayakan Maulid Nabi

Bulan Maulid adalah bulan yang dirindukan karena dianggap mendatangkan keberkahan bagi alam semesta. Di bulan ini tepatnya Hari Senin, 12 Rabiul Awal Tahun Gajah, Al-Musthofa Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dilahirkan.

Di bulan ini muslim di dunia bergembira menggelar maulidan, membaca sholawat dan berziarah ke makam Nabi yang mulia di Madinah. Semua itu dilakukan untuk menghormati Baginda Rasulullah untuk jasa-jasa beliau kepada kita.

Ulama besar Mekkah Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Hasani (1944-2004) berkata:

إن أول المحتفلين بالمولد هو صاحب المولد

وهو النبي صلى الله عليه وسلم

كما جاء فى الحديث الصحيح الذي
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
وَكَذٰلِكَ جَعَلۡنَا لِكُلِّ نَبِىٍّ عَدُوًّا شَيٰطِيۡنَ الۡاِنۡسِ وَالۡجِنِّ يُوۡحِىۡ بَعۡضُهُمۡ اِلٰى بَعۡضٍ زُخۡرُفَ الۡقَوۡلِ غُرُوۡرًا‌ ؕ وَلَوۡ شَآءَ رَبُّكَ مَا فَعَلُوۡهُ‌ فَذَرۡهُمۡ وَمَا يَفۡتَرُوۡنَ
Dan demikianlah untuk setiap nabi Kami menjadikan musuh yang terdiri dari setan-setan manusia dan jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan yang indah sebagai tipuan. Dan kalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak akan melakukannya, maka biarkanlah mereka bersama apa (kebohongan) yang mereka ada-adakan.

(QS. Al-An'am Ayat 112)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More