Quraish Shihab: Bencana dari Langit, Doa Naik Membumbung ke Atas
Rabu, 22 April 2020 - 09:01 WIB
JAKARTA - Ulama Tafsir Indonesia, Profesor Muhammad Quraish Shihab, mengajak umat Islam untuk berusaha, salah satunya dengan doa, dalam menghadapi wabah corona atau Covid-19.
Siapa pun, kata Prof Quraish, harus menyadari bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah atas kehendak Allah SWT. Tetapi harus disadari pula bahwa kehendak Allah terjadi tidak secara sewenang-wenang. "Kita masih diperintahkan untuk berusaha. Salah satu usaha itu adalah doa kepada Allah subhanahu wa ta'ala," kata ulama tafsir yang dianugerahi Bintang Tanda Kehormatan Tingkat Pertama bidang Ilmu Pengetahuan dan Seni dari Pemerintah Mesir itu pada acara Munajat Hamba, Selasa (21/4).
Doa amat penting. Allah telah menyatakan dalam Surat Al-Furqan ayat 77. Artinya, “Katakanlah (Muhammad kepada orang-orang musyrik), ‘Tuhanku tidak akan mengindahkan kamu, kalau tidak karena doamu. (Tetapi bagaimana Dia mengindahkan kamu), padahal sungguh kamu telah mendustakan (rasul dan Al-Qur’an)? Karena itu, kelak (azab) pasti (menimpamu).’”
Begitu juga hadis Nabi Muhammad yang menyatakan bahwa takdir tidak akan berubah kecuali dengan doa. "La yaruddul qadara illad du'a." Artinya,“Tidaklah mengubah suatu takdir melainkan doa.”
"Bencana jatuh dari langit. Doa naik membumbung ke atas. Doa bertemu dengan bencana, bisa jadi bencana dialihkannya sehingga tidak turun ke bumi. Bisa jadi juga diperlemah kejatuhannya sehingga dia jatuh bagaikan di atas tumpukan jerami. Oleh karena itu doa sangat dianjurkan," terangnya.
Lebih lanjut ia menyatakan bahwa Allah menyatakan tidak akan menghukum hamba-Nya selama mereka beristighfar. Artinya, “Allah tidak akan menyiksa mereka selama kamu ada di tengah mereka. Allah tidak akan menghukum mereka, sementara mereka memohon ampun,” (Surat Al-Anfal ayat 33).
"Mari kita memanjatkan doa dengan beristighfar sambil bershalawat kepada Rasulullah SAW," ajak penulis Tafsir Al-Misbah itu.
Di sisi lain, Prof Quraish mengingatkan bencana tersebut mengharuskan siapa pun untuk merenung. "Bencana ini mengharuskan kita merenung, mengapa terjadi? Lalu kita berusaha untuk memperbaiki diri guna terhindar darinya," katanya.
Siapa pun, kata Prof Quraish, harus menyadari bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah atas kehendak Allah SWT. Tetapi harus disadari pula bahwa kehendak Allah terjadi tidak secara sewenang-wenang. "Kita masih diperintahkan untuk berusaha. Salah satu usaha itu adalah doa kepada Allah subhanahu wa ta'ala," kata ulama tafsir yang dianugerahi Bintang Tanda Kehormatan Tingkat Pertama bidang Ilmu Pengetahuan dan Seni dari Pemerintah Mesir itu pada acara Munajat Hamba, Selasa (21/4).
Doa amat penting. Allah telah menyatakan dalam Surat Al-Furqan ayat 77. Artinya, “Katakanlah (Muhammad kepada orang-orang musyrik), ‘Tuhanku tidak akan mengindahkan kamu, kalau tidak karena doamu. (Tetapi bagaimana Dia mengindahkan kamu), padahal sungguh kamu telah mendustakan (rasul dan Al-Qur’an)? Karena itu, kelak (azab) pasti (menimpamu).’”
Begitu juga hadis Nabi Muhammad yang menyatakan bahwa takdir tidak akan berubah kecuali dengan doa. "La yaruddul qadara illad du'a." Artinya,“Tidaklah mengubah suatu takdir melainkan doa.”
"Bencana jatuh dari langit. Doa naik membumbung ke atas. Doa bertemu dengan bencana, bisa jadi bencana dialihkannya sehingga tidak turun ke bumi. Bisa jadi juga diperlemah kejatuhannya sehingga dia jatuh bagaikan di atas tumpukan jerami. Oleh karena itu doa sangat dianjurkan," terangnya.
Lebih lanjut ia menyatakan bahwa Allah menyatakan tidak akan menghukum hamba-Nya selama mereka beristighfar. Artinya, “Allah tidak akan menyiksa mereka selama kamu ada di tengah mereka. Allah tidak akan menghukum mereka, sementara mereka memohon ampun,” (Surat Al-Anfal ayat 33).
"Mari kita memanjatkan doa dengan beristighfar sambil bershalawat kepada Rasulullah SAW," ajak penulis Tafsir Al-Misbah itu.
Di sisi lain, Prof Quraish mengingatkan bencana tersebut mengharuskan siapa pun untuk merenung. "Bencana ini mengharuskan kita merenung, mengapa terjadi? Lalu kita berusaha untuk memperbaiki diri guna terhindar darinya," katanya.
(mhy)