Sikap Imam Syafi'i Ketika Berdebat dengan Orang Bodoh
Kamis, 16 Desember 2021 - 17:54 WIB
Imam Syafi'i (Abu Abdillah Muhammad bin Idris Asy-Syafi'i), ulama yang sudah mencapai level mujtahid mutlak mustaqil dan fatwanya diikuti umat Islam. Imam besar yang wafat 204 Hijriyah ini patut kita contoh ketika menghadapi orang-orang bodoh (jahil).
Imam Syafi'i dikenal sebagai peletak dasar ilmu Usul Fikih yang beliau tulis dalam satu kitab bernama ar-Risalah. Semua ulama mengakui keluasan dan kedalaman ilmu beliau.
Meskipun dikenal sebagai seorang 'Alim, Imam Syafi'i sangat berhati-hati dalam bertutur kata. Terutama ketika menghadapi orang-orang bodoh.
Imam Syafi'i pernah berkata:
مَا نَاظَرْتُ أَحَدًا قَطُّ عَلَى الْغَلَبَةِ
"Aku tidak pernah berdebat untuk mencari kemenangan." (Tawali Ta'sis Hal 113 oleh Ibnu Hajar)
"Aku mampu berhujah dengan 10 orang yang berilmu, tetapi aku pasti kalah dengan seorang yang jahil, karena orang yang jahil itu tidak pernah faham landasan ilmu."
"Setiap kali berdebat dengan kelompok intelektual, aku selalu menang. Tetapi kalau berdebat dengan orang bodoh, aku kalah tanpa daya."
Ucapan Imam Syafi'i ini dikutip dari Mafahim Yajibu an Tushahhah karya Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki.
Pesan Imam Syafii Menghadapi Orang Bodoh
Melansir dari portal Islam laduni.idditerangkan bagaimana Imam Syafi'i menghadapi orang-orang bodoh.
ﺍِﺫَﺍ ﻧَﻄَﻖَ ﺍﻟﺴَّﻔِﻴْﻪُ ﻭَﺗُﺠِﻴْﺒُﻬُﻔَﺦٌﺮْﻳَ ﻣِﻦْ ﺍِﺟَﺎﺑَﺘِﻪِ ﺍﻟﺴُّﻜُﻮْﺕُ
"Apabila orang bodoh mengajak berdebat denganmu, maka sikap yang terbaik adalah diam, tidak menanggapi."
ﻓَﺎِﻥْ ﻛَﻠِﻤَﺘَﻪُ ﻓَﺮَّﺟْﺖَ ﻋَﻨْﻬُﻮَﺍِﻥْ ﺧَﻠَّﻴْﺘُﻪُ ﻛَﻤَﺪًﺍ ﻳَﻤُﻮْﺕُ
"Apabila kamu melayani, maka kamu akan susah sendiri. Dan bila kamu berteman dengannya, maka ia akan selalu menyakiti hati"
ﻗَﺎﻟُﻮْﺍ ﺳَﻜَﺖَّ ﻭَﻗَﺪْ ﺧُﻮْﺻِﻤَﺖْ ﻗُﻠْﺖُ ﻟَﻬُﻤْﺎِﻥَّ ﺍﻟْﺠَﻮَﺍﺏَ ﻟِﺒَﺎﺏِ ﺍﻟﺸَّﺮِ ﻣِﻔْﺘَﺎﺡُ
"Apabila ada orang bertanya kepadaku,’jika ditantang oleh musuh, apakah engkau diam?'."
Jawabku kepadanya: "Sesungguhnya untuk menangkal pintu-pintu kejahatan itu ada kuncinya."
ﻭَﺍﻟﺼُّﻤْﺖُ ﻋَﻦْ ﺟَﺎﻫِﻞٍ ﺃَﻭْ ﺃَﺣْﻤَﻖٍ ﺷَﺮَﻓٌﻮَﻓِﻴْﻪِ ﺃَﻳْﻀًﺎ ﻟِﺼَﻮْﻥِ ﺍﻟْﻌِﺮْﺽِ ﺍِﺻْﻠَﺎﺡُ
"Sikap diam terhadap orang yang bodoh adalah suatu kemuliaan. Begitu pula diam untuk menjaga kehormatan adalah suatu kebaikan."
Imam Syafi'i dikenal sebagai peletak dasar ilmu Usul Fikih yang beliau tulis dalam satu kitab bernama ar-Risalah. Semua ulama mengakui keluasan dan kedalaman ilmu beliau.
Meskipun dikenal sebagai seorang 'Alim, Imam Syafi'i sangat berhati-hati dalam bertutur kata. Terutama ketika menghadapi orang-orang bodoh.
Imam Syafi'i pernah berkata:
مَا نَاظَرْتُ أَحَدًا قَطُّ عَلَى الْغَلَبَةِ
"Aku tidak pernah berdebat untuk mencari kemenangan." (Tawali Ta'sis Hal 113 oleh Ibnu Hajar)
"Aku mampu berhujah dengan 10 orang yang berilmu, tetapi aku pasti kalah dengan seorang yang jahil, karena orang yang jahil itu tidak pernah faham landasan ilmu."
"Setiap kali berdebat dengan kelompok intelektual, aku selalu menang. Tetapi kalau berdebat dengan orang bodoh, aku kalah tanpa daya."
Ucapan Imam Syafi'i ini dikutip dari Mafahim Yajibu an Tushahhah karya Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki.
Pesan Imam Syafii Menghadapi Orang Bodoh
Melansir dari portal Islam laduni.idditerangkan bagaimana Imam Syafi'i menghadapi orang-orang bodoh.
ﺍِﺫَﺍ ﻧَﻄَﻖَ ﺍﻟﺴَّﻔِﻴْﻪُ ﻭَﺗُﺠِﻴْﺒُﻬُﻔَﺦٌﺮْﻳَ ﻣِﻦْ ﺍِﺟَﺎﺑَﺘِﻪِ ﺍﻟﺴُّﻜُﻮْﺕُ
"Apabila orang bodoh mengajak berdebat denganmu, maka sikap yang terbaik adalah diam, tidak menanggapi."
ﻓَﺎِﻥْ ﻛَﻠِﻤَﺘَﻪُ ﻓَﺮَّﺟْﺖَ ﻋَﻨْﻬُﻮَﺍِﻥْ ﺧَﻠَّﻴْﺘُﻪُ ﻛَﻤَﺪًﺍ ﻳَﻤُﻮْﺕُ
"Apabila kamu melayani, maka kamu akan susah sendiri. Dan bila kamu berteman dengannya, maka ia akan selalu menyakiti hati"
ﻗَﺎﻟُﻮْﺍ ﺳَﻜَﺖَّ ﻭَﻗَﺪْ ﺧُﻮْﺻِﻤَﺖْ ﻗُﻠْﺖُ ﻟَﻬُﻤْﺎِﻥَّ ﺍﻟْﺠَﻮَﺍﺏَ ﻟِﺒَﺎﺏِ ﺍﻟﺸَّﺮِ ﻣِﻔْﺘَﺎﺡُ
"Apabila ada orang bertanya kepadaku,’jika ditantang oleh musuh, apakah engkau diam?'."
Jawabku kepadanya: "Sesungguhnya untuk menangkal pintu-pintu kejahatan itu ada kuncinya."
ﻭَﺍﻟﺼُّﻤْﺖُ ﻋَﻦْ ﺟَﺎﻫِﻞٍ ﺃَﻭْ ﺃَﺣْﻤَﻖٍ ﺷَﺮَﻓٌﻮَﻓِﻴْﻪِ ﺃَﻳْﻀًﺎ ﻟِﺼَﻮْﻥِ ﺍﻟْﻌِﺮْﺽِ ﺍِﺻْﻠَﺎﺡُ
"Sikap diam terhadap orang yang bodoh adalah suatu kemuliaan. Begitu pula diam untuk menjaga kehormatan adalah suatu kebaikan."