Nabi Zulkifli, Raja yang Sholat 100 Kali dalam Sehari

Minggu, 02 Januari 2022 - 16:16 WIB
Nabi Zulkifli berpuasa di siang hari, selalu sholat di malam hari, dan selalu menahan marah. Beliau sholat 100 kali dalam sehari. (Foto/Ilustrasi : Ist)
Laki-laki saleh itu bernama Basyar. Pada saat seorang raja kaum Bani Israil bingung mencari penerus kekuasaannya karena tidak memiliki putra, sang raja menunjuk Basyar sebagai pengganti. Basyar sanggup memenuhi seluruh persyaratan yang ditetapkan sang raja. Zulkifli adalah orang yang taat beribadah. Ia melakukan sholat seratus kali dalam sehari.

Suatu hari, sang raja yang arif dan bijaksana resah menjelang pensiun. Soalnya, pada saat itu beliau belum memiliki calon pengganti yang tepat. Dia pun mengadakan sayembara dan mengumpulkan semua rakyatnya di depan kerajaan.

Sang raja berkata, “Wahai rakyatku, aku ingin mengangkat seseorang untuk memimpin kalian di masa hidupku agar aku dapat melihat tindak tanduknya.” .

Dia lantas berkata, “Siapa yang mampu mengemban tiga tugas dariku, yakni sanggup berpuasa di siang hari, salat di malam hari, dan menahan emosi. Ia akan aku angkat menjadi pemimpin negeri ini.”

Namun tidak ada satu pun dari rakyatnya yang menjawab, karena tiga tugas yang ia berikan sangatlah berat dan sulit untuk dilaksanakan secara terus-menerus kecuali bagi orang-orang pilihan.



Hingga akhirnya, berdirilah seorang pemuda bernama Basyar sambil mengangkat tangan kanannya dan berkata, “Hamba sanggup!” tegasnya.

Berulang-ulang sang raja bertanya kepada rakyatnya, namun tidak ada yang menjawab selain sang pemuda tadi. Maka terpilihlah Basyar menggantikan sang raja, dan namanya pun berubah menjadi Dzulkifli yang berarti “orang yang sanggup memegang janji.”

Kisah senada disampaikan Ibnu Jarir at-Thabari yang mengutip riwayat dari Mujahid. Dalam kisah ini disebut sang raja yang menjelang pensiun itu adalah Ilyasa’.



Status Dzulkifli

Ibnu Juraij telah meriwayatkan dari Mujahid bahwa Dzulkifli adalah seorang laki-laki saleh, bukan seorang nabi. Ia memberikan jaminan kepada kaumnya bahwa ia sanggup menangani dan mengatur urusan mereka dengan adil dan bijaksana. Oleh sebab itu dia dijuluki Zulkifli.

Ibnu Katsir menegaskan dalam kitab Tafsir Al-Qur’an al-‘Azhim bahwa Zulkifli adalah seorang Nabi dengan alasan tidak ada seorangpun yang namanya disebut dalam deretan nama nabi-nabi kecuali dia adalah seorang nabi.

Ada yang menyatakan bahwa Dzulkifli adalah putera Nabi Ayyub AS . Syauqi Abu Khalil dalam bukunya Athlas Al-Qur’an meletakkan nama Nabi Dzulkifli dalam urutan setelah Nabi Ayyub AS. Begitu juga Muhammad Washfi dalam bukunya Tarikh al-Anbiya’ wa ar-Rusul meletakkan nama Dzulkifli dalam urutan setelah Nabi Ayyub AS.

Nabi Dzulkifli dikenal sebagai sosok hamba yang penyabar, memenuhi janji, amanah, jujur, dan sanggup menanggung risiko maupun kesulitan dari dakwah yang dilakukan kepada kaumnya.

Pada saat menjadi raja Syam, sosok hamba yang penyabar ini mampu memimpin negerinya dengan baik. Beliau bahkan lebih mementingkan urusan rakyatnya dibandingkan urusan dirinya dan keluarganya.

Dia memegang teguh janjinya untuk berpuasa di siang hari dan jalan di malam hari, serta selalu sabar dalam keadaan apapun. Ia juga tidak pernah marah-marah apalagi terlihat murka.

Suatu ketika, terjadi pemberontakan di negeri Syam oleh orang-orang yang durhaka kepada Allah SWT. Nabi Zulkifli lalu meminta prajurit dan rakyatnya untuk datang ke medan pertempuran. Namun, tidak ada satu rakyat pun yang berani melawan mereka karena takut mati. Sehingga mereka meminta Nabi Dzulkifli mendoakan kepada Allah SWT untuk menjamin keberlangsungan hidup mereka.

Tanpa berpikir dua kali, Nabi Dzulkifli dengan sabar berdoa kepada Allah SWT dan doanya tersebut segera dikabulkan oleh-Nya. Allah SWT berfirman, “Aku telah mengetahui permintaanmu, dan aku mendengar doamu. Semua itu akan Aku kabulkan.” Kemenangan pun dapat diraih tanpa seorang pun dari mereka yang gugur dalam pertempuran atas izin Allah SWT.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
اللّٰهُ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الۡحَـىُّ الۡقَيُّوۡمُۚ  لَا تَاۡخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوۡمٌ‌ؕ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الۡاَرۡضِ‌ؕ مَنۡ ذَا الَّذِىۡ يَشۡفَعُ عِنۡدَهٗۤ اِلَّا بِاِذۡنِهٖ‌ؕ يَعۡلَمُ مَا بَيۡنَ اَيۡدِيۡهِمۡ وَمَا خَلۡفَهُمۡ‌ۚ وَلَا يُحِيۡطُوۡنَ بِشَىۡءٍ مِّنۡ عِلۡمِهٖۤ اِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرۡسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضَ‌‌ۚ وَلَا يَـــُٔوۡدُهٗ حِفۡظُهُمَا ‌ۚ وَ هُوَ الۡعَلِىُّ الۡعَظِيۡمُ
Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, Yang terus menerus mengurus makhluk-Nya, tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi, Mahabesar.

(QS. Al-Baqarah Ayat 255)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More