Penampakan Jin di Masa Rasulullah SAW, Ada yang Bantu Kaum Kafir di Perang Badar
Selasa, 11 Januari 2022 - 14:43 WIB
Jin seringkali sering menampakkan diri di masa Rasulullah SAW . Kadangkala mereka tampil laiknya manusia. Hal ini terjadi, misalnya, pada saat awal Nabi Muhammad diangkat menjadi rasul.
Pakar tafsir, Ibnu Katsir menceritakan ketika pemuka-pemuka suku di Mekkah berunding untuk menghadapi Nabi Muhammad SAW, iblis tampil dalam bentuk seorang tua terhormat dari suku Najed dan memberikan mereka saran agar memilih dari setiap suku seorang pemuda.
Kemudian, pemuda-pemuda pilihan itu secara bersamaan membunuh Muhammad. Dengan demikian, suku Nabi Muhammad (Quraisy) tidak dapat menuntut balas karena mereka akan berhadapan dengan banyak suku.
Ibnu Katsir mengemukakan juga riwayat yang dinisbahkan kepada Ibnu Abbas RA bahwa dalam perang Badar, iblis tampil dalam gabungan tentara setan dalam bentuk seorang yang mereka kenal, bernama Suraqah Ibnu Malik Ibnu Ju’syum, yang ditakuti Suku Quraisy karena ada dendam di antara mereka.
Suraqah berkata kepada kaum musyrikin, "Tidak ada seorang manusia pun yang dapat mengalahkan kamu pada hari ini dan aku adalah pembela kamu.”
Tetapi, ketika perang berkecamuk, Rasulullah mengambil segumpal tanah dan melemparkannya ke muka orang-orang musyrik sehingga mereka kacau balau.
Kala itu, malaikat Jibril menuju ke arah iblis yang menyerupai Suraqah yang sedang memegang tangan salah seorang musyrik. Dan, setelah ia melihat Jibril, makhluk terkutuk itu melepaskan tangan yang dipegang dan meninggalkan medan pertempuran bersama kelompoknya.
Rasulullah SAW juga pernah bercerita bahwa dirinya sempat menangkap jin Ifrit. Rasulullah menyampaikan kepada para sahabat sbb:
"Semalam, tiba-tiba muncul di hadapanku jin Ifrit untuk membatalkan sholatku, Allah menganugerahkan aku kemampuan menangkapnya dan aku bermaksud mengikatnya pada salah satu tiang masjid hingga kalian semua di pagi hari dapat melihatnya. Tetapi, aku mengingat ucapan (permohonan) saudaraku (Nabi) Sulaiman, 'Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang jua pun sesudahku'.” (QS Shad: 35).
Tiga Golongan
Jin memiliki kemampuan membentuk dirinya dalam berbagai bentuk. Selain berwujud manusia, jin juga dapat tampil dalam wujud binatang.
Imam Bukhari menyebutkan dari sekian riwayat menyangkut perubaan bentuk jin, antara lain dalam bentuk ular. Sementara itu, Ibnu Taimiyah menulis dalam kumpulan fatwa-fatwanya bahwa jin dapat mengambil bentuk manusia atau binatang, seperti ular, kalajengking, sapi, kambing, dan kuda.
Dari Abu ad-Darda berkata, Nabi SAW bersabda, ‘Allah menciptakan jin tiga macam. Ada yang berupa ular, kalajengking, dan bermukim atau berpindah-pindah, dan ada yang bagaikan angin di udara serta ada juga jenis yang akan dimintai pertanggungjawaban dan disiksa.”
Hadits tersebut sahih yang diriwayatkan Ibnu Abi Dunya dalam Maqasid asy-Syaithan, juga dalam Hawatif, riwayat al-Hakim, dan lainnya.
Selain Nabi Muhammad SAW, para sahabat Nabi Muhammad juga pernah diganggu jin. Dalam hadis yang diriwayatkan Bukhari disebutkan bahwa Abu Hurairah menangkap jin yang berbentuk manusia ketika ia mencuri kurma sedekah.
Umar bin Khattab bahkan sempat bertarung dengan jin. Ath-Thabrani meriwayatkan ada seorang pria keluar kemudian bertemu dengan jin, tiba-tiba jin itu berkata, "Bertarunglah melawanku !"
Maka mereka berdua berduel, dan akhirnya jin itu dapat dikalahkan. Seseorang bertanya siapakah gerangan pria itu ? dijawab, "Siapa lagi kalau bukan Umar bin Khattab".
Selanjutnya, Khalid bin Walid ditugaskan Nabi Muhammad untuk menghancurkan berhala Uzza. Lalu beliau pergi ke sebuah kampung dan menemukan bahwa Uzza adalah Setan perempuan telanjang berambut acak-acakan, Khalid lalu menusuknya dengan pedang (HR Abu dawud)
Sahabat Nabi lainnya yang sempat duel dengan jin adalah Ammar bin Yasir. Suatu ketika beliau mengambil air di sumur, lalu setan menampakkan diri. Beliau bergulat dengan Setan itu dan menghantam hidungnya dengan batu (Riwayat Baihaqi)
Pakar tafsir, Ibnu Katsir menceritakan ketika pemuka-pemuka suku di Mekkah berunding untuk menghadapi Nabi Muhammad SAW, iblis tampil dalam bentuk seorang tua terhormat dari suku Najed dan memberikan mereka saran agar memilih dari setiap suku seorang pemuda.
Kemudian, pemuda-pemuda pilihan itu secara bersamaan membunuh Muhammad. Dengan demikian, suku Nabi Muhammad (Quraisy) tidak dapat menuntut balas karena mereka akan berhadapan dengan banyak suku.
Ibnu Katsir mengemukakan juga riwayat yang dinisbahkan kepada Ibnu Abbas RA bahwa dalam perang Badar, iblis tampil dalam gabungan tentara setan dalam bentuk seorang yang mereka kenal, bernama Suraqah Ibnu Malik Ibnu Ju’syum, yang ditakuti Suku Quraisy karena ada dendam di antara mereka.
Suraqah berkata kepada kaum musyrikin, "Tidak ada seorang manusia pun yang dapat mengalahkan kamu pada hari ini dan aku adalah pembela kamu.”
Tetapi, ketika perang berkecamuk, Rasulullah mengambil segumpal tanah dan melemparkannya ke muka orang-orang musyrik sehingga mereka kacau balau.
Kala itu, malaikat Jibril menuju ke arah iblis yang menyerupai Suraqah yang sedang memegang tangan salah seorang musyrik. Dan, setelah ia melihat Jibril, makhluk terkutuk itu melepaskan tangan yang dipegang dan meninggalkan medan pertempuran bersama kelompoknya.
Rasulullah SAW juga pernah bercerita bahwa dirinya sempat menangkap jin Ifrit. Rasulullah menyampaikan kepada para sahabat sbb:
"Semalam, tiba-tiba muncul di hadapanku jin Ifrit untuk membatalkan sholatku, Allah menganugerahkan aku kemampuan menangkapnya dan aku bermaksud mengikatnya pada salah satu tiang masjid hingga kalian semua di pagi hari dapat melihatnya. Tetapi, aku mengingat ucapan (permohonan) saudaraku (Nabi) Sulaiman, 'Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang jua pun sesudahku'.” (QS Shad: 35).
Tiga Golongan
Jin memiliki kemampuan membentuk dirinya dalam berbagai bentuk. Selain berwujud manusia, jin juga dapat tampil dalam wujud binatang.
Imam Bukhari menyebutkan dari sekian riwayat menyangkut perubaan bentuk jin, antara lain dalam bentuk ular. Sementara itu, Ibnu Taimiyah menulis dalam kumpulan fatwa-fatwanya bahwa jin dapat mengambil bentuk manusia atau binatang, seperti ular, kalajengking, sapi, kambing, dan kuda.
Dari Abu ad-Darda berkata, Nabi SAW bersabda, ‘Allah menciptakan jin tiga macam. Ada yang berupa ular, kalajengking, dan bermukim atau berpindah-pindah, dan ada yang bagaikan angin di udara serta ada juga jenis yang akan dimintai pertanggungjawaban dan disiksa.”
Hadits tersebut sahih yang diriwayatkan Ibnu Abi Dunya dalam Maqasid asy-Syaithan, juga dalam Hawatif, riwayat al-Hakim, dan lainnya.
Selain Nabi Muhammad SAW, para sahabat Nabi Muhammad juga pernah diganggu jin. Dalam hadis yang diriwayatkan Bukhari disebutkan bahwa Abu Hurairah menangkap jin yang berbentuk manusia ketika ia mencuri kurma sedekah.
Umar bin Khattab bahkan sempat bertarung dengan jin. Ath-Thabrani meriwayatkan ada seorang pria keluar kemudian bertemu dengan jin, tiba-tiba jin itu berkata, "Bertarunglah melawanku !"
Maka mereka berdua berduel, dan akhirnya jin itu dapat dikalahkan. Seseorang bertanya siapakah gerangan pria itu ? dijawab, "Siapa lagi kalau bukan Umar bin Khattab".
Selanjutnya, Khalid bin Walid ditugaskan Nabi Muhammad untuk menghancurkan berhala Uzza. Lalu beliau pergi ke sebuah kampung dan menemukan bahwa Uzza adalah Setan perempuan telanjang berambut acak-acakan, Khalid lalu menusuknya dengan pedang (HR Abu dawud)
Sahabat Nabi lainnya yang sempat duel dengan jin adalah Ammar bin Yasir. Suatu ketika beliau mengambil air di sumur, lalu setan menampakkan diri. Beliau bergulat dengan Setan itu dan menghantam hidungnya dengan batu (Riwayat Baihaqi)
(mhy)