Ketika Abu Nawas Tak Tahu Jalan Menuju Neraka
Kamis, 20 Januari 2022 - 10:36 WIB
Hati-hati menggunakan lidah. "Salah-salah bisa kena batunya. Pengalaman Abu Nawas kali ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita, betapa perlunya kita berpikir terlebih dahulu sebelum mengucapkan kata-kata," ujar Sukma Hadi Wiyanto dalam bukunya berjudul "Kisah Lucu Kecerdasan Abu Nawas".
Berikut kisahnya:
Suatu ketika Abu Nawas ditanya seseorang, “Kapan kamu mati?
“Maaf, barang kali Tuan bisa memberikan penjelasan sedikit terkait dengan pertanyaan Tuan tadi,” pinta Abu Nawas yang ternyata juga bisa menampilkan mimik serius.
“Begini, kalau kamu mati saya mau titip surat buat mendiang ayah saya yang telah mati beberapa tahun yang lalu,” sambungnya.
“Terimakasih sebelumnya atas kepercayaan Tuan,” jawab Abu Nawas, “Tapi maaf sekali, dengan sangat terpaksa keinginan Tuan tidak bisa kupenuhi."
“Kenapa?” tanya Tuan kepada Abu Nawas.
Lalu Abu Nawas menjawab, “Sebab aku tak tahu jalan ke neraka Jahanam.”
Mendadak wajah orang itu merah padam, dan sambil merunduk ia pun segera pergi.
Pertanyaan yang nylekit dari Tuan kepada Abu Nawas, dijawab lebih nyelekit oleh Abu Nawas, itulah pintarnya Abu Nawas dalam kondisi yang seperti itu bisa membalasnya dengan cerdas dan penuh makna.
Berikut kisahnya:
Suatu ketika Abu Nawas ditanya seseorang, “Kapan kamu mati?
“Maaf, barang kali Tuan bisa memberikan penjelasan sedikit terkait dengan pertanyaan Tuan tadi,” pinta Abu Nawas yang ternyata juga bisa menampilkan mimik serius.
“Begini, kalau kamu mati saya mau titip surat buat mendiang ayah saya yang telah mati beberapa tahun yang lalu,” sambungnya.
“Terimakasih sebelumnya atas kepercayaan Tuan,” jawab Abu Nawas, “Tapi maaf sekali, dengan sangat terpaksa keinginan Tuan tidak bisa kupenuhi."
“Kenapa?” tanya Tuan kepada Abu Nawas.
Lalu Abu Nawas menjawab, “Sebab aku tak tahu jalan ke neraka Jahanam.”
Mendadak wajah orang itu merah padam, dan sambil merunduk ia pun segera pergi.
Pertanyaan yang nylekit dari Tuan kepada Abu Nawas, dijawab lebih nyelekit oleh Abu Nawas, itulah pintarnya Abu Nawas dalam kondisi yang seperti itu bisa membalasnya dengan cerdas dan penuh makna.
(mhy)