Tafsir Al-Fatihah Ayat 7: Golongan Orang yang Diberi Nikmat dan Dimurkai

Kamis, 20 Januari 2022 - 21:53 WIB
Al-Fatihah merupakan surah paling agung dari 114 surah dalam Al-Quran dan dijuluki Ummul Kitab. Foto/Ist
Surat Al-Fatihah menjadi istimewa karena pembuka kitab suci Al-Qur'an dan diujuluki juga Ummul Qur'an (induknya Al-Qur'an). Inilah surat yang wajib dibaca setiap sholat.

Secara bahasa, Al-Fatiḥah artinya pembuka. Surat ini diturunkan di Makkah atau disebut Surat Makkiyah. Al-Fatihah merupakan surah terbaik dari 114 surah dalam Al-Qur'an. Surat Al-Fatihah memiliki ‎139 huruf dan ‎25 kata.

Berikut tafsir Surat Al-Fatihah Ayat 7 yang menjadi ayat penutup dari surat ini.

صِرَاطَ الَّذِيۡنَ اَنۡعَمۡتَ عَلَيۡهِمۡ ۙ غَيۡرِ الۡمَغۡضُوۡبِ عَلَيۡهِمۡ وَلَا الضَّآلِّيۡنَ


Siraathal-ladziina an'amta 'alaihim ghairil-maghduubi 'alaihim wa ladh-dhaaalliin.

"(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya, bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat." (QS Al-Fatihah: 7)

Berikut Penjelasannya:

Dalam tafsir Kementerian Agama dijelaskan, makna "jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya" yaitu berupa keimanan, hidayah, dan ridha-Mu. Mereka itu seperti dijelaskan dalam Surat An-Nisa' Ayat 69.

1. Para Nabi dan Rasul

Yaitu orang-orang dipilih Allah untuk memperoleh bimbingan sekaligus ditugasi untuk menuntun manusia menuju kebenaran Ilahi.

2. Siddiqin

Yaitu orang-orang yang selalu benar dan jujur, tidak ternodai oleh kebatilan, tidak pula mengambil sikap yang bertentangan dengan kebenaran

3. Syuhada'

Yaitu mereka yang bersaksi atas kebenaran dan kebajikan, melalui ucapan dan tindakan mereka, walau harus mengorbankan nyawa sekalipun, atau mereka yang disaksikan kebenaran dan kebajikannya oleh Allah, para Malaikat, dan lingkungan mereka

4. Shalihin

Yaitu orang-orang saleh yang tangguh dalam kebajikan dan selalu berusaha mewujudkannya.

Orang yang Dimurkai

Adapun makna "bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat" yaitu golongan orang-orang yang jauh dari Hidayah Allah.

Mereka yang dimurkai adalah sebagian kelompok Yahudi dan yang mengikuti jalan mereka. Sedangkan mereka yang sesat dari jalan kebenaran dan kebaikan adalah sebagian Nasrani dan yang sejalan dengan mereka. Mereka inilah golongan orang enggan beriman dan mengikuti petunjuk-Allah.

Melalui ayat ini Allah mengajari hamba-Nya untuk memohon kepada-Nya agar terjauh dari kemurkaan-Nya dan terhindar dari kesesatan. Di dalamnya tersimpul perintah agar manusia mengambil pelajaran dari sejarah bangsa-bangsa yang terdahulu.

Wallahu A'lam

(rhs)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
وَلَوۡ اَنَّ اَهۡلَ الۡقُرٰٓى اٰمَنُوۡا وَاتَّقَوۡا لَـفَتَحۡنَا عَلَيۡهِمۡ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَآءِ وَالۡاَرۡضِ وَلٰـكِنۡ كَذَّبُوۡا فَاَخَذۡنٰهُمۡ بِمَا كَانُوۡا يَكۡسِبُوۡنَ‏
Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.

(QS. Al-A'raf Ayat 96)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More