4 Alasan Bilal Menjadi Penyeru Azan

Selasa, 01 Maret 2022 - 19:50 WIB
Ustaz HM Asroi Saputra, Dai yang juga Ketua BKPRMI Kota Padangsidimpuan, Sumut. Foto/Ist
Ustaz HM Asroi Saputra MA

Ketua BKPRMI Kota Padangsidimpuan Sumut

Bilal bin Rabbah, seorang budak berkulit hitam dari Habsyah (sekarang Ethiopia). Beliau dibesarkan di Kota Ummul Qura (Mekkah) sebagai budak keluarga bani Abdud-Dar. Lahir di daerah As-sarah sekitar 43 tahun sebelum Hijrah.

Ayahnya bernama Rabbah, seorang budak. Sedangkan ibunya bernama Hamamah, juga seorang budak wanita berkulit hitam yang tinggal di Mekkah. Karena kondisi ibunya, sebagian orang memanggil Bilal dengan sebutan ibnus-Sauda (putra wanita hitam).

Umayyah bin Khalaf tentunya sosok yang tidak dapat dipisahkan dari kisah hidup Bilal Bin Rabah, karena dalam sejarahnya disebutkan bahwa Umayyah Bin Khalaf beserta algojonyalah yang menghantam punggung bilal dengan batu besar dan mencambuknya agar tetap memuji Latta dan Uzza. Namun justru Bilal semakin teguh mengagungkan Allah dan Rasulnya.

Apa sebenarnya alasan sehingga Bilal menjadi penyeru Azan di masa Rasulullah SAW. Berikut empat alasannya:

1. Memiliki Suara yang Lantang dan Merdu

Secara fisik, karakteristik Bilal adalah sebagai seorang laki-laki berbadan tegap, kekar. Kulitnya hitam, rambutnya keriting hitam. Dikenal sebagai seorang pria yang memiliki tatapan mata yang meneduhkan dan suara yang sangat merdu dan dirindukan. Sehingga orang-orang senang berlama-lama dengannya sekalipun hanya sekadar berbincang, karena tatapan mata yang teduh dan suara yang merdu. Tentunya Bilal masa kini atau dengan sebutan muazin memiliki karakter meneduhkan dengan suara yang menyejukkan qalbu.

2. Sangat Menghayati Kalimat-kalimat Azan

Lafaz Azan berupa seruan Tauhid yang sangat jelas terdapat di dalamnya. Tentunya tidak hanya sekadar mengumandangkan, namun dibutuhkan penghayatan yang dalam saat menyampaikannya setiap kalimat-kalimatnya, dan inilah yang dilakukan Bilal. Ini tidak terlepas dari perjuangannya mempertahankan kecintaan pada Allah dan Rasulnya saat melalui berbagai penyiksaan saat awal-awal dakwah.

3. Memiliki Disiplin Tinggi Menjaga Sholat

Bilal dikenal punya disiplin yang tinggi. Beliau tak pernah telat mengumandangkan Azan lima kali dalam sehari semalam. Secara tidak langsung, karakteristik Bilal yang istiqomah, penuh rasa cinta dan rela berkorban telah membentuk Bilal menjadi sosok yang memiliki kedisiplinan yang tinggi. Bagi muslim yang ingin menjunung tinggi disiplin, salah satu caranya bisa mencontoh Bilal yang istiqamah mengumandangkan Azan dan mendirikan sholat 5 waktu.

4.Punya Keberanian di Masa-masa Awal Dakwah

Tidak cukup dengan ketiga poin di atas. Bilal memiliki keberanian sehingga dirinya dipercaya sebagai juru Azan Rasulullah SAW. Pada masa awal dakwah Islamiyah, para sahabat menghadapi perjuangan berat dan Bilal punya keberanian dan lantang menyuarakan kebenaran di hadapan kaum musyrik Quraisy.

Dalam satu Hadisnya disebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah mendengar sandal Bilal bin Rabbah di surga, sementara Bilal saat itu masih hidup di dunia. Tidak hanya sebagai penyeru Azan, sosok Bilal menjaga kesuciannya dengan wudhu' dan sholat sunnah Wudhu' (mash) patut kita teladani.

Allahu A'lam

(rhs)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Umar bin Al Khaththab, Nabi shallallahu 'alaihi wa salam bersabda:  Maukah kalian aku beritahu pemimpin kalian yang terbaik dan pemimpin kalian yang terburuk?  Pemimpin yang terbaik adalah mereka yang kalian cintai, dan mereka mencintai kalian, kalian mendoakan kebaikan kepada mereka, dan mereka pun mendoakan kebaikan kepada kalian,  Sedangkan pemimpin kalian yang terburuk adalah mereka yang kalian benci, dan merekapun membenci kalian, kalian melaknat mereka, dan mereka pun melaknat kalian.

(HR. Tirmidzi No. 2190)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More