Jangan Tinggalkan Doa ini Ketika Berbuka Puasa
Kamis, 14 April 2022 - 17:00 WIB
Waktu mustajab berdoa pada bulan Ramadhan salah satunya sebelum berbuka puasa. Umat muslim dianjurkan memanfaatkan waktu berbuka puasa dengan berdoa.
Rasulullah SAW bersabda:
ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
Artinya: "Ada tiga orang yang doanya tidak ditolak : (1) Pemimpin yang adil, (2) Orang yang berpuasa ketika dia berbuka, (3) Doa orang yang terzalimi." (HR at-Tirmidzi 2526, 3598 dan Ibnu Majah 1752). Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadis ini hasan).
Dalam Tuhfah Al-Ahwadzi (7: 278) disebutkan kenapa doa mudah dikabulkan ketika berbuka puasa, karena saat itu orang yang berpuasa telah menyelesaikan ibadahnya dalam keadaan tunduk dan merendahkan diri.
Berikut doa yang biasa diamalkan para ulama setiap menjelang berbuka. Doa ini terdapat dalam Kitab Al-Adzkar dan lainnya.
Pimpinan Majelis Talim Daarul Murtadza Malaysia, Al-Habib Ali Zainal Abidin Al-Hamid menerangkan dalam doa tersebut terhimpun empat keutamaan yaitu (1) Kalimat Syahadat (2) Istighfar (3) Berdoa memohon surga (4) Berlindung kepada Allah dari api neraka.
Berikut Lafaznya:
ASYHADU ALLA ILAHA ILLALLAH, ASTAGFIRULLAH, AS'ALUKA RIDHOKA WAL JANNAH, WA A'UDZUBIKA MIN SAKHATHIKA WANNAAR.
Artinya: "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah. Aku memohon ampunan Allah. Ya Tuhanku, aku memohon ridha dan surga-Mu. Aku juga berlindung kepada (rahmat)-Mu dari murka dan neraka-Mu.
Kemudian disambung dengan doa minta keampunan:
ALLAHUMMA INNAKA 'AFUWWUN TUHIBBUL 'AFWA FA'FU ANNI.
Artinya: "Ya Tuhanku, sungguh Engkau Maha pengampun lagi pemurah. Engkau menyukai ampunan, oleh karenanya ampunilah aku."
Rasulullah SAW bersabda:
ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
Artinya: "Ada tiga orang yang doanya tidak ditolak : (1) Pemimpin yang adil, (2) Orang yang berpuasa ketika dia berbuka, (3) Doa orang yang terzalimi." (HR at-Tirmidzi 2526, 3598 dan Ibnu Majah 1752). Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadis ini hasan).
Dalam Tuhfah Al-Ahwadzi (7: 278) disebutkan kenapa doa mudah dikabulkan ketika berbuka puasa, karena saat itu orang yang berpuasa telah menyelesaikan ibadahnya dalam keadaan tunduk dan merendahkan diri.
Berikut doa yang biasa diamalkan para ulama setiap menjelang berbuka. Doa ini terdapat dalam Kitab Al-Adzkar dan lainnya.
Pimpinan Majelis Talim Daarul Murtadza Malaysia, Al-Habib Ali Zainal Abidin Al-Hamid menerangkan dalam doa tersebut terhimpun empat keutamaan yaitu (1) Kalimat Syahadat (2) Istighfar (3) Berdoa memohon surga (4) Berlindung kepada Allah dari api neraka.
Berikut Lafaznya:
أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلَهَ إِلاَّ اللّه، أَسْتَغْفِر ُ اللّه، أَسْأَلُك رِضَاك وَالْجَنَّةَ وَأَعُوذُ بِك مِنْ سَخَطِك وَالنَّارِ
ASYHADU ALLA ILAHA ILLALLAH, ASTAGFIRULLAH, AS'ALUKA RIDHOKA WAL JANNAH, WA A'UDZUBIKA MIN SAKHATHIKA WANNAAR.
Artinya: "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah. Aku memohon ampunan Allah. Ya Tuhanku, aku memohon ridha dan surga-Mu. Aku juga berlindung kepada (rahmat)-Mu dari murka dan neraka-Mu.
Kemudian disambung dengan doa minta keampunan:
اَلَّلهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
ALLAHUMMA INNAKA 'AFUWWUN TUHIBBUL 'AFWA FA'FU ANNI.
Artinya: "Ya Tuhanku, sungguh Engkau Maha pengampun lagi pemurah. Engkau menyukai ampunan, oleh karenanya ampunilah aku."
(rhs)