Hikmah dan Keutamaan Sikap Tawakkal, Allah Jamin Kesuksesan Dunia Akhirat

Senin, 16 Mei 2022 - 14:08 WIB
Selalu berserah diri atau tawakkal kepada Allah Taala adalah akhlak Nabi Muhammad SAW yang harus ditiru oleh umatnya. Foto ilustrasi/ist
Perilaku tawakkal yang diajarkan oleh Rasulullah kepada para sahabatnya benar-benar menjadi perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Keberhasilan Beliau menerapkan perilaku tawakkal ini karena ia sendiri melakukan hal sama. Dalam kehidupannya, Rasulullah selalu berserah diri kepada Allah , Beliau tidak pernah gelisah dan resah dalam menghadapi berbagai persoalan.

Tawakkal sendiri memiliki pengertian menyerahkan segala permasalahan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala, dengan sepenuh hati dan berpegang teguh kepada-Nya serta tetap berusaha semaksimal mungkin sehingga tidak merasa sedih dan kecewa terhadap apa pun keputusan yang diberikan-Nya.

Imam al-Ghazali merumuskan definisi tawakkal sebagai berikut, “Tawakkal ialah menyandarkan kepada Allah tatkala menghadapi suatu kepentingan , bersandar kepadaNya dalam waktu kesukaran, teguh hati tatkala ditimpa bencana disertai jiwa yang tenang dan hati yang tenteram.



Ada banyak keutamaan dari sikap tawakkal ini. Disarikan dari berbagai sumber, inilah keutamaan orang yang tawakkal, antara lain :

1. Dapat membuktikan keimanan yang benar karena salah satu ciri orang beriman adalah bertawakal kepada Allah Ta'ala

2. Memperoleh kecukupan dari apa yang dibutuhkan

Orang yang bertawakkal kepada Allah akan dicukupkan apa yang menjadi keperluannya dalam hidup. Bila dari sisi jumlah tidak cukup, paling tidak dengan bertawakkal itu dia akan merasa cukup dengan apa yang diperolehnya. Allah Ta'ala berfirman :

“….Barangsiapa bertawakal kepada Allah niscaya Dia akan mencukupkan (keperluan)nya….” (ath-Thalaaq : 3)

3. Tidak dikuasai setan

Orang yang bertawakal tidak bisa digoda apalagi dikuasai oleh setan. Sebab, bagaimana mungkin setan dapat menggoda orang-orang yang begitu dekat dan terikat kepada Allah swt sebagaimana dalam firmanNya :

إِنَّهُۥ لَيْسَ لَهُۥ سُلْطَٰنٌ عَلَى ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ


“Sungguh, setan itu tidak akan berpengaruh terhadap orang yang beriman dan bertawakal kepada Tuhan.” (QS an-Nahl : 99)

4. Menghargai usaha yang dilakukan

Saat seseorang berusaha lalu tidak mencapai hasil yang diharapkannya kadang dia merasa sia-sia atau percuma saja berusaha bila hasilnya hanya demikian. Sikap ini disebabkan oleh tidak bertawakkalnya dia kepada Allah Ta'ala. Bila dia bertawakkal, maka dia akan menerima apa yang sudah diperolehnya dan mensyukurinya.

Namun, lain halnya dengan orang yang bertawakkal, bila belum memuaskan seperti yang dia harapkan, maka dia akan berusaha lagi dengan usaha yang lebih maksimal. Dapat dipahami bahwa bila pekerjaan atau usaha dirinya sendiri saja sudah tidak dihargai, bagaimana mungkin dia bisa menghargai pekerjaan orang lain, apalagi bila pekerjaan itu tidak mencapai hasil yang diinginkannya.

5. Dicintai Allah Ta'ala

Hamba yang bertawakal akan dicintai oleh Allah Subhanahu wa ta’ala. Allah subhanahu wa ta’ala akan menyayanginya. Dan apabila seorang hamba telah disayangi oleh Allah, maka Allah akan selalau bersamanya dan menyertainya didalam setiap gerak langkahnya. Allah akan melindunginya dan menolongnya. Allah akan menjauhkannya dari bahaya.

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللَّـهِ لِنتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّـهِ ۚ إِنَّ اللَّـهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا لَا تَتَّخِذُوا الۡكٰفِرِيۡنَ اَوۡلِيَآءَ مِنۡ دُوۡنِ الۡمُؤۡمِنِيۡنَ‌ ؕ اَ تُرِيۡدُوۡنَ اَنۡ تَجۡعَلُوۡا لِلّٰهِ عَلَيۡكُمۡ سُلۡطٰنًا مُّبِيۡنًا
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan orang-orang kafir sebagai pemimpin selain dari orang-orang mukmin. Apakah kamu ingin memberi alasan yang jelas bagi Allah untuk menghukummu?

(QS. An-Nisa Ayat 144)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More