Keutamaan Menjaga Kemaluan dan Menjauhi Zina, Ini Balasannya
Rabu, 15 Juni 2022 - 16:53 WIB
Ustaz Hamdan Nasution Attantisy
Pengajar Fiqih di Ponpes Al-Yusufiyah Tapanuli Selatan
Kegilaan akhir zaman termasuk hilangnya rasa malu. Mestinya malu menjadi benteng bagi setiap manusia. Jika benteng itu roboh, maka akan semakin mudah diserang musuh.
Musuh kita adalah maksiat (ma'shiyat) dan dosa. Ketika sifat malu sudah roboh, maka akan semakin mudah diserang dosa, akan semakin ringan mengerjakan larangan. Terasa tidak ada beban saat mengerjakannya dan setelah mengerjakannya.
Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda sebagaimana diriwayatkan Abu Nu'aim dalam Kitab Hilyah:
عن ابن عباس قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :
يا شباب قريش ، لا تزنوا ، احفظوا فروجكم ، ألا من حفظ الله فرجه فله الجنة
Artinya: Dari Abdullah bin Abbas Rodhiyallohu Anhuma, beliau berkata: " Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "Wahai pemuda Quroisy, janganlah kalian berzina, jagalah kemaluan, ketahuilah bahwa orang yang Allah jaga kemaluannya akan mendapatkan surga."
حلية الأولياء ٣/ ١١٩
المستدرك ٤/ ٣٥٨
المعجم الكبير للطبراني ١٢/ ١٦٥
مجمع الزوائد ٤/ ٢٥٢-٢٥٣
السنة لابن عاصم ٢/ ٦٤٠
المطالب العالية ١٥٨٨
Dalam hadis ini disebutkan pemuda, namun maknanya umum untuk yang tua maupun muda. Disebut Quraisy namun maknanya untuk kita semua. Ini diistilahkan ibroh memakai lafadz khusus namun maknanya berlaku secara umum.
Maka kita semua diperintahkan menjaga diri dari perbuatan zina. Keutamaan orang yang mampu menjaga kemaluan, Allah akan balas dengan kenikmatan surga.
Bukankah saat kita ngaji Mukhtasar Soheh Bukhari atau yg dikenal dengan Abi Jamroh di sana ada bai'at. Di antara bai'at itu adalah tidak berzina.
Dan di sana juga dijelaskan bahwa di antara yang mendapat naungan di saat tiada naungan lagi selain naungan Allah. Maksud naungan Allah bukanlah Allah sebagai naungan, sebab ini mustahil bagi Allah, karena Allah bukan Jisim, maka di sana dijelaskan di dalam Hasyiyahnya adalah: "Mendapat Naungan 'Arasy".
Satu lagi yang perlu digarisbawahi bahwa Allah tidak di 'Arasy (Allah tidak bertempat).
Siapa salah satu golongan yang mendapatkan Naungan itu?
Pengajar Fiqih di Ponpes Al-Yusufiyah Tapanuli Selatan
Kegilaan akhir zaman termasuk hilangnya rasa malu. Mestinya malu menjadi benteng bagi setiap manusia. Jika benteng itu roboh, maka akan semakin mudah diserang musuh.
Musuh kita adalah maksiat (ma'shiyat) dan dosa. Ketika sifat malu sudah roboh, maka akan semakin mudah diserang dosa, akan semakin ringan mengerjakan larangan. Terasa tidak ada beban saat mengerjakannya dan setelah mengerjakannya.
Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda sebagaimana diriwayatkan Abu Nu'aim dalam Kitab Hilyah:
عن ابن عباس قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :
يا شباب قريش ، لا تزنوا ، احفظوا فروجكم ، ألا من حفظ الله فرجه فله الجنة
Artinya: Dari Abdullah bin Abbas Rodhiyallohu Anhuma, beliau berkata: " Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "Wahai pemuda Quroisy, janganlah kalian berzina, jagalah kemaluan, ketahuilah bahwa orang yang Allah jaga kemaluannya akan mendapatkan surga."
حلية الأولياء ٣/ ١١٩
المستدرك ٤/ ٣٥٨
المعجم الكبير للطبراني ١٢/ ١٦٥
مجمع الزوائد ٤/ ٢٥٢-٢٥٣
السنة لابن عاصم ٢/ ٦٤٠
المطالب العالية ١٥٨٨
Dalam hadis ini disebutkan pemuda, namun maknanya umum untuk yang tua maupun muda. Disebut Quraisy namun maknanya untuk kita semua. Ini diistilahkan ibroh memakai lafadz khusus namun maknanya berlaku secara umum.
Maka kita semua diperintahkan menjaga diri dari perbuatan zina. Keutamaan orang yang mampu menjaga kemaluan, Allah akan balas dengan kenikmatan surga.
Bukankah saat kita ngaji Mukhtasar Soheh Bukhari atau yg dikenal dengan Abi Jamroh di sana ada bai'at. Di antara bai'at itu adalah tidak berzina.
Dan di sana juga dijelaskan bahwa di antara yang mendapat naungan di saat tiada naungan lagi selain naungan Allah. Maksud naungan Allah bukanlah Allah sebagai naungan, sebab ini mustahil bagi Allah, karena Allah bukan Jisim, maka di sana dijelaskan di dalam Hasyiyahnya adalah: "Mendapat Naungan 'Arasy".
Satu lagi yang perlu digarisbawahi bahwa Allah tidak di 'Arasy (Allah tidak bertempat).
Siapa salah satu golongan yang mendapatkan Naungan itu?