Kisah Rasulullah SAW Pimpin 1.600 Orang Pasukan Serang Yahudi Khaibar

Senin, 25 Juli 2022 - 05:15 WIB
Perang Khaibar adalah pertempuran yang terjadi antara umat Islam yang dipimpin Nabi Muhammad SAW dengan umat Yahudi yang hidup di oasis Khaibar, sekitar 150 km dari Madinah. Foto/Ilustrasi: Ist
Perang Khaibar adalah pertempuran yang terjadi antara umat Islam yang dipimpin Nabi Muhammad SAW dengan umat Yahudi yang hidup di oasis Khaibar, sekitar 150 km dari Madinah, Arab Saudi atau sejauh tiga hari perjalanan dari Madinah. Pertempuran ini terjadi sekitar dua pekan dan berakhir dengan kemenangan umat Islam.

Muhammad Husain Haekal dalam bukunya yang berjudul "Sejarah Hidup Muhammad" memaparkan usai meneken perjanjian Hudaibiyah dengan kaum Quraish, Rasulullah mengirim utusan-utusannya kepada raja-raja agar memeluk Islam. Khawatir akan adanya pengkhianatan pihak Yahudi yang tinggal di sebelah utara Madinah , maka Rasulullah berencana menaklukkan kaum Yahudi yang hidup di oasis Khaibar.



Kala itu dari pihak Quraisy di sebelah selatan sudah aman. Tetapi dari sebelah utara beliau tidak akan merasa aman sekiranya nanti Raja Romawi, Heraclius atau Raja Persia, Kisra datang meminta bantuan Yahudi Khaibar, setelah menerima ajakan masuk Islam itu.

"Hal lainnya juga dendam lama dalam hati mereka itu akan bangkit kembali, akan mengingatkan mereka kepada Banu Quraidza, Banu Nadzir dan Banu Qainuqa, saudara-saudara mereka seagama yang sudah ditaklukkan pasukan Islam," tutur Haekal.

Menurut Haekal, perkampungan mereka oleh Rasulullah telah dikosongkan setelah dikepung dan terjadi pertempuran serta pertumpahan darah. Orang-orang Yahudi memusuhinya lebih sengit lagi daripada Quraisy, sebab mereka lebih bertahan dengan agama mereka itu daripada Quraisy.

Juga di kalangan mereka orang cerdik pandai lebih banyak daripada di kalangan Quraisy. Memang tidak mudah mengadakan perjanjian perdamaian dengan mereka seperti perdamaian Hudaibiyah. Juga kaum Yahudi tidak akan merasa tenang terhadap mereka melihat permusuhan yang terjadi dahulu, mereka sebagai pihak yang tidak pernah menang.

Wajar sekali mereka akan mengadakan pembalasan bila saja mereka mendapatkan bala bantuan dari pihak Heraclius. Inilah yang menurut Haekal, perlunya Rasulullah menumpas kekuasaan orang-orang Yahudi. Dengan begitu, mereka tidak akan bisa lagi mengadakan perlawanan di negeri-negeri Arab.

Dan hal ini harus cepat-cepat dilaksanakan, sebelum ada waktu yang cukup terluang buat mereka guna meminta bantuan pihak Ghatafan atau kabilah-kabilah lain yang membantu mereka dan sedang memusuhi Nabi Muhammad.



Surah Al-Fath

Lima belas hari atau sekitar sebulan, menurut sumber lain, sekembalinya dari Hudaibiyah, Rasulullah mengumumkan agar kaum muslim bersiap-siap untuk menyerbu Khaibar. Syaratnya mereka yang ikut hanya mereka yang ikut ke Hudaibiyah saja. Mereka juga harus sukarela tanpa ada rampasan perang yang akan dibagikan.

Sebanyak 1600 orang dengan seratus kavaleri, muslimin itu berangkat. Mereka semua percaya akan adanya pertolongan Allah SWT, mereka masih ingat akan firman Allah dalam Surah Al-Fath yang turun semasa Hudaibiyah.

"Orang-orang yang tinggal di belakang itu akan berkata ketika kamu berangkat mengambil harta rampasan perang: Biarlah kami turut bersama-sama kamu. Mereka hendak mengubah perintah Tuhan. Katakanlah: Kamu tidak akan turut bersama-sama kami. Begitulah Allah telah menyatakan sejak dulu. Nanti mereka akan berkata lagi: Tetapi kamu dengki kepada kami. Tidak. Mereka yang mengerti hanya sedikit saja." ( Qur'an, 48 : 15)

Jarak antara Khaibar dengan Madinah itu mereka tempuh dalam waktu tiga hari. Dengan tiada mereka rasakan ternyata malamnya mereka telah berada di depan perbentengan Khaibar.

Keesokan harinya pada saat pekerja-pekerja Khaibar berangkat kerja ke ladang-ladang dengan membawa sekop dan keranjang, setelah melihat pasukan Muslimin, mereka berlarian sambil berteriak-teriak: "Muhammad dengan pasukannya!"

Ketika mendengar suara mereka itu Rasul berkata: "Khaibar binasa. Apabila kami sampai di halaman golongan ini, maka pagi itu amat buruk buat mereka yang telah diberi peringatan itu."



Jalan Membebaskan Diri

Sejatinya, Yahudi Khaibar memang sudah menanti-nantikan kedatangan pasukan Rasulullah SAW. Mereka ingin mencari jalan membebaskan diri. Sebagian mereka ini ada yang menyarankan supaya cepat-cepat dibentuk sebuah blok, yang terdiri dari mereka dan Yahudi Wadi'l-Qura dan Taima, yang akan langsung menyerbu Yathrib (Madinah) tanpa menggantungkan diri kepada kabilah-kabilah Arab yang lain.
Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Akan ada di akhir zaman para 'Dajjal Pendusta' (bukan Al-Masih Ad-Dajjal) membawa hadits-hadits kepada kalian yang mana kalian tidak pernah mendengarnya dariku dan bapak-bapak kalian pun juga belum pernah mendengarnya. Maka jauhilah mereka, agar mereka tidak bisa menyesatkan kalian dan tidak bisa memfitnah kalian.

(HR. Muslim No. 8)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More