Waketum MUI Paparkan Piagam Madinah di Forum R20

Senin, 05 September 2022 - 21:18 WIB
Waketum MUI KH Marsudi Syuhud menghadiri pertemuan pertama Forum Religion (R20) bersama sejumlah perwakilan Kedutaan Besar negara anggota G20, pimpinan lembaga, dan organisasi masyarakat di Jakarta, Senin (5/9/2022). FOTO/IST
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia ( MUI ) KH Marsudi Syuhud menghadiri pertemuan pertama atau introductory meeting Forum Religion (R20) bersama sejumlah perwakilan Kedutaan Besar negara anggota G20, pimpinan lembaga, dan organisasi masyarakat di Jakarta, Senin (5/9/2022). Kiai Marsudi menyampaikan pandangannya tentang permasalahan agama-agama di dunia.

Menurutnya, persoalan antarumat beragama atau seagama masih tampak jelas terjadi di dunia. "Sebagian masyarakat menilai agama sebagai problem. Untuk menjawab hal itu, acara ini menjadi relevan karena mencoba mencari jalan keluar melalui pimpinan agama-agama sedunia, sehingga agama menjadi penyelesai masalah, problem solving," kata Kiai Marsudi dalam keterangan tertulisnya.

Ia mencontohkan, hingga saat ini Islamofobia masih terjadi seperti konflik antarumat beragama seperti di India, Afrika, dan Myanmar. Persoalan ini memerlukan keunikan cara untuk menanggulanginya.

"Hal inilah yang dilakukan Rasulullah ketika mendirikan negara Madinah. Di negara Madinah ada agama yang berbeda-beda seperti Islam, Nasrani, Yahudi, dan nonagama samawi seperti Majusi, bisa hidup rukun karena disatukan melalui piagam Madinah. Waman lakhiqo bihim wajahada ma'ahum, innahum ummatun waahidah, barang siapa yang sudah sepakat untuk hidup bersama-sama dan berjuang bersama, maka mereka adalah bangsa yang satu," katanya.

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Kholil Staquf mengharapkan organisasi sosial keagamaan yang tergabung di rumah besar MUI diharapkan turut berpartisipasi acara tersebut.
(abd)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
اِنَّ الۡمُجۡرِمِيۡنَ فِىۡ عَذَابِ جَهَنَّمَ خٰلِدُوۡنَ (٧٤) لَا يُفَتَّرُ عَنۡهُمۡ وَهُمۡ فِيۡهِ مُبۡلِسُوۡنَ‌ۚ‏ (٧٥) وَمَا ظَلَمۡنٰهُمۡ وَ لٰـكِنۡ كَانُوۡا هُمُ الظّٰلِمِيۡنَ (٧٦) وَنَادَوۡا يٰمٰلِكُ لِيَقۡضِ عَلَيۡنَا رَبُّكَ‌ؕ قَالَ اِنَّكُمۡ مّٰكِثُوۡنَ (٧٧) لَقَدۡ جِئۡنٰكُمۡ بِالۡحَـقِّ وَلٰـكِنَّ اَكۡثَرَكُمۡ لِلۡحَقِّ كٰرِهُوۡنَ (٧٨)
Sungguh, orang-orang yang berdosa itu kekal di dalam azab neraka Jahanam. Tidak diringankan (azab) itu dari mereka, dan mereka berputus asa di dalamnya. Dan tidaklah Kami menzhalimi mereka, tetapi merekalah yang menzhalimi diri mereka sendiri. Dan mereka berseru, Wahai Malaikat Malik! Biarlah Tuhanmu mematikan kami saja. Dia menjawab, Sungguh, kamu akan tetap tinggal di neraka ini. Sungguh, Kami telah datang membawa kebenaran kepada kamu tetapi kebanyakan di antara kamu benci pada kebenaran itu.

(QS. Az-Zukhruf Ayat 74-78)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More