3 Ayat Yasin tentang Surga dan Neraka

Rabu, 07 September 2022 - 22:00 WIB
Ayat Yasin tentang surga dan neraka diceritakan oleh Allah Taala sebagai kabar gembira dan peringatan bagi manusia. Foto/dok gomuslim
Beberapa ayat Yasin tentang surga dan neraka menarik untuk kita ketahui. Terdapat pelajaran dan hikmah berharga dalam ayat-ayat tersebut.

Setidaknya ada tiga ayat dalam Surat Yasin menceritakan tentang surga dan neraka. Untuk diketahui, Surat Yasin disebut sebagai jantungnya Al-Qur'an. Surat ke-36 ini terdiri dari 83 ayat dan diturunkan di Mekkah. Dinamai Yasin karena surat ini diawali dengan huruf "Ya" dan "Sin".

Kandungan Surat Yasin meliputi pokok-pokok keimanan (tauhid), tanda-tanda kekuasaan Allah (fenomena alam), peringatan kematian, hari akhir, kisah Nabi dan perjuangan para syuhada.

Membaca Surat Yasin memiliki banyak fadhilah (keutamaan). Salah satunya disebutkan dalam Hadis berikut. Nabi Muhammad shollallohu 'alaihi wasallam bersabda:

مَنْ قَرَأَ يس فِيْ لَيْلَةٍ اِبْتِغَاءَ وَجْهِ اللهِ غُفِرَ لَهُ

Artinya: "Siapa yang membaca Surat Yasin pada malam hari dengan mengharap keridhaan Allah maka diampuni dosa-dosanya." (HR At Thabroni, Al-Baihaqi, Ad-Darimi. Disahihkan oleh Ibnu Hibban)

Berikut 3 Ayat Yasin tentang Surga dan Neraka

1. Surat Yasin Ayat 26

Pada ayat ini Allah mengisahkan seorang yang beriman dibunuh oleh kaumnya. Ketika dia meninggal, Malaikat turun memberitahukan bahwa Allah telah mengampuni dosanya dan dikatakan kepadanya, "Masuklah ke surga." Berikut firman-Nya dalam Surat Yasin:

قِيۡلَ ادۡخُلِ الۡجَـنَّةَ ؕ قَالَ يٰلَيۡتَ قَوۡمِىۡ يَعۡلَمُوۡنَۙ


Artinya: "Dikatakan (kepadanya), "Masuklah ke surga." Dia (laki-laki itu) berkata, "Alangkah baiknya sekiranya kaumku mengetahui." (QS. Yasin Ayat 26)

Mengutip tafsir Kemenag, menurut suatu riwayat, ketika orang itu berkata demikian kaumnya membunuhnya dan tidak seorang pun yang membelanya. Sedang menurut Qatadah, "Kaumnya merajamnya dengan batu, dan dia tetap berdoa: 'Wahai Tuhanku, tunjukilah kaumku, karena mereka tidak mengetahui." Mereka merajamnya sampai ia mengembuskan nafasnya.

Dalam riwayat lain disebutkan orang yang dimaksud pada ayat di atas bernama Habib an-Najjar, yang terkena penyakit campak, tetapi suka bersedekah. Separuh dari penghasilannya sehari-hari disedekahkannya. Disebutkan bahwa setelah kaumnya mendengar pernyataan keimannya terhadap Islam maka berkobarlah kemarahan terhadapnya, dan akhirnya kaumnya membunuhnya.

Sebelum ia mengembuskan nafas yang terakhir, turunlah kepadanya Malaikat memberitahukan bahwa Allah telah mengampuni semua dosa-dosanya yang telah dilakukannya sebelum ia beriman, dan ia dimasukkan ke dalam surga sehingga termasuk golongan orang-orang yang mendapat kemuliaan di sisi Allah.

Pada detik-detik terakhir, ia sempat mengucapkan kata yang berisi harapan, "Alangkah baiknya, jika kaumku mengetahui karunia Allah yang dilimpahkan-Nya kepadaku, berkat keimananku kepada-Nya, aku telah memperoleh ampunan atas dosaku. Aku akan dimasukkan ke dalam surga dengan ganjaran yang berlipat ganda, dan termasuk golongan orang-orang yang memperoleh kemuliaan di sisi-Nya. Seandainya mereka mengetahui hal ini, tentulah mereka akan beriman pula."

Pernyataan Habib itu adalah pernyataan yang amat tinggi nilainya dan menunjukkan ketinggian akhlaknya.

2. Surat Yasin Ayat 55

Ayat berikutnya yang menceritakan tentang surga dijelaskan dalam Surat Yasin Ayat 55. Ayat ini merupakan kabar gembira bagi orang-orang beriman. Berikut firman-Nya:

اِنَّ اَصۡحٰبَ الۡجَـنَّةِ الۡيَوۡمَ فِىۡ شُغُلٍ فٰكِهُوۡنَ‌ۚ


Artinya: "Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka)." (QS Yasin Ayat 55)
Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Aisyah Ummul Mukminin, bahwa ia berkata:  Sudah biasa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa beberapa hari, hingga kami mengira bahwa beliau akan berpuasa terus. Namun beliau juga biasa berbuka (tidak puasa) beberapa hari hingga kami mengira bahwa beliau akan tidak puasa terus. Dan aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyempurnakan puasanya sebulan penuh, kecuali Ramadhan.  Dan aku juga tidak pernah melihat beliau puasa sunnah dalam sebulan yang lebih banyak daripada puasanya ketika bulan Sya'ban.

(HR. Muslim No. 1956)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More