Kontroversi Kitab Barzanji: Nur Muhammad yang Picu Perdebatan

Senin, 03 Oktober 2022 - 14:18 WIB
Di dalam Kitab Barzanji disebut-sebut Nur Muhammad yang mengundang polemik. Foto/Ilustrasi: Ist/mhy
Maulid Nabi sebentar lagi. Lazimnya pada peringatan lahirnya Nabi Muhammad SAW masjid-masjid di Indonesia banyak menggelar barjanjen, yakni acara membaca kitab Barzanji. Padahal, isi sebagian kitab Qashidah Barzanji masih mengundang perdebatan. Salah satunya adalah perihal Nur Muhammad . Konon kepercayaan semacam ini bersumber dari riwayat palsu alias hoaks. Bernarkan?

Kitab Barzanji ditulis oleh Ja’far al-Barjanzi al-Madani. Dia adalah khathib di Masjidilharam dan seorang mufti dari kalangan Syaf’iyyah. Wafat di Madinah pada tahun 1177H/1763 M.

Sebagai seorang penganut paham tasawuf yang bermadzhab Syiah , Ja’far al-Barjanzi sangat mengkultuskan keluarga, keturunan dan Nabi Muhammad SAW. Ini dibuktikan dalam doanya “Dan berilah taufik kepada apa yang Engkau ridhai pada setiap kondisi bagi para pemimpin dari keturunan az-Zahrâ di bumi Nu’man”.



Dia menyakini tentang Nur Muhammad SAW, sebagaimana yang terungkap dalam syairnya:

وَماَ زَالَ نُوْرُ الْمُصْطَفَى مُتْنَقِلاً مِنَ الطَّيِّبِ اْلأَتْقَي لِطاَهِرِ أَرْدَانٍ

Nur Mustafa (Muhammad) terus berpindah-pindah dari sulbi yang bersih kepada yang sulbi suci nan murni.

Di kalangan sufi, Nur Muhammad bukan barang asing. Abu Abdullah Husain bin Mansur al-Hallaj atau Al-Hallaj , ulama sufi asal Iran, mengatakan, “Nabi SAW memiliki cahaya yang kekal abadi dan terdahulu keberadaannya sebelum diciptakan dunia. Semua cabang ilmu dan pengetahuan di ambil dari cahaya tersebut dan para Nabi sebelum Muhammad SAW menimba ilmu dari cahaya tersebut."

Demikian juga perkataan Ibnul Arabi Attha'i bahwa semua Nabi sejak Nabi Adam as hingga Nabi terakhir mengambil ilmu dari cahaya kenabian Muhammad SAW yaitu penutup para Nabi.

Memicu Polemik

Konsep Nur Muhammad ini memang kerap memicu polemik di tengah umat Islam. Sebagian orang menolaknya karena konsep ini bertentangan dengan konsep penciptaan manusia dalam Al-Qur’an. Sebagian orang lainnya menolak karena konsep terpengaruh oleh doktrin salah satu sekte dalam Islam, yaitu Syiah.

Adapun sebagian kelompok lainnya menolak karena konsep ini membuka lebar pemikiran yang ditengarai oleh kosmologi sufisme yang dianggap berlebihan dan melewati batas.

Sebagian orang Islam lainnya menolak konsep Nur Muhammad karena membuka jalan pada paham wahdatul wujud. Paham sufisme yang berkembang di Nusantara menyebutnya kurang lebih martabat lima atau martabat tujuh.

Sedangkan sebagian orang menolak pijakan konsep Nur Muhammad ini melalui kritik hadis.



Qashidah Barzanji menyebut konsep Nur Muhammad sebagai berikut:

أصلي وأسلم على النور الموصوف بالتقدم والأوليه

Artinya, “Aku mengucap sholawat dan salam untuk cahaya yang bersifat terdahulu dan awal”

Bukan Qadim

Perihal masalah ini, Syaikh Muhammad Nawawi al-Bantani , menjelaskan konsep Nur Muhammad tidak sulit untuk dipahami dan tidak perlu dibikin ruwet.
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
وَيۡلٌ لِّـكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةِ (١) اۨلَّذِىۡ جَمَعَ مَالًا وَّعَدَّدَهٗ (٢) يَحۡسَبُ اَنَّ مَالَهٗۤ اَخۡلَدَهٗ‌ (٣) كَلَّا‌ لَيُنۡۢبَذَنَّ فِى الۡحُطَمَةِ (٤) وَمَاۤ اَدۡرٰٮكَ مَا الۡحُطَمَةُ (٥) نَارُ اللّٰهِ الۡمُوۡقَدَةُ (٦) الَّتِىۡ تَطَّلِعُ عَلَى الۡاَفۡـــِٕدَةِ (٧) اِنَّهَا عَلَيۡهِمۡ مُّؤۡصَدَةٌ (٨) فِىۡ عَمَدٍ مُّمَدَّدَةٍ (٩)
Celakalah bagi setiap pengumpat dan pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya dia (manusia) mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya. Sekali-kali tidak! Pasti dia akan dilemparkan ke dalam (neraka) Hutamah. Dan tahukah kamu apakah (neraka) Hutamah itu? (Yaitu) api (azab) Allah yang dinyalakan, yang (membakar) sampai ke hati. Sungguh, api itu ditutup rapat atas (diri) mereka, (sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang.

(QS. Al-Humazah)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More