Mengenal Malaikat Hafazhah, Malaikat Penjaga Badan dan Roh
loading...
A
A
A
Siapakah malaikat hafazhah dan apa tugasnya? Benarkah malaikat ini selalu ada mengiringi manusia? Mungkin masih banyak pertanyaan-pertanyaan lainnya tentang malaikat hafazhah ini.
Nama malaikat hafazhah dikenal dari ayat yang menyebutkan tentang malaikat al-hafazhah yakni Al-qur'an surah al-An’am : 61, yang berbunyi :
Artinya :Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga (al hafazhah), sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya. (QS al AN'am : 61)
Seperti dilansir dari kemenag.go.id, dijelaskan bahwa melalui ayat di atas sepintas kita dapat memahami bahwa di setiap diri manusia ada malaikat-malaikat yang tugasnya menjaganya. Ini berangkat dari makna kebahasaan dari kata hafazhah sendiri yang berarti penjaga-penjaga (tunggal: haafizh/haafizhah).
Kehadiran malaikat hafazhah ini sebenarnya tidak terlepas dari firman Allah Subhanahu wa ta'ala yang menyatakan bahwa manusia akan mempertanggungjawabkan pendengaran, penglihatan, dan perasaan yang ada di hadapan Tuhan. Karena apa yang berada dalam diri manusia seluruhnya ini akan dipertanggungjawabkan, Allah SWT. juga melekatkan malaikat-malaikat-Nya untuk mengawasi segala yang dilakukan setiap hamba di muka bumi.
Dalam Tafsir al-Qur’an 'al-‘Azhim' karya Ibn Katsir, ayat ini menjadi salah satu penjelasan dari makna hafazhah yang berarti malaikat penjaga itu di surah al-An’am : 61. Jelasnya, hafazhah adalah diantara malaikat yang menjaga manusia. Selain menjaga manusia, ada juga malaikat yang mencatat amal baik dan buruk (ini yang dikenal dengan malaikat Raqib dan ‘Atid).
Selain itu, ada juga dalam Al-Qur'an Surat Ar-Rad : 11), Allah Ta'ala berfirman :
“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.” (QS. Ar Ra’d: 11).
Menurut Ustadz Mu’tashim Lc., MA, dari Dewan konsultasi BimbinganIslam (BIAS), dari ayat di atas dipahami bahwa setiap manusia ada beberapa malaikat yang menjaganya secara bergiliran di malam dan siang hari, dan ada pula beberapa malaikat yang mencatat amalan-amalannya.
Didapatkan malaikat yang menjaga secara bergiliran, yaitu malaikat hafazhah, baik menjaga badan maupun ruhnya, dari makhluk yang hendak berbuat buruk kepadanya seperti jin, manusia dan lainnya. Mereka juga menjaga semua amalnya.
Sebagaimana yang disebutkan di dalam kitab Tafsir Al-Wajiz, Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili ketika menjelaskan ayat diatas, “Baginya,” yaitu bagi manusia “ada yang selalu mengikutinya bergiliran,” dari kalangan malaikat, mereka silih berganti di malam dan siang hari “di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah,” maksudnya memelihara jasmani dan nyawanya dari setiap orang yang ingin berbuat buruk padanya. Mereka memelihara amalan-amalannya, selalu menyertainya terus menerus.
Sebagaimana juga ilmu Allah meliputinya, maka Allah pun telah mengutus para malaikat penjaga kepada hamba-hambaNya, di mana hal itu menjadikan kondisi-kondisi dan amalan-amalan mereka tidak tersembunyi, juga tidak dilupakan sedikit pun darinya
Di dalam kitab Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, disebutkan di dalamnya,”
“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah”
barangsiapa yang senantiasa menjaga Allah, niscaya Allah akan menjaganya bahkan sampai ketika binatang buas akan membahayakan dirinya, dan barangsiapa yang selalu menyempitkan hak Allah, sungguh ia akan disempitkan pula diantara makhluk-Nya; bahkan dari sesuatu yang ia harapkan kebaikan darinya akan menjadi malapetaka baginya.
Juga syaikh Shalih bin Abdullah bin Humaid di dalam kitab Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh menyebutkan, ”Dan setiap manusia memiliki malaikat-malaikat yang silih berganti untuk menjaganya, mereka menjaganya dengan perintah Allah dan menghitung segala amal perbuatannya, baik itu amal kebaikan maupun keburukan.
Nama malaikat hafazhah dikenal dari ayat yang menyebutkan tentang malaikat al-hafazhah yakni Al-qur'an surah al-An’am : 61, yang berbunyi :
وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهِ وَيُرْسِلُ عَلَيْكُمْ حَفَظَةً حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ تَوَفَّتْهُ رُسُلُنَا وَهُمْ لَا يُفَرِّطُونَ
Artinya :Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga (al hafazhah), sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya. (QS al AN'am : 61)
Seperti dilansir dari kemenag.go.id, dijelaskan bahwa melalui ayat di atas sepintas kita dapat memahami bahwa di setiap diri manusia ada malaikat-malaikat yang tugasnya menjaganya. Ini berangkat dari makna kebahasaan dari kata hafazhah sendiri yang berarti penjaga-penjaga (tunggal: haafizh/haafizhah).
Kehadiran malaikat hafazhah ini sebenarnya tidak terlepas dari firman Allah Subhanahu wa ta'ala yang menyatakan bahwa manusia akan mempertanggungjawabkan pendengaran, penglihatan, dan perasaan yang ada di hadapan Tuhan. Karena apa yang berada dalam diri manusia seluruhnya ini akan dipertanggungjawabkan, Allah SWT. juga melekatkan malaikat-malaikat-Nya untuk mengawasi segala yang dilakukan setiap hamba di muka bumi.
Dalam Tafsir al-Qur’an 'al-‘Azhim' karya Ibn Katsir, ayat ini menjadi salah satu penjelasan dari makna hafazhah yang berarti malaikat penjaga itu di surah al-An’am : 61. Jelasnya, hafazhah adalah diantara malaikat yang menjaga manusia. Selain menjaga manusia, ada juga malaikat yang mencatat amal baik dan buruk (ini yang dikenal dengan malaikat Raqib dan ‘Atid).
Selain itu, ada juga dalam Al-Qur'an Surat Ar-Rad : 11), Allah Ta'ala berfirman :
لَهُۥ مُعَقِّبَٰتٌ مِّنۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِۦ يَحْفَظُونَهُۥ مِنْ أَمْرِ ٱللَّهِ ۗ
“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.” (QS. Ar Ra’d: 11).
Menurut Ustadz Mu’tashim Lc., MA, dari Dewan konsultasi BimbinganIslam (BIAS), dari ayat di atas dipahami bahwa setiap manusia ada beberapa malaikat yang menjaganya secara bergiliran di malam dan siang hari, dan ada pula beberapa malaikat yang mencatat amalan-amalannya.
Didapatkan malaikat yang menjaga secara bergiliran, yaitu malaikat hafazhah, baik menjaga badan maupun ruhnya, dari makhluk yang hendak berbuat buruk kepadanya seperti jin, manusia dan lainnya. Mereka juga menjaga semua amalnya.
Sebagaimana yang disebutkan di dalam kitab Tafsir Al-Wajiz, Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili ketika menjelaskan ayat diatas, “Baginya,” yaitu bagi manusia “ada yang selalu mengikutinya bergiliran,” dari kalangan malaikat, mereka silih berganti di malam dan siang hari “di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah,” maksudnya memelihara jasmani dan nyawanya dari setiap orang yang ingin berbuat buruk padanya. Mereka memelihara amalan-amalannya, selalu menyertainya terus menerus.
Sebagaimana juga ilmu Allah meliputinya, maka Allah pun telah mengutus para malaikat penjaga kepada hamba-hambaNya, di mana hal itu menjadikan kondisi-kondisi dan amalan-amalan mereka tidak tersembunyi, juga tidak dilupakan sedikit pun darinya
Di dalam kitab Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, disebutkan di dalamnya,”
لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ
“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah”
barangsiapa yang senantiasa menjaga Allah, niscaya Allah akan menjaganya bahkan sampai ketika binatang buas akan membahayakan dirinya, dan barangsiapa yang selalu menyempitkan hak Allah, sungguh ia akan disempitkan pula diantara makhluk-Nya; bahkan dari sesuatu yang ia harapkan kebaikan darinya akan menjadi malapetaka baginya.
Juga syaikh Shalih bin Abdullah bin Humaid di dalam kitab Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh menyebutkan, ”Dan setiap manusia memiliki malaikat-malaikat yang silih berganti untuk menjaganya, mereka menjaganya dengan perintah Allah dan menghitung segala amal perbuatannya, baik itu amal kebaikan maupun keburukan.