Jemaah Haji Diimbau Tak ke Raudhah bila Tasrih Belum Keluar

Sabtu, 03 Juni 2023 - 11:53 WIB
loading...
Jemaah Haji Diimbau Tak ke Raudhah bila Tasrih Belum Keluar
Jemaah haji diimbau untuk tidak memaksakan diri ke Raudhah bila tasrih atau izin belum keluar. Foto/dok.SINDOnews
A A A
MADINAH - Jemaah haji diminta tak memaksakan diri mengunjungi Raudhah karena kendala tasrih (surat izin). Sebab berkunjung ke Raudhah tak lepas dari izin Nabi Muhammad SAW. Dari perspektif tasawuf, tasrih itu adalah implementasi dari izin Rasulullah SAW.

"Hakikatnya Rasulullah masih hidup dan setiap orang yang memasuki rumah Rasulullah, dalam hal ini Raudhah tadi, maka menurut perspektif Al Qur'an harus minta izin," ujar Konsultan Ibadah KH Wazir Ali, Jumat (2/6/2023).

Dalam Al Qur'an Surat Al Ahzab Ayat 53 disebutkan lā tadkhulụ buyụtan-nabiyyi illā ay yu`żana lakum yang artinya, Wahai orang-orang yang beriman jangalah memasuki rumah Nabi hingga kamu mendapatkan izin. "Izinnya inilah Tasreh," kata dia.

Menurut sebagian mufassir, makna ayat surat Al Ahzab ayat 64 tersebut, Janganlah kamu memasuki rumah Nabi kecuali dua syarat, yakni mendapatkan izin masuk dalam hal ini adalah tasreh dan masukmu atau dudukmu sesuai dengan kebutuhan.

Diakuinya, terkadang ada jamaah yang ngotot dengan cara apa pun berupaya memasuki Raudhah. Bahkan, melakukan hal yang tidak pantas untuk bertamu ke rumah Rasulullah. "Padahal untuk bertamu ke rumah Rasulullah harus dengan etika yang baik," kata dia.



Menurut Kiai Wazir, andai kemungkinan terburuk jemaah tidak mendapatkan izin untuk mengunjungi Rasulullah maka Allah yang tidak mengkhendaki.

"Syekh Abul Hasan Asy-Syadzili, pemimpin tarekat SyadIliyah, dalam kondisi normal dan sepi pun sampai berdiri lama di depan Masjid Nabawi hingga kepanasan, menunggu izin dari Rasulullah melalui dialog imajiner. Akhirnya syekh didatangi Rasulullah setelah seharian menunggu seharian untuk diizinkan masuk. Ini sesuai dengan ayat tersebut," kata dia.

Kiai Wazir menyimpulkan, tasrih yang dikeluarkan pemerintah Arab Saudi merupakan implementasi dari izin Rasulullah. Petugas-petugas haji yang mengusahakan izin tasreh ini hakikatnya merupakan pembantu-pembantu Rasulullah.

"Kalau yang terburuk kita tidak mendapatkan tasrih harusnya kita rela karena belum ditakdirkan oleh Allah. Bukan mencari alasan, tapi kita sudah berusaha semaksimal mungkin, namanya manusia kadang ada mblesetnya. Saran saya ya sudah terimalah dan introspeksilah ke dalam hati kita masing-masing," kata dia.

"Itulah yang disarankan para ulama sebelum berangkat haji bertobatlah, upgrade tobatnya selama perjalanan haji, sholat tobat dan istigfar, menjaga dari masalah seperti ini agar diberikan kemudahan kepada Allah SWT," kata dia.

Menyapa Rasulullah tak terbatas waktu dan tempat. Menurutnya, tanpa berdoa di Raudhah, doa dari jemaah haji akan makbul."Kalau sudah opini ya seperti Arbain seolah-olah wajib," ucapnya.
(muh)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1786 seconds (0.1#10.140)