Inilah Mustiko, Petugas yang Seragamnya Basah Kena Pipis Jemaah Haji

Jum'at, 16 Juni 2023 - 13:04 WIB
loading...
Inilah Mustiko, Petugas yang Seragamnya Basah Kena Pipis Jemaah Haji
Mustiko, 54, petugas haji Daker Madinah menggendong seorang jemaah lansia turun dari kendaraan. Foto/MCH
A A A
JAKARTA - Melayani jemaah haji , khususnya mereka yang lanjut usia sudah menjadi tugas rutin Mustiko, 54. Bertugas di Tim Layanan Lansia Sektor 5 Daker Madinah, Mustiko kerap menemui jemaah dengan berbagai keadaan yang sangat membutuhkan pertolongan.

Tak sedikit jemaah haji lansia yang menderita stroke, tidak bisa berjalan, bahkan mengalami demensia. Selama melayani jemaah lansia, entah sudah berapa kali seragam Mustiko basah kuyup. Bukan karena keringatnya saat menggendong atau membopong jemaah.

Seragam Mustiko basah lantaran terkena air pipis jemaah haji lansia. Perjalanan panjang dari Tanah Air hingga ke Arab Saudi selama kurang kebih 9 jam membuat pampers yang dikenakan jemaah haji lansia tersebut tidak cukup menampungnya.

"Jemaah dari pesawat sudah ngompol, mungkin karena perjalanan jauh. Pampers sudah tidak nampung," katanya, Jumat (16/6/2023).

Kondisi jemaah haji yang mengalami stroke, ditambah bobot badannya yang cukup berat sekitar 80 Kilogram membuat upaya untuk memindahkan jemaah asal Tulungaggung dari bus ke penginapan membutuhkan kerja keras.

"Saya tidak kuat menggendong akhirnya jemaah duduk di lantai bus, saya juga ngesot, baru bisa karena enggak ada yang kuat. Sampai di kursi roda, pipis sudah di baju basah semuanya," ucapnya.



Pengalaman yang sama juga dialami Mustiko saat melayani jemaah dari Jawa Barat, Ternate, Maros, dan sebagainya. "Memang tugas kami membantu jemaah haji apalagi yang sudah usia lanjut. Dulu di keluarga ada kakek, bapak dulu penyintas stroke. Alhamdulilkah saya enggak jijik orangnya," ujarnya.

Biasanya setelah bajunya basah kena pipis jemaah, Mustiko mencucinya dan langsung dipakai kembali. "Kita cuci terus kita pakai lagi, jadi kering di tempat (badan). Nanti kering di tempat, itu asli. Jadi kita cuci jalan lagi balik ke hotel," ucapnya.

Pria asal Semarang, Jawa Tengah ini mengaku pernah menemukan jemaah haji lansia perempuan pingsan di samping hotel. Ketika itu, rombongannya baru tiba di hotel.

"Jemaah haji asal Sukabumi ini enggak sabar cari toilet. Turun dari bus langsung keliling hotel tapi malah pingsan, sudah kaku kakinya. Saya gendong enggak mau, dia minta suaminya. Setelah dirayu akhirnya mau diangkat," tuturnya.

Mutiko mengaku, pertolongan yang diberikan kepada seluruh jemaah haji merupakan panggilan jiwa. "Otomatis terpanggil, tidak pandang bulu begitu ada di depan mata kita layani. Yang penting ikhlas benar-benar kita niatkan melayani jemaah sudah ibadah luar biasa seperti melayani orang tua sendiri," ucapnya.

Hal yang sama juga dialami Suria Ati Kusumah, rekan Mustiko di Tim Layanan Lansia. Tak jarang di saat suasana sedang riweuh karena menyambut kedatangan jemaah, ada jemaah Lansia yang butuh bantuan karena pampersnya bocor.

Suria dan teman-teman pun harus membersihkan jemaah usai buang air kecil, mengganti pampers dan pakaian hingga mengantar jemaah tersebut ke dalam kamar yang telah disiapkan.

"Turun dari bus, perlahan antar ke toilet wanita, bukakan baju dan celana, bersihkan setelah buang air kecil, gantikan pampers, dan mendampingi jalan menuju kursi, hingga ke lantai kamar yang telah disiapkan. Ahamdulillah semua dilakukan dengan gembira, suka cita, sabar, tulus, sayang," ujarnya.
(muh)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1301 seconds (0.1#10.140)