Alissa Wahid: Jumlah Pembimbing Ibadah Perempuan Harus Proporsional

Jum'at, 23 Juni 2023 - 08:44 WIB
loading...
Alissa Wahid: Jumlah Pembimbing Ibadah Perempuan Harus Proporsional
Anggota Amirul Hajj, Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid mengatakan, merekomendasikan penambahan pembimbing ibadah perempuan untuk merespons persoalan haji yang dihadapi jemaah perempuan. FOTO/MCH
A A A
JAKARTA - Jumlah jemaah haji perempuan terus meningkat setiap tahunnya. Untuk itu, diperlukan pembimbing jemaah haji perempuan guna menjawab persoalan yang dihadapi.

Anggota Amirul Hajj, Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid mengatakan, keberadaan para pembimbing ibadah perempuan itu gunanya untuk merespons persoalan haji yang dihadapi jemaah perempuan. "Selama ini banyak yang belum paham, bingung sendiri terus malu mau nanya karena pembimbingnya laki-laki," ujarnya, Jumat (23/6/2023).

Menurut Alissa, dengan adanya pembimbing ibadah perempuan, maka jemaah akan lebih dekat dan mudah bertanya hal-hal yang menyangkut persoalan haji.



"Jadi jemaahnya kenal dengan pembimbingnya. Enggak jauh-jauh nanya ke anaknya sampai ke Indonesia, terus aku piye?" kata putri sulung Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini.

Alissa yang pada tahun lalu bertugas sebagai anggota monitoring dan evaluasi (Monev) mengaku sempat menyampaikan ke pembimbing ibadah laki-laki mengenai persoalan ini. Namun, para pembimbing laki-laki menyatakan tidak ada masalah dengan jemaah perempuan.

"Enggak-enggak apa-apa kok, ibu-ibu bebas-bebas aja ngomong sama kami. Ya, ya ngomong, yang enggak? memang itu tantangan juga karena pembimbing itu kan harus tenaga serbaguna diasumsikan kalau laki-laki lebih kuat," katanya.

Baca Juga: Kepadatan Masjidil Haram Jelang Puncak Ibadah Haji 1444 H

Melihat kondisi tersebut, Alissa mengaku, telah memberikan sejumlah rekomendasi kepada Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas. Rekomendasinya adalah menambah jumlah pembimbing ibadah perempuan. "Jumlah jemaah haji perempuan kan lebih banyak dibandingkan jemaah laki-laki," katanya.

Alissa mengakui, pada pelaksanaan ibadah haji tahun lalu jumlah pembimbing ibadah sangat sedikit. Namun pada pelaksanaan ibadah haji tahun ini sudah ada penambahan. "Tahun lalu jumlahnya hanya 10%, sekarang sudah meningkat hampir 50%. Kalau dulu 10% sekarang sudah ditambah," katanya.

Menurut Alissa, jumlah pembimbing ibadah haji perempuan sebaiknya disesuaikan dengan jumlah jemaahnya. "Kalau menurut saya disesuaikan dengan proporsi jemaah hajinya. Kalau jemaah haji perempuannya 52% berarti 52% dari pembimbing ibadah hajinya harusnya juga perempuan," ucapnya.
(abd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1632 seconds (0.1#10.140)