Tadabur Al-Qur'an Surat Al-Kautsar Ayat 1, Ini Penjelasannya

Selasa, 22 Agustus 2023 - 17:21 WIB
loading...
Tadabur Al-Quran Surat...
Surat Al-Kautsar merupakan salah satu surat yang menghibur hati baginda Nabi Muhammad SAW. Foto/dok Channel Fata Media
A A A
Tadabur Surat Al-Kautsar (الْكَوْثَرَ) ayat 1 perlu diketahui kaum muslim. Surat yang terdiri 3 ayat ini termasuk golongan surat Makkiyyah diturunkan sesudah Surat Al-'Aadiyaat.

Dinamai Al-Kautsar diambil dari perkataan Al-Kautsar yang terdapat pada ayat pertama surat ini yang bermakna "nikmat yang banyak". Surat ini merupakan penghibur hati baginda Nabi Muhammad ﷺ.

Berikut Tadabur Surat Al-Kautsar Ayat 1

اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَ

Innaa a'thaina kal kautsar.
Artinya: "Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak." (Al-Kautsar Ayat 1)

Dalam tafsir ringkas Kemenag, Allah menerangkan bahwa Dia telah memberi Nabi Muhammad ﷺ nikmat dan anugerah yang tidak dapat dihitung banyaknya, walaupun (orang musyrik) memandang hina dan tidak menghargai pemberian itu disebabkan kekurangan akal mereka. Pemberian itu berupa kenabian, agama yang benar, petunjuk-petunjuk dan jalan yang lurus yang membawa kepada kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

Orang-orang musyrik di Makkah dan orang-orang munafik di Madinah mencemooh dan mencaci Nabi sebagai berikut:
1. Pengikut-pengikut Muhammad ﷺ terdiri dari orang-orang biasa yang tidak mempunyai kedudukan. Kalau agama yang dibawanya itu benar, tentu yang menjadi pengikut-pengikutnya orang-orang mulia yang berkedudukan di antara mereka. Ucapan ini bukanlah suatu keanehan, karena kaum nabi Nuh juga dulu demikian sebagaimana firman Allah:

Maka berkatalah para pemuka yang kafir dari kaumnya, "Kami tidak melihat engkau, melainkan hanyalah seorang manusia (biasa) seperti kami, dan kami tidak melihat orang yang mengikuti engkau, melainkan orang yang hina dina di antara kami yang lekas percaya. Kami tidak melihat kamu memiliki suatu kelebihan apa pun atas kami, bahkan kami menganggap kamu adalah orang pendusta." (Hud Ayat 27)

Sunnatullah yang berlaku di antara hamba-hamba Allah bahwa mereka yang cepat menerima panggilan para Rasul adalah orang-orang biasa atau orang lemah karena mereka tidak takut kehilangan pangkat atau kedudukan, karena tidak mempunyai keduanya. Dari itu pertentangan terus-menerus terjadi antara yang merasa terpandang dengan para Rasul, tetapi Allah senantiasa membantu para rasul-Nya dan menunjang dakwah mereka.

Begitulah sikap penduduk Makkah terhadap dakwah Nabi Muhammad ﷺ. Pembesar-pembesar dan orang-orang yang berkedudukan tidak mau mengikuti Nabi karena benci kepada beliau dan terhadap orang-orang biasa yang menjadi pengikut beliau.

2. Orang-orang Makkah bila melihat anak-anak Nabi Muhammad meninggal dunia, mereka berkata, "Sebutan Muhammad akan lenyap dan ia akan mati punah." Mereka mengira bahwa kematian itu suatu kekurangan lalu mereka mengejek Nabi dan berusaha menjauhkan manusia dari beliau.

3. Orang-orang Makkah bila melihat suatu musibah atau kesulitan yang menimpa pengikut-pengikut Nabi, bergembira dan bersenang hati. Mereka menunggu kehancuran para pengikut Nabi, sehingga kedudukan mereka semula yang telah diguncangkan oleh agama baru itu kembali mereka peroleh.

Pada surat ini, Allah menyampaikan kepada Rasul-Nya, bahwa tuduhan-tuduhan yang dilontarkan orang-orang musyrik itu adalah prasangka yang tidak ada artinya sama sekali. Kelak mereka akan mengetahui bahwa perjuangan Nabi ﷺ pasti menang dan pengikut-pengikut beliau pasti bertambah banyak.

Al-Kautsar diartikan sebagai sungai di surga yang dianugerahkan Allah kepada Nabi Muhammad ﷺ. Ada pula yang berpendapat bahwa Al-Kautsar bermakna kebaikan yang melimpah.

(rhs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2290 seconds (0.1#10.140)