Adakah Sholat Sunnah Qabliyah Maghrib? Ini Penjelasan Lengkapnya

Senin, 25 September 2023 - 22:18 WIB
loading...
Adakah Sholat Sunnah Qabliyah Maghrib? Ini Penjelasan Lengkapnya
Suasana sholat di Masjid Nabawi Madinah sebelum melaksanakan sholat fardhu berjamaah. Foto/ist
A A A
Di beberapa daerah mungkin pernah menemukan masjid tidak menggelar sholat sunnah qabliyah Maghrib. Ketika adzan selesai dikumandangkan, langsung iqamah dan menunaikan sholat fardhu Maghrib.

Berikut penjelasan Ustaz Farid Nu'man Hasan terkait hukum sholat sunnah Qabliyah Maghrib ini. Untuk diketahui, keberadaan sholat Qabliyah Maghrib telah diperselisihkan para ulama sejak masa sahabat Nabi. Sebagian mengatakan tidak ada, sebagian mengatakan ada. Ada yang mengatakan bagus, namun tidak termasuk sunnah mu'akkadah.

Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah menjelaskan:

ولم يختلف العلماء في التطوع بين الأذان والإقامة إلا في المغرب

"Para ulama tidak berselisih pendapat tentang sholat sunnah di antara adzan dan iqamah, kecuali pada shalat maghrib." (Fathul Bari, 2/106)

Imam At-Tirmdzi rahimahullah menjelaskan:

وَقَدْ اخْتَلَفَ أَصْحَابُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الصَّلَاةِ قَبْلَ الْمَغْرِبِ فَلَمْ يَرَ بَعْضُهُمْ الصَّلَاةَ قَبْلَ الْمَغْرِبِ وَقَدْ رُوِيَ عَنْ غَيْرِ وَاحِدٍ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُمْ كَانُوا يُصَلُّونَ قَبْلَ صَلَاةِ الْمَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ بَيْنَ الْأَذَانِ وَالْإِقَامَةِ و قَالَ أَحْمَدُ وَإِسْحَقُ إِنْ صَلَّاهُمَا فَحَسَنٌ وَهَذَا عِنْدَهُمَا عَلَى الِاسْتِحْبَابِ

"Para sahabat Nabi ﷺ telah berbeda pendapat tentang shalat sebelum Maghrib. Sebagian mereka tidak menganggap adanya sholat sebelum Maghrib. Telah diriwayatkan lebih dari satu sahabat Nabi, mereka melakukan sholat sebelum Maghrib sebanyak dua rakaat di antara iqamat dan adzan. Berkata Imam Ahmad dan Imam Ishaq bin Rahawaih, jika melakukan dua rakaat itu adalah hal yang bagus, dan hal itu bagi mereka berdua adalah sunah (istihbab). (Sunan At-Tirmidzi No 185)

Namun pendapat yang kami ikuti adalah bahwa Qabliyah Maghrib itu sunnah, berdasarkan dalil-dalil umum dan khusus.

Dalil-Dalil Umum
1. Dari Abdullah bin Mughaffal radhiallahu 'anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

بَيْنَ كُلِّ أَذَانَيْنِ صَلَاةٌ ثَلَاثًا لِمَنْ شَاءَ

"Antara dua Adzan itu ada sholat sunnah! Antara dua adzan ada sholat sunnah!" Ketika beliau bersabda ketiga kalinya, maka sabdanya diteruskan dengan, "Bagi siapa saja yang menghendakinya." (HR Al-Bukhari 624, Muslim 838)

Maksud dari "di antara dua adzan" adalah di antara Adzan dan Iqamah. Hadits ini menunjukkan bahwa pada semua sholat wajib hendaknya ada shalat sunnah sebelumya yaitu antara Adzan dan iqamahnya.

2. Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abdullah bin Zubeir bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

ما من صلاة مفروضة إلا وبين يديها ركعتان

"Tiada satu shalat fardhu pun, melainkan pasti sebelumnya ada dua rakaat sunnah." (HR Ath-Thabarani dalam Musnad Asy-Syamiyin 2265, Ibnu Hibban 2455, shahih)

Dalil-Dalil Khusus
1. Dari Abdullah bin Mughaffal radhiallahu 'anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

صَلُّوا قَبْلَ صَلَاةِ الْمَغْرِبِ قَالَ فِي الثَّالِثَةِ لِمَنْ شَاءَ كَرَاهِيَةَ أَنْ يَتَّخِذَهَا النَّاسُ سُنَّةً

"Kerjakanlah sholat sebelum sholat Maghrib." Lalu ketiga kalinya beliau bersabda: "Bagi yang mau." Beliau berkata demikian karena ditakutkan bahwa sholat tersebut akan dianggap sunnah (sangat dianjurkan) oleh umat Islam." (HR Al-Bukhari 1183, 7368)

Hadits ini menunjukkan sholat Qabliyah Maghrib itu sunnah, tapi bagi yang mau, kalimat ini menunjukkan tidak Mu'akkadah.

2. Abu Tamim Al Jaisyani pernah sholat dua rakaat sebelum Maghrib.
Ketika ia ditanya oleh 'Uqbah bin Amir Al-Juhani tentang shalat apa itu, ia menjawab:

هَذِهِ صَلَاةٌ كُنَّا نُصَلِّيهَا عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

"Ini adalah sholat yang kami lakukan pada masa Rasulullah ﷺ." (HR An Nasa'i 582, juga dalam As-Sunan Al Kubra 374, shahih)

3. Keterangan Imam Ibnu Abi Syaibah
Beliau menyebutkan:

حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ ، عَنْ شُعْبَةَ ، عَنْ يَعْلَى بْنِ عَطَاءٍ ، عَنْ أَبِي فَزَارَةَ ، قَالَ : سَأَلْتُ أَنَسًا ، عَنِ الرَّكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْمَغْرِبِ ، فَقَالَ : كُنَّا نَبْتَدِرُهُمَا عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم.

"Berkata kepada kami Ghundar, dari Syu'bah, dari Ya'la bin 'Atha, dari Abu Fazarah, katanya: Aku bertanya kepada Anas tentang dua rakaat sebelum maghrib, dia menjawab: "Kami dahulu menyegerakan dua rakaat itu pada zaman Rasulullah ﷺ." (Al-Mushannaf 8458)

Al-Hakam menceritakan bahwa Ibnu Abi Laila melakukan dua rakaat sebelum Maghrib. (Ibid, No. 8459)

4. Masih dari Imam Ibnu Abi Syaibah:

حَدَّثَنَا وَكِيعٌ ، عَنْ يَزِيدَ بْنِ إبْرَاهِيمَ ، قَالَ : قَالَ تَمِيمُ بْنُ سَلاَّمٍ ، أَوْ سَلاَّمُ بْنُ تَمِيمٍ لِلْحَسَنِ : مَا تَقُولُ فِي الرَّكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْمَغْرِبِ ، فَقَالَ : حَسَنَتَانِ جَمِيلَتَانِ لِمَنْ أَرَاْدَ اللَّهُ بِهِمَا.

"Berkata kepada kami Waki', dari Yazid bin Ibrahim, katanya: berkata Tamim bin Sallam, atau Sallam bin Tamim, kepada Al Hasan: "Apa pendapatmu tentang dua rakaat sebelum maghrib? Dia berkata: "Dua rakaat yang bagus dan indah, bagi siapa yang Allah kehendaki terhadap keduanya." (Ibid, No. 8463)

5. Imam Ibnu Hibban menceritakan, bahwa Ibnu Buraidah melakukan shalat dua rakaat sebelum Maghrib. (Shahih Ibnu Hibban 1559)

6. Imam Ibnu Hibban ada Bab khusus tentang ini berjudul:

ذكر البيان بأن أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم كانوا يصلون الركعتين قبل المغرب والمصطفى صلى الله عليه وسلم حاضر فلم ينكر عليهم ذلك

"Penjelasan bahwa para sahabat Rasulullah ﷺ shalat dua rakaat sebelum Maghrib, dan Al-Mushthafa (Nabi ﷺ) ada, dan beliau tidak mengingkari mereka atas hal itu." (Shahih Ibnu Hibban, 4/458)

7. Dari Mukhtar bin Fulful: Aku bertanya kepada Anas bin Malik tentang shalat dua rakaat setelah Ashar.
Beliau menjawab:

كَانَ عُمَرُ يَضْرِبُ الْأَيْدِي عَلَى صَلَاةٍ بَعْدَ الْعَصْرِ وَكُنَّا نُصَلِّي عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَكْعَتَيْنِ بَعْدَ غُرُوبِ الشَّمْسِ قَبْلَ صَلَاةِ الْمَغْرِبِ فَقُلْتُ لَهُ أَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّاهُمَا قَالَ كَانَ يَرَانَا نُصَلِّيهِمَا فَلَمْ يَأْمُرْنَا وَلَمْ يَنْهَنَا

"Umar memukul tanganku lantaran sholat setelah Ashar, dan kami pada masa Nabi shalat dua rakaat setelah terbenamnya matahari sebelum shalat maghrib. Aku (Mukhtar) bertanya kepadanya: "Apakah Rasulullah melakukan shalat dua rakaat itu?" Beliau menjawab: "Dia melihat kami shalat, tidak memerintahkan dan tidak pula mencegah kami." (HR. Muslim No 836)

Dari sekian banyak hadits, dan perilaku para salaf, berkatalah Imam Ash-Shan'ani rahimahullah: "Itu adalah dalil bahwa dianjurkan (sunnah) shalat sebelum shalat Maghrib, jika yang dimaksud adalah shalat qabla Maghrib, bukannya shalat sebelum waktu maghrib yang telah diketahui bahwa itu memang termasuk waktu dilarang shalat. Dalam riwayat Ibnu Hibban, yaitu Hadits dari Abdullah yang telah disebutkan, bahwa Nabi shalat sebelum Maghrib sebanyak dua rakaat. Maka, telah pasti syariat shalat dua rakaat itu secara qaul (ucapan) dan fi'il (perkataan) Nabi." (Subulus Salam, 2/52. Lihat juga 'Aunul Ma'bud, 4/113)

Niat Sholat Qabliyah Maghrib

اُصَلِّيْ سُنَّةَ اْلْمَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى

Usholli sunnatal Maghribi rak'ataini qabliyyatan mustaqbilal qiblati Adaa-an lillaahi ta'aala.

Artinya: "Aku niat menegerjakan sholat sunnah sebelum Maghrib dua rakaat, menghadap kiblat karena Allah Ta'ala."

Demikian penjelasan hukum sholat sunnah qabliyah Maghrib. Semoga bermanfaat.

Wallahu A'lam

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3913 seconds (0.1#10.140)